Jumat, 24 Agustus 2012

Klaim Bohong Muhammad SAW Keturunan Abraham


MUHAMMAD BUKAN KETURUNAN ABRAHAM
Tulisan berikut ini akan membahas tentang keabsahan klaim muslim bahwa Muhammad SAW adalah keturunan dari Abraham. Dalam tulisan ini banyak digunakan SUMBER-SUMBER ISLAM sendiri yang ternyata justru MERAGUKAN KLAIM BAHWA MUHAMMAD SAW ADALAH KETURUNAN ABRAHAM.
I. KLAIM MUSLIM
Muslim mengklaim bahwa Muhammad SAW adalah keturunan dari Ismail.
Sumber :
The Choice
Ahmed Deedat

Bab 1-1-3 : Bukti Lebih Lanjut
…… Dengan cara yang sama Muhammad berasal dari saudara bangsa Israel, karena dia adalah keturunan anak Ismail putra Ibrahim. …….
Secara lebih spesifik Ahmed Deedat merujuk kepada KEDAR, anak Ismail.
Sumber :
The Choice – Combat Kit :
(b) “. . desa-desa yang didiami Kedar” (Injil-Yesaya 42: 11).
“Arab dan semua pemuka Kedar…. ” (Injil – Yehezkiel 27: 21)
Ensiklopedi Injil standar Internasional mengutip yang berikut ini dari A. S. Fulton:
” … Dari rumpun Ismail, Kedar adalah yang paling penting, dan oleh karena itu pada masa berikutnya nama tersebut diaplikasikan untuk semua suku-suku liar padang pasir Melalui Kedar (Arab Keidar) geneolog Muslim menelusuri nenek moyang Muhammad dari Ismail.”
II. PERMASALAHAN
Permasalahan mendasar pertama adalah karena ada 2 pendapat yang berbeda tentang dari anak Ismail yang mana klaim keturunan ini dibuat, apakah dari Nabit atau dari Kedar.
Kita lihat dulu silsilah nabi SAW yang diambil dari :
http://media.isnet.org/islam/Silsilah/Muhammad02.html (sebelah kiri)
Sumber http://www.ahle-sunnat.org.uk/PLINAGE3.html (sebelah kanan)
Kedua sumber sama untuk nama di bawah Adnan, namun berbeda untuk nama diatas Adnan, berikut Nabit dan Kedar.
00 IBRAHIM vs 00 Prophet Ibrahim (Alaihi Salaam)
01 Isma’eel ….vs 01 Prophet Ismail (Alaihi Salaam
02 NABIT ….vs 02. QAIDAR (KEDAR)
03 Yashjub ….vs 03. Nabt
04 Tayrah …..vs 04. Al YAsa
05 Nahur ……vs ??????
06 Muqawwam vs 05. Al Muqawwam
?????????……..vs 06 Yaqdud
?????????……..vs 07 Zayd
07 Udad …….vs 08. Adad
08 ‘ADNAN vs 09 Adnan
09 Mu’ad
10 Nizar
11 MUDAR
12 Ilyas
13 Mudrika
14 Khuzayma
15 Kinana
16 AL NADR (AL QURAYSH)
17 Malik
18 Fihr
19 Ghalib
20 Lu’ayy
21 Ka’ab
22 Murra
23 Kilab
24 Qussayy (Real name: Zayd)
25 ‘Abdu Manaf (Real name: Al Mughira)
26 Hashim (Real name: ‘Amr) as Banu Hashim
27 ‘Abdu Al Mutallib (Real name: Shaiba)
28 ‘Abdullah
29 MUHAMMAD saw
Nama yang perlu mendapat perhatian adalah Nabit, Kedar. Adnan, Mudhar dan Quraish.
II.1. MUHAMMAD SAW KETURUNAN NABIT
Nabit adalah anak pertama Ismail, sedang Kedar adalah anak ke 2 Ismail
Kej 25 : 13 : ….. Nebayot anak sulung Ismail, selanjutnya Kedar ………
Menurut pendapat Muhammad Ibn Ishaq
Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Ishaq Ibn Yasar. Lahir di Medinah 704 M, meninggal di Baghdad 767 M. Mengunpulkan kisah-kisah tentang kehidupan nabi SAW dengan sumber berasal dari ayah dan ke 2 pamannya. Buku biografi tentang nabi SAW yang direview kembali oleh Ibn Hisham adalah sumber tertua tentang sejarah hidup nabi SAW.
Sumber :
Sirat Ibnu Ishaq
(Kitab Sejarah Nabi Tertua), buku 1,
Muhammadiyah University Press, 2002, halaman 4 :

Muhammad adalah anak dari Abdullah, bin Abdul Muttalib, bin Hashim …… bin Mudhar … bin Adnan ….. bin Yashjub,bin Nabit, bin Ismail, bin Ibrahim.
Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Nabit anak pertama Ismail
II.2. MUHAMMAD SAW KETURUNAN KEDAR
Pendapat ini terekam oleh Ibn Sa’d.
Lahir di Basrah 783 M dan meninggal tahun 845 M. Belajar agama dari Muhammad ibn Umar al-Waqidi. Dalam pencariannya terhadap ilmu, Ibn Sa’d belajar hingga ke Kufa dan Madina. Otoritasnya diakui oleh ulama belakangan yaitu : Ibn Hajar, adh-Dhahabi, al-Khatib al-Baghdadi dan Ibn Khallikan.
Sumber :
Kitab Al-Tabaqat Al-Kabir Volume I
Muhammad Ibn Sa’d
Terjemahan oleh S. Moinul Haq, M.A., PH.D dibantu oleh H.K. Ghazanfar M.A.
Halaman 50 :

Hisham said: A narrator informed me on the authority of my father, but I had not heard it from him, that he related the genealogy thus, Ma‘add Ibn ‘Adnan Ibn Udad Ibn al-Hamaysa’ Ibn Salaman Ibn ‘Aws Ibn Yuz Ibn Qamwal Ibn Ubayyi Ibn al-‘Awwam, Ibn Nashid Ibn Haza Ibn Buldas Ibn Tudlaf Ibn Tabikh Ibn Jahim Ibn Nahish Ibn Makha Ibn ‘Ayfa Ibn ‘Abqar Ibn ‘Ubayd Ibn al-Du‘a Ibn Hamdan Ibn Sanbar Ibn Yathriba Ibn Nahzan Ibn Yalhan Ibn Ir‘awa Ibn ‘Ayfa Ibn Dayshan Ibn ‘Isar Ibn Iqnad Ibn Ibham Ibn Muqsi Ibn Nahith Ibn Zarih Ibn Shumayyi Ibn Mazzi Ibn ‘Aws Ibn ‘Arram IBN QAYDHAR Ibn Isma‘il Ibn Ibrahim (my Allah bless them both).
Pendapat ini yang sekarang laris dikutip oleh ulama-ulama modern.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad,
Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfury
Robbani Press, 2002, halaman 46 – 47 :

Kedua, bagian yang mereka perselisihkan, antara setuju dan tidak, yaitu diatas Adnan sampai Ibrahim. ………..
Bagian kedua, yaitu diatas Adnan. Adnan adalah bin Ad bin Humaisi ….. bin Iram bin Qidar bin Ismail bin Ibrahim
Jadi sejarah tertua mengkaitkan Muhammad SAW dengan Nabit (anak pertama), sementara tulisan yang belakangan mengkaitkan Muhammad SAW dengan Qidar (Kedar – anak kedua Ismail).
II.3. KENAPA TERJADI PERUBAHAN? 
Kemungkinannya karena pakar-pakar Islam awal cenderung mengkaitkan dengan anak sulung yaitu Nabit yang secara tradisi umumnya menjadi anak yang mendapat hak kesulungan.
Sementara pakar Islam modern setelah lebih mengetahui Alkitab ternyata mendapati :
• Nabit sama sekali tidak memegang peranan dan hampir tidak disebutkan namanya. Bahkan malah dihubungkan dengan domba-domba yang akan akan dikurbankan orang Israel.
Yesaya 60 : 7 :
Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku.
Tentu saja ayat ini tidak mengenakkan bagi pakar-pakar muslim sehingga pandangan bahwa nabi SAW keturunan Nabit tidak lagi perlu dipertahankan.
• nama Kedar disebutkan dalam konotasi “kegembiraan” :
Yesaya 42 : 11 : “..demikian pun segala dusun yang diduduki ORANG KEDAR, baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu ……”.
Kalimat dalam Yes 42 kemudian dipergunakan untuk menjustifikasi bahwa nabi Muhammad SAW telah diramalkan dalam Alkitab melalui Kedar, sementara bukit batu berarti wilayah Mekah yang berbukit-bukit.
Itu sebabnya silsilah harus diganti dari Nabit menjadi Kedar.
Ironisnya, Kedar justru dikonotasikan sebagai musuh Israel.
Mazmur 120 : 5 – 7 :
Ayat 5 : CELAKALAH aku karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh, karena harus diam diantara kemah-kemah KEDAR.
Ayat 6 : Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang MEMBENCI PERDAMAIAN.
Ayat 7 : Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka MEREKA MENGHENDAKI PERANG
Jadi Kedar muncul dalam konteks CELAKA, PEPERANGAN dan KETIDAKDAMAIAN.
Jika muslim berkeras bahwa Kedar menubuatkan nabi SAW (bangsa Arab), maka NUBUAT ALKITAB INI TERPENUHI dengan PEPERANGAN-PEPERANGAN yang dilancarkan oleh nabi SAW dan muslim selanjutnya
Jika ayat ini menjadi tidak mengenakkan muslim, MUNGKIN di kemudian hari akan ada perubahan lagi bahwa Muhammad SAW keturunan dari Tema, anak ke 9 Ismail.
Kej 25 : 13 : …… Hadad, TEMA, Yetur, ………
Perubahan dimungkinkan karena adanya sebuah oase di digurun Nefud di Arab Tengah yang bernama TEIMA. Jadi nabi SAW bisa dikaitkan dengan TEMA – dengan Ismail.
III. SKEPTISISME SUMBER KUNO ISLAM
Sebetulnya garis keturunan nabi Muhammad diatas Adnan tidak dapat ditentukan lagi. Banyak ulama kono Islam yang mengakui hal tersebut.
III.1. MENURUT IBN KATHIR
Namanya Abul Fida Ismail ibn Abi Hafs Shihabuddin Omar ibn Kathir ibn Daw ibn Kathir. Lahir di Busra (Syria) tahun 1302 M, meninggal 1373 M. Mengarang kitab tafsir yang diakui oleh muslim sebagai satu yang terbaik.
Sumber :
The Life of the Prophet Muhammad
AL- SIRA AL- NABAWIYYA by IBN KATHIR , volume 1
Translated by Professor Trevor le Gassick
Paper Back Reviewed by Dr A Fareed / Dr.M Fareed
Garnet Publishing – UK, halaman 50 – 52

There is no question of ‘Adnan being of the line of Ishmael, son of Abraham, upon both of whom be peace. What dispute there is relates to the number of forebears there were from ‘Adnan to Ishmael according to the various sources.
At one end of the spectrum, there s the extreme view that considers there to have been FORTY; this is the view of Christians and Jews who adopted it from the writings of Rakhiya, the clerk of Armiya (Jeremy) b. Halqiya, as we will relate.
Some authorities maintain there THIRTY, others TWENTY, yet more FIFTEEN, TEN, NINE, or SEVEN.
It has been said that the lowest estimate given is for FOUR, according to the account given by Musa b. Ya‘qub ……..
Tidak ada keraguan bawa Adnan adalah keturunan Ismail, anak Abraham. Yang tidak pasti adalah tentang jumlah generasi antara Adnan hingga Ismail menurut beberapa sumber.
Salah satu pendapat tentang jumlah generasi, yang paling ekstrim adalah ada EMPATPULUH GENERASI, in iadalah pendapat Kristen dan Yahudi yang mengadopsi pandangan ini dari sumber Rakhiya …. Beberapa otoritas menyatakan TIGAPULUH GENERASI, yang lain DUA PULUH GENERASI, bahkan LIMA BELAS GENERASI, SEPULUH GENERASI, SEMBILAN GENERASI, atau TUJUH GENERASI. Dilaporkan bahwa estimasi paling sedikit adalah EMPAT GENERASI,menurut laporan dari Musa bin Yakub …….
Jadi Ibn Kathir secara iman berpendapat bahwa tidak ada keraguan tentang Muhammad SAW adalah keturunan Ismail, hanya masalah berapa jumlah generasi antara Ismail hingga Muhammad SW yang tidak jelas.
Namun keyakinan Ibn Kathir ini sebetulnya pupus dengan sendirinya karena dia sendiri mengutipkan sumber-sumber yang menolak dan meragukan pendapat bahwa Muhammad SAW adalah keturunan Ismail.
Sumber :
Ibid, halaman 50 – 52
As for Malik, God have mercy on him, he expressed disapproval when asked about someone tracing his descent back to Adam and commented: “WHENCE COMES TO HIM KNOWLEDGE OF THAT?” When he was asked about tracing back to Ishmael, he expressed similar disapproval, asking, “WHO COULD PROVIDE SUCH AN INFORMATION?”
Sementara menurut Malik – Allah mengasihinya – Malik menunjukkan ketidaksetujuannya ketika seseorang menyatakan silsilah nenek moyangnya hingga ke Adam dan berkata, “Kapan informasi itu sampai kepadanya?” Ketika Malik ditanya silsilah hingga Ismail, dia menunjukkan ketidaksetujuannya, dan bertanya, “SIAPA YANG DAPAT MEMBERIKAN INFORMASI SILSILAH ITU?”
It is reported that Ibn ‘Abbas said, “Between ‘Adnan and Ishmael there were 30 ancestors WHO ARE UNKNOWN.” Ibn ‘Abbas is also reputed to have said when he traced back lines of descent as far as ‘Adnan: “The genealogists have LIED
Dilaporkan bahwa ibn Abbas berkata, “Antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang TIDAK DIKETAHUI” Ibn abbas dilaporkan ketika mengecek silsilah nenek moyang hingga Adnan, berkata, “Ahli silsilah telah BERBOHONG”
‘Umar b. al-Khattab stated, “We carry back the genealogy ONLY AS FAR AS ‘ADNAN.” …..
Abu al-Aswad stated that he had heard Abu Bakr Sulayman b. Abu Khaytham, one of the very most knowledgeable men of the poetry and the genealogy of Quraysh, say, “WE NEVER KNEW ANYONE WITH INFORMATION GOING BACK BEYOND MA‘AD B. ‘ADNAN, whether relating poetry or other knowledge.”
Umar ibn Khatab menyatakan, “Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya SAMPAI KEPADA ADNAN” …..
Abu al-Aswad menyatakan bahwa dia mendengar Abu Bakar Sulayman ibn Abu Khaytam, salah satu orang yang paling terkemuka dalam sejarah suku Quraysh berkata, “Kami tidak pernah mengatahui ada orang yang mengetahui garis keturunan SEBELUM ADNAN, BAIK DALAM BENTUK SYAIR ATAU APAPUN.”
Kutipan diatas jelas yaitu :
• Daftar keturunan hanya DIKETAHUI HINGGA ADNAN
• Keturunan sebelum Adnan TIDAK DIKETAHUI
• Ada banyak KEBOHONGAN untuk mengkaitkan nabi Muhammad SAW dengan Ismail dan Abraham dalam khasanah sejarah Islam.
Pada akhirnya Ibn Kathir hanya dapat meyakini nabi Muhammad SAW keturunan Kedar – Ismail hanya atas dasar IMAN.
III.2. MENURUT MUHAMMAD IBN SA’D
Ibn Sa’dpun mencatat skeptisisme yang sama.
Sumber :
Kitab Al-Tabaqat Al-Kabir Volume I
Muhammad Ibn Sa’d
Terjemahan oleh S. Moinul Haq, M.A., PH.D dibantu oleh H.K. Ghazanfar M.A.
Halaman 50 – 53 :

.. he on the authority of Ibn ‘Abbas; he said: Verily the Prophet (may peace be upon him), WHENEVER he related his genealogy, DID NOT GO BEYOND MA‘ADD IBN ‘ADNAN IBN UDAD, then he kept quiet and said: The narrators of genealogy ARE LIARS, ……
Ibn ‘Abbas says: The Prophet would have been informed of the genealogy (prior to Adnan by Allah) if he (Prophet) had so wished.
… dia dari otoritas Ibn Abbas, berkata : “Sesungguhnya Rasulullah, setiap mengaitkan silsilah keturunan, TIDAK PERNAH LEBIH DARI MA’AD BIN ADNAN BIN UDAD, kemudian Rasulullah akan terdiam dan berlata : Ahli-ahli silsilah ADALAH PEMBOHONG, ……..
Ibn Abbas berkata : “RASULULLAH PASTI AKAN SUDAH DIINFORMASIKAN DAFTAR KETURUNAN (SEBELUM ADNAN OLEH ALLAH) JIKA RASULULLAH MEMANG SANGAT MENGINGINKANNYA.
… Verily the genealogy of Ma‘add Ibn ‘Adnan HAS BEEN TRACED DIFFERENTLY. In some narrations it is Ma‘add Ibn ‘Adnan Ibn Muqawwam, Ibn Nahur Ibn Tirah Ibn Ya‘rub Ibn Yashjub IBN NABIT Ibn Isma ‘il.
He (Ibn Sa‘d) said: And some say: Ma‘add Ibn ‘Adnan Ibn Udad ’Itahab Ibn Ayyub IBN QAYDHAR Ibn Isma‘il Ibrahim.
… Sungguh silsilah keturunan Ma’add bin Adnan telah dilacak DENGAN JALUR BERBEDA. Dalam beberapa narasi adalah Ma‘add Ibn ‘Adnan Ibn Muqawwam, Ibn Nahur Ibn Tirah Ibn Ya‘rub Ibn Yashjub IBN NABIT Ibn Isma ‘il.
Ibn Sa’d berkata : Dan beberapa mengatakan : Ma‘add Ibn ‘Adnan Ibn Udad ’Itahab Ibn Ayyub IBN QAYDHAR Ibn Isma‘il Ibrahim.
… he on the authority of ‘Urwah; he said: WE DID NOT FIND ANY ONE TRACING THE GENEALOGY ABOVE MA‘ADD IBN ‘ADNAN.
… I heard Abu Bakr Ibn Sulayman Ibn Abu Hathamah saying… WE DID NOT FIND CERTAINTY IN THE KNOWLEDGE OF A SCHOLAR NOR IN THE VERSES OF A POET (ABOUT GENERATIONS) ABOVE MA‘ADD IBN ‘ADNAN…
Dia menurut otoritas Urwah : Kami tidak menemukan seorangpun yang dapat mengetahui silsilah DIATAS MA‘ADD IBN ‘ADNAN.
…. Aku mendengar Abu Bakar Ibn Sulayman Ibn Abu Hathamah berkata …… Kami tidak menemukan dengan pasti pengetahuan dari ilmuwan ataupun dari sajak-sajak kuno tentang silsilah DIATAS MA‘ADD IBN ‘ADNAN…
III.3. MENURUT IBN JARIR AT TABARI
Lahir di Thabrastan tahun 839 M, meninggal di Baghdad 932 M. Seorang ahli sejarah yang terkemuka, ahli tafsir dan seorang imam. Kitab tafsirnya telah menjadi rujukan bagi segala ulama tafsir. Tabari mencatat perbedaan keturunan apakahdari Nabit atau Kedar
Sumber :
The History of Al-Tabari,
Volume VI, Muhammad At Mecca,
Diterjemahkan oleh W. Montgomery Watt dan M.V. McDonald
State University of New York Press, Albany, 1988, halaman 38

“… I heard the Messenger of God say, ‘Ma‘add ‘Adnan b. Udad b. Zand b. Yara b. A‘raq al-Thara.’ Umm Salamah: Zand is al-Hamaysa‘, Yara is NABT and A‘raq al-Thara is Ishmael, son of Abraham.
“… Aku mendengar RASULULLAH BERKATA, “‘Ma‘add ‘Adnan b. Udad b. Zand b. Yara b. A‘raq al-Thara.’ Umm Salamah: Zand adalah al-Hamaysa‘, Yara adalah NABIT dan A‘raq al-Thara adalah Ishmael, anak Abraham.
… ‘Adnan, AS SOME GENEALOGISTS ASSERT, was the son of Udad b. Muqawwam b. Nahur b. Tayrah b. Ya ‘rub b. NABIT b. Isma‘il (Ishmael) b. Ibrahim (Abraham), WHILE OTHERS SAY: ‘Adnan b. Udad b. Aytahab b. Ayyub b. QAYDHAR b. Isma‘il (Ishmael) b. Ibrahim (Abraham). Qusayy b. Kilab traces his descent back to QAYDHAR in his poetry. YET OTHER GENEALOGISTS SAY: ‘Adnan b. Mayda‘ b. Mani‘ b. Udad b. Ka‘b b. Yashjub b. Ya‘rub b. al-Hamaysa‘ b. QAYDHAR b. Isma‘il (Ishmael) b. Ibrahim (Abraham). THESE DIFFERENCES arise because it is an old science, taken from the people of the first Book (the Old Testament)
Adnan, menurut beberapa ahli silsilah, adalah anak dari ….. b Nahor b. Terah b. Yarub b. NABIT b. Ismail b. Ibrahim, sementara yang lain menyatakan ‘Adnan b. Udad b. Aytahab b. Ayyub b. QAYDHAR b. Ismail b. Ibrahim …… Perbedaan ini muncul karena hal ini adalah pengetahuan kuno, diambil dari pendapat ahli kitab.
Pendapat Tabari bahwa Muhammad SAW menyatakan silsilah hingga Abraham bertabrakan dengan pendapat Ibn Sa’d yang justru menyatakan bahwa Muhammad SAW tidak pernah menyebutkan silsilah diatas Adnan.
Jelas bahwa silsilah Muhammad SAW hanya diketahui sampai Adnan saja.
Jadi sebetulnya TIDAK ADA YANG TAHU garis keturunan sebelum Adnan.
Kalau memang tidak ada yang tahu bagaimana bisa mengkaitkan Muhammad SAW dengan Adnan dan dengan Ismail??
III.3. IMAM BUKHARI
Dalam salah satu hadisnya, Bukhari mencatat kejadian dimana Hagar dan Ismail dibuang oleh Abraham di Mekah. Namun sangat menarik karena dikisahkan bahwa Muhammad SAW ternyata tidak sekalipun menyebut nama Hagar melainkan menggunakan istilah IBU ISMAIL atau SHE. Ini jelas mengindikasikan bahwa Muhammad SAW TIDAK MENGETAHUI NAMA Hagar.
Sumber :
Sahih Bukhari
Volume 004, buku 055, Hadis Nomor 583.

Narated By Ibn Abbas : The first lady to use a girdle was the MOTHER OF ISHMAEL. SHE used a girdle so that SHE might hide her tracks from SARAH., ….. ….. ISHMAEL’S MOTHER followed him saying, “O Abraham! ….. SHE repeated that to him many times, but he did not look back at her Then SHE asked him, …. SHE said, “Then He will not neglect us,” …… SHE became thirsty …… SHE started looking at him (i.e. Ishmael) tossing in agony; SHE left him, for SHE could not endure looking at him,…… SHE repeated that (running between Safa and Marwa) seven times.”
The Prophet said, “This is the source of the tradition of the walking of people between them (i.e. Safa and Marwa). When SHE reached the Marwa (for the last time) SHE heard a voice and asked herself to be quiet and listened attentively. SHE heard the voice again ….
The Prophet added, “May Allah bestow Mercy on ISHMAEL’S MOTHER! ……. SHE lived in that way till some people from the tribe of Jurhum …… The Prophet added, “ISHMAEL’S MOTHER was sitting near the water. ……. The Prophet further said, “ISHMAEL’S MOTHER was pleased with the whole situation as SHE used to love ……. The child (i.e. Ishmael) grew up and learnt Arabic from them and (his virtues) caused them to love and admire him as he grew up, and when he reached the age of puberty they made him marry a woman from amongst them.
After ISHMAEL’S MOTHER had died,
Dalam hadis lainnya, bahkan diindikasikan bahwa orang-orang Arab TIDAK TAHU BAHWA HAGAR ADALAH IBU ISMAIL, hal yang mustahil terjadi jika Quraish memang keturunan Ismail.
Sumber :
Sahih Bukhari
Volume 007, Buku 062, Hadis Nomor 021.

Narated By Abu Huraira : The Prophet said: Abraham did not tell lies except three. (One of them was) when Abraham passed by a tyrant and (his wife) Sara was accompanying him (Abu Huraira then mentioned the whole narration and said:) (The tyrant) gave her Hajar. Sara said, “Allah saved me from the hands of the Kafir (i.e. infidel) and gave me Hajar to serve me.” (Abu Huraira added:) That (Hajar) is your mother, O Banu Ma’-As-Sama’ (i.e., the Arabs).
Dikisahkan oleh Abu Huraira : Rasulullah berkata : “Abraham tidak berbohong kecuali dalam 3 kesempatan. (Satu diantaranya adalah saat) Abraham diterima oleh seorang tiran dan Sara sedang mendampinginya. … Sang tiran memberinya Hagar. Sara berkata, “Allah menyelamatkan aku dari tangan kafir dan memberiku Hagar sebagai pelayan.” (ABU HURAIRA) MENAMBAHKAN, “(HAGAR) ITU ADALAH IBUMU, O BANI MA’AS-SAMA (ORANG-ORANG ARAB).
Dari kedua hadis diatas mengindikasikan dengan jelas bahwa NAMA HAGAR TIDAK DIKENAL OLEH MUHAMMAD SAW DAN SAHABAT-SAHABATNYA. Itulah sebabnya Muhammad SAW tidak menyebut nama Hagar dan Abu Huraira sampai merasa perlu untuk menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya bahwa Hagar adalah ibu mereka.
IV. JIBRIL TURUN TANGAN
Bahkan silsilah Muhammad SAW dari MUDHAR juga baru muncul BELAKANGAN. Dan lagi-lagi muncullah Jibril yang menyelamatkan (mirip saat ingin menikahi Zainab) dengan memberitahu garis keturunan nabi Muhammad melalui Mudhar.
Sumber :
Kitab al-Tabaqat al-Kabir, Volume I,
Muhammad Ibn Sa’d
Terjemahan oleh S. Moinul Haq, M.A., PH.D dibantu oleh H.K. Ghazanfar M.A.
halaman 4


Ma’n Ibn ‘Isa al-Ashja’i al-Qazzaz (silk-merchant) informed us; he said: Mu’awiyah Ibn Salih informed us on the authority of Yahya Ibn Jabir who had seen some Companions of the Prophet and said: The people of Banu Fuhayrah came to the Prophet and said to him: You belong to us. He replied: Verily, (the archangel) Gabriel has informed me that I belong to Mudar.
Ma’n Ibn ‘Isa al-Ashja’i al-Qazzaz (pedagang sutera) menginformasikan : dia berkata : Muawiyah Ibn Salih menginfrmasikan menurut Yahya Ibn Jabir yang telah melihat beberapa sahabat Rasulullah SAW dan berkata : Bani Fuhayrah mendatangi Rasulullah SAW dan berkata kepadanya : “Rasulullah SAW adalah dari golongan kami”. Rasulullah SAW menjawab : “Sunguh, JIBRIL TELAH MEMBERITAHUKAN KEPADAKU BAHWA AKU TERMASUK KETURUNAN MUDHAR.”
Kisah serupa terekam juga dalam sahih Bukhari.
Sumber :
Sahih Bukhari
Volume 4, Buku 56, Nomor 698
Narrated Kulaib:
I was told by the Rabiba (i.e. daughter of the wife of the Prophet) who, I think, was Zainab, that the Prophet forbade the utensils (of wine called) Ad-Dubba, Al-Hantam, Al-Muqaiyar and Al-Muzaffat. I said to her, “Tell me as to which tribe the Prophet belonged; was he from the tribe of Mudar?” She replied, “He belonged to the tribe of Mudar and was from the offspring of An-Nadr bin Kinana.”
Dikisahkan oleh Kulaib :
…… Aku berkata kepadanya, “Katakan padaku kepada suku mana Rasulullah berasal, apakah beliau dari suku Mudhar?” Dia menjawab, “Rasulullah berasal dari suku Mudhar dan berasal dari keturunan An Nadr bin Kinana.”
Ini mengindikasikan bahwa :
1. Bani Fuhayrah tidak mengetahui bahwa Muhammad SAW atau suku Quraish adalah dari keturunan Mudhar
2. Jika tidak diketahui garis keturunan dari Mudhar, apalagi dari Adnan, apalagi dari Nabit atau Kedar, apalagi dari Ismail dan apalagi dari Abraham.
3 garis keturunan Muhammad hanya diketahui setelah menerima wahyu dari Jibril.
Konsekuensi lebih lanjut adalah GARIS KETURUNAN BANI QURAISH DARI MUDHAR, DARI ADNAN DAN DARI ISMAIL TIDAK DIKETAHUI SEBELUM MUNCULNYA MUHAMMAD SAW KARENA KALAU PENGETAHUAN INI SUDAH ADA KAN TIDAK PERLU JIBRIL MEWAHYUKAN SESUATU YANG SUDAH DIKETAHUI RAMAI ORANG.
Atau dengan kata lain garis keturunan itu DIKARANG kemudian.
V. KOMENTAR ULAMA MODERN
Pandangan bahwa Ismael adalah bapa bangsa Arab sebenarnya baru muncul pada awal berkembangnya Islam. Pada jaman pra Islam, tidak ada yang berpendapat bahwa Ismail adalah bapa bangsa Arab.
Beberapa pakar Islam mengakui hal tersebut :
1) Dr. Taha Hussein, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar Jundi, halaman 170 :
Dalam kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah cukup jelas, cerita ini MUNCUL BELAKANGAN disaat Islam mulai berkembang. Islam mengeploitasi kisah ini untuk kepentingan agama”
Siapa DR. Taha Husayn.
Dikutip dari :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003
Sub Topik : Taha Hussein

Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah, Mesir
Meninggal Oct. 28, 1973, Kairo
Figur yang menonjol dalam khasanah Mesir modern …..Ditahun 1902 dia belajar di Al-Azhar, Kairo …… Ditahun 1908 dia masuk Universitas Kairo dan di tahun 1914 menjadi orang pertama yang meraih gelar doktor …… Taha menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas Kairo, karirnya dipenuhi dengan gejolak karena pandangan-pandangan kritisnya yang sering membuat marah kaum Islam ortodoks. ….Tahun 1926 dia menerbitkan buku On Pre-Islamic Poetry, dalam buku ini dia menyimpulkan beberapa syair-syair yang dinyatakan pra Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh muslim kemudian karena beberapa alasan, salah satunya adalah untuk memberikan otoritas kepada Al-Qur’an. Karena buku ini, dia dinyatakan kafir. ….. Taha kemudian menjabat sebagai Menteri Pendidikan ditahun 1950 – 1952 …..
2) W Aliyudin Shareef, dalam buku In Response to Robert Morey’s Islamic Invasion, halaman 3 – 4 :
“Pada masa sebelum Islam, Ismail TIDAK PERNAH DISEBUTKAN sebagai Bapa Bangsa Arab”
VI. ASAL USUL BANGSA ARAB
Menurut sumber Islam, orang Arab berasal dari Qathan (Yoktan).
Sumber :
Sejarah Islam
Ahmad Al-Usairy
Akbar Media Eka Sarana, 2003, halaman 62

2. Arab Baqiyah
MEreka adalah orang-orang Arab yang hingga saat in masih ada. Mereka adalah bani Qathan dan Bani Adnan. BANU QATHAN ADALAH ORANG ARAB ARIBAH (ORANG ARAB ASLI) dan tempat mereka adalah di selatan jazirah Arab. …….. Sedangkan bani Adnan, mereka adalah orang-orang Arab Musta’ribah, yakni orang-orang Arab yang mengambil bahasa Arab sebagai bahasa mereka. Mereka adalah ORANG-ORANG ARAB BAGIAN UTARA……
Dan juga keturunan dari Iram anak Sem
Sumber :
Sirat Ibnu Ishaq
Kitab Sejarah Nabi Tertua, buku 1,
Muhammadiyah University Press, 2002, halaman 4

Ad ibn Aus ibn IRAM IBN SAM ibn Nuh dan Thamud dan Jadis dua anak dari Abir ibn IRAM IBN SAM ibn Nuh, dan Tasm dan Imlaq dan Umayan anak-anak Lawidh ibn Sam ibn Nuh adalah semuanya Arab. Nabit ibn Isma’il memperanakkan Yashjub dan garis keturunannya adalah : Ta’rub-Tayrah-Bahur-Muqawwan-Udad-’Adnan.
Kutipan dari buku Sejarah Islam diatas memperkuat argument bahwa keturunan Ismail memang hidup disekitar perbatasan Sinai,
baca : Paran dan Baka Bukanlah Mekah
http://indonesian.knowislam.info/forum/ … .php?t=634
http://diskusi.forumsplace.com/message2 … aaea32f94e
Menyadari kelemahan diatas, maka muslim akan mengarang satu scenario lagi sebagai berikut.
Sumber :
Sejarah Islam
Ahmad Al-Usairy
Akbar Media Eka Sarana, 2003, halaman 62

…. Mereka adalah orang-orang Arab bagian utara. SEDANGKAN TEMPAT TINGGAL ASLI MEREKA ADALAH MEKAH
Jadi ada satu skenario untuk mencocokkan sejarah dengan klaim agama yaitu : keturunan Ismail awalnya mendiami Mekah kemudian pindah ke utara menuju sekitar wilayah Sinai.
Satu skenario yang tidak ada pembuktian arkeologinya. Kalau memang keturunan Ismail pindah ke Utara meninggalkan Mekah, terus suku Quraish yang tinggal di Mekah keturunan siapa?
Sementara menurut Alkitab kita bisa melihat hal-hal sebagai berikut.
1. Nuh memiliki 3 anak, yaitu Sem, Ham dan Yafet
Kejadian 10:1. Inilah keturunan Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh
2. Sem memiliki 5 anak
Kejadian 10:22 Keturunan Sem ialah Elam, Asyur, Arpakhsad, Lud dan Aram.
3. Anak Sem dari Aram (Iram) menjadi orang Arab sesuai pendapat dari Ibn Ishaq diatas.
4. Qathan atau Yoktan yang menjadi bapa bangsa Arab asli berasal dari anak Sem yang bernama Arpakhsad
Kejadian 10
Ayat 24 ARPAKHSAD memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber.
Ayat 25 Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah PELEG, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah YOKTAN.
5. Sementara Abraham sendiri berasal dari keturunan Nuh – Sem – Arpakhsad – Peleg(kakak dari Yoktan atau Qathan) – Rehu – Serug – Nahor – Terah – Abram (Abraham)
Jika memang Muhammad SAW dan Quraish mengaku dari keturunan Ismail, hal ini tetap meninggalkan kesulitan karena keturunan Ismail bukanlah bangsa Arab asli dan mereka diklaim sudah meninggalkan Mekah menuju Utara.
Itulah sebabnya, pengaitan Quraish dengan Mudhar ternyata juga baru terjadi belakangan setelah Islam mulai berkembang. PENGAITAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENDAPATKAN KLAIM KENABIAN DARI JALUR ABRAHAM.
VI. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan sbb :
1. Muhammad SAW tidak mengetahui nama ibu Ismail, hal yang mustahil terjadi jika Quraish memang adalah keturunan Ismail
2. Orang Arab tidak mengetahui nama ibu Ismail, hal yang mustahil terjadi jika Quraish memang adalah keturunan Ismail
3. Orang Arab bahkan termasuk Quraish tidak mengetahui bahwa mereka keturunan Mudhar, hal yang mustahil terjadi jika Quraish memang adalah keturunan Ismail
4. Orang Arab tidak mengetahui garis keturunan diatas Adnan
5. Garis keturunan diatas Adnan yang mengkaitkan dengan Abraham adalah KEBOHONGAN
6. Kebingungan bahkan berlanjut hingga anak Ismail yang mana : Nabit atau Kedar, maklum karena klaim dibuat belakangan.
7. Orang Arab berasal dari keturunan Iram dan Qathan, bukan dari Ismail. Kaum Ismail adalah IMIGRAN kedalam bangsa Arab
Dengan demikian, cukup beralasan kalau dikatakan bahwa :
MUHAMMAD SAW BUKANLAH KETURUNAN KEDAR/NABIT – ISMAIL – IBRAHIM.
Sekian
Topik serupa dapat diakses di :

2 komentar:

  1. tidak ada yg berani komentar, atau mengamini semua?

    BalasHapus
  2. Bukn tdk ada komentar, tulisannya tidak disertai referensinya yg lengkap.
    Dalam Alkitab sudah dijelaskan, penghuni paran adlh kaum kedar.

    Ntar ini masih kerja, lg malas baca lagi

    BalasHapus