Jumat, 24 Agustus 2012

Perubahan Tekstual Alquran Dalam Sejarah Islam


by Vivaldi

Tulisan ini sudah pernah saya postingkan di FFI yang lama. Dalam tulisan kali ini saya tambahkan beberapa material yang tidak ada diposting yang lalu.

Sebagian dari tulisan ini diterjemahkan dari tulisan Sam Shamoun di Answering Islam yang berjudul Respons to 7 Wonders of Qur’an yang merupakan bantahan terhadap tulisan dari Dr. Jamal Badawi. Dr. Jamal Badawi adalah salah satu tokoh Apologetic Islam yang terkemuka di Amerika. Dia berpendapat ada 7 bukti (no. 2 – 8) tentang keajaiban Qur’an yang membuktikan bahwa Qur’an berasal dari Allah dan Muhammad adalah UtusanNya.
Dalam tulisan ini akan dibahas 9 klaim keajaiban Al-Qur’an.

Klaim-klaim terhadap keajaiban al-Qur’an tersebut adalah :

1. AL-QUR’AN TETAP SAMA DARI JAMAN MUHAMMAD HINGGA SEKARANG (tambahan)

Pendapat bahwa Al-Qur’an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang dibacakan oleh Muhammad SAW adalah klaim bohong. Klaim ini sengaja dibuat oleh ulama-ulama muslim dengan mengesampingkan laporan-laporan kuno dan sejarah perkembangan Al-Qur’an itu sendiri. Namun ada juga sumber kritis yang mau mengakui kebohongan klaim tersebut.

Sumber :
http://www.submission.org/quran/warsh.html

Are all the Arabic versions of the Quran the same ? 
By Said Abdo and Khalil Uthman Detroit, Michigan, USA 


These scholars were unaware of the true miracle of the Quran and therefore made up lies about the prophet and even claimed him miracles that he never performed. One of the famous misinformation spread by these scholars is that all the Qurans in the world are identical, and that it is free from any variation. This is not true and has nothing to do with God's promise in verse15:9. Although the Christian missionaries like to attack the Quran for such variations they only show their ignorance with the Quran and its miracle. 

Pakar-pakar ini tidaklah menyadari akan keajaiban sebenarnya dari qur’an sehingga MEMBUAT KEBOHONGAN TENTANG NABI DAN MENGKLAIM ADANYA MUJIZAT YANG TIDAK PERNAH DILAKUKAN NABI. Salah satu PENYESATAN INFORMASI OLEH PAKAR-PAKAR INI ADALAH PERNYATAAN BAHWA QUR’AN DISELURUH DUNIA ADALAH SAMA, TIDAK ADA VARIASINYA SAMA SEKALI. INI TIDAKLAH BENAR dan tidak ada hubungannya dengan janji Allah dalam QS 15 : 9. Sekalipun misionaris Kristen menyukai untuk menyerang qur’an karena variasi bacaan tersebut, itu hanyalah menunjukkan ketidaktahuan mereka tentang qur’an dan keajaibannya.


Berikut ini diberikan beberapa kutipan bahwa Al-Qur’an tidaklah sama sejak jaman nabi Muhammad SAW hingga tahun 1924 saat distandarisasi kesekian kalinya.

• PADA JAMAN NABI HIDUP, AL-QUR’AN TIDAKLAH SAMA
Kutipan dari :
Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an 
DR Subhi As Shalih 
Pustaka Firdaus, Jakarta, 2001, halaman 119


Diceritakan tentang percekcokan Umar bin Khatab dengan Hisyam bin Hakim sbb :

Pada suatu hari semasa Rasulullah masih hidup, aku mendengar Hisyam bin Hakim membaca SURAH AL FURQAAN. Aku mendengarkan baik-baik bacaannya. Tapi tiba-tiba ia membaca BEBERAPA HURUF YANG TIDAK PERNAH DIBACAKAN RASULULLAH kepadaku sehingga hampir saja ia kuserang ketika ia sedang shalat. Akhirnya kutunggu ia sampai mengucapkan salam. Setelah itu kutarik bajunya. Aku bertanya kepadanya : “Siapakah yang membacakan surah itu kepadamu?”. IA MENJAWAB, “RASULULLAH YANG MEMBACAKANNYA KEPADAKU.” Kukatakan, “Engkau berdusta! Demi Allah, RASULULLAH TIDAK MEMBACAKAN SURAH ITU KEPADAKU SEPERTI KUDENGAR DARIMU.” Hisyam bin Hakim lalu kuseret menghadap rasulullah dan aku bertanya, “Ya Rasulullah, aku mendengar orang ini membaca surah Al-Furqaan dengan huruf-huruf yang tidak engkau bacakan kepadaku ketika engkau membacakan surah Al-Furqaan kepadaku.!” Rasulullah menjawab, “Hai Umar, lepaskan dia. Hai Hisyam, bacalah.” Hisyam kemudian membaca surah Al-Furqaan sebagaimana yang kudengar tadi. Kemudian rasulullah menanggapinya, “Demikian surah itu diturunkan.”. Beliau melanjutkan, “Qur’an itu diturunkan dalam tujuh huruf, karena itu BACALAH MANA YANG MUDAH DARI AL-QUR’AN.” (Sahih Bukhari VI, hal 185)

Jadi dari hadis diatas terlihat RASULULLAH MENDIKTEKAN SURAH AL-FURQAAN YANG BERBEDA kepada Umar dan Hisyam.

Ini jelas bahwa HAFALAN RASULULLAH TIDAK TEPAT.

Muslim biasanya berargumen bahwa perbedaan hanya sekedar perbedaan dialek. Inipun tidak tepat karena Umar dan Hisyam keduanya adalah ORANG QURAISH dan keduanya konon adalah mereka yang MENDENGAR LANGSUNG rasulullah mendiktekan ayat-ayat Al-Qur'an dalam dialek QURAISH.

Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25


Tugas panitia adalah membukukan al-Qur’an, yakni menyalin dari lembaran-lembaran yang tersebut menjadi buku. Dalam pelaksanaan tugas ini Usman menasihatkan supaya :
a. mengambil pedoman kepada bacaan mereka yang hafal Al-Qur’an
b. kalau ada pertikaian antar mereka tentang bahasa (bacaan), maka haruslah dituliskan dalam menurut DIALEK SUKU QUIRAISY, SEBAB AL-QUR’AN DITURUNKAN MENURUT DIALEK MEREKA


Yang sangat mungkin adalah hadis tentang 7 huruf adalah KEBOHONGAN KEMUDIAN untuk membenarkan adanya perbedaan bacaan tersebut sehingga ada alasan kalau HAFALAN RASULULLAH BERBEDA-BEDA SAAT MENDIKTEKAN KEPADA si A atau si B.


• SETELAH NABI MENINGGAL, AL-QUR’AN TIDAKLAH SAMA
Ini sangat jelas dari alasan Usman membuat satu standar Al-Qur’an yaitu karena ADANYA PERBEDAAN AL-QUR’AN ANTARA PENGIKUT IBN MAS’UD (PRAJURIT IRAK) DAN UBAY BIN KAAB (PRAJURIT SYRIA) sebagaimana dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman

Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25


Beliau ini ikut dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaijan, maka selama dalam perjalanan dia pernah mendengar PERTIKAIAN KAUM MUSLIMIN TENTANG BACAAN BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN ……..

Muslim akan berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.

Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73

IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar

Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.

Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85

Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga membacanya.

Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu dengan lainnya.

• SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.

Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup 
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca menjadi 28 konsonan yang berbeda)


Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik diakritis terhadap konsonannya.
Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus dilakukan standarisasi pasca Usman :

Dikutip dari Luthfi A dari Islamlib :
http://islamlib.com/id/page.php?page=article&id=447
Merenungkan Sejarah Alquran


Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M), Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah, memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah) 
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah). 
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa “Alquran diturunkan dalam tujuh huruf.”


Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu ibn al-Nadim di tahun 988 M.

Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79 
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :

Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
• Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
• Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
• Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al Farra
• Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
• Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
• Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al Yashubi
• Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip


Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNA. Bahkan setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata berbeda-beda.

• PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun 1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni “HAFALAN”.

Sumber :
The writing of the Quran and the timing of the mathematical miracle
www.submission.org/miracle/writing.html


It was not until the year 1918 when the Muslim scholars, gathered in Cairo, Egypt, and decided to write a standardized edition of the Quran that avoids all the obvious scribes' errors in different editions of the Quran floating in the world and to standardize the numbering f the suras and verses of the Quran. In 1924, they produced the edition of the Quran that later became the standard edition around the world. They depended mainly on the oral transmission of the Quran to correct all the contradiction seen in the different Rasm (Orthography) and numbering of different Qurans

Hingga ditahun 1918 ketika pakar-pakar muslim, berkumpul di Kairo, Mesir dan memutuskan untuk MENULISKAN EDISI STANDARD AL-QUR’AN UNTUK MENGHINDARKAN SEMUA KESALAHAN TULISAN DALAM EDISI AL-QUR’AN YANG SAAT ITU BEREDAR diseluruh dunia dan untuk menstandarkan penomoran surah dan ayat-ayat alQ-ru’an. Di tahun 1924 mereka menerbitkan edisi Al-Qur’an yang kemudian menjadi standar edisi diseluruh dunia. MEREKA SEPENUHNYA MENDASARKAN PADA TRADISI LISAN AL-QUR’AN UNTUK MENGOREKSI SEMUA PERBEDAAN TULISAN DAN PENOMORAN DARI AL-QUR’AN YANG BERBEDA-BEDA.


Ini sangat serius karena menjadikan seluruh TULISAN Al-Qur’an sebelum 1923/1924 adalah SALAH. Salah satu contohnya adalah :

Sumber :
http://www.understanding-islam.com/related/history.asp 

5. The Extant Samarkand Codex at Tashkent 
Many Muslims scholars believe that the Samarkand Codex preserved at the Tashkent Library is the one compiled by ‘Uthman (rta). A close examinatikon of the text of this mushaf has shown that it cannot be – since IT IS DIFFERENT FROM THE CODEX WE HAVE IN OUR HANDS TODAY.

Banyak pakar muslim mempercayai bahwa kodek Samarkand yang disimpan di perpustakaan Tashkent adalah mushaf yang dikumpulkan oleh Usman. Pemeriksaan cermat terhadap teks mushaf ini membuktikan bahwa mushaf ini bukan mushaf asli Usman karena MUSHAF INI BERBEDA DENGAN KODEKS YANG KITA MULIKI SAAT INI.


Jadi klaim muslim bahwa Al-Qur’an selalu sama tidaklah berdasar. Keseragaman teks dan isi Al-Qur’an baru dicapai setelah tahun 1924 dengan diterbitkannyaKARANGAN AL-QUR’AN YANG BARU OLEH ULAMA-ULAMA MUSLIM. HASIL KARYA TAHUN 1924 INILAH YANG KEMUDIAN DIKLAIM SAMA DENGAN YANG DIBACA OLEH NABI MUHAMMAD SAW.


2. BUKTI INTERNAL : QUR’AN MENGKLAIM SEBAGAI KALIMAT ALLAH

Argumen bahwa sebuah buku yang mengaku berasal dari Allah adalah cukup sebagai bukti adalah tidak berdasar. Banyak penulis yang akan mampu melakukannya dan membuat klaim yang serupa. Lagipula dalam Qur’an ada bukti ayat yang mengindikasikan bahwa Qur’an bukanlah kalimat Allah :

Contoh kesatu :
QS 27 : 91 
AKU HANYA DIPERINTAHKAN UNTUK MENYEMBAH TUHAN NEGERI INI (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.


Jika Allah yang berbicara, maka siapa lagi Tuhan yang dilayaniNya? Jika ayat diatas adalah kalimat malaikat atau Muhammad maka Qur’an tidak dapat dianggap 100% kalimat Allah.

Contoh kedua :
QS 19 : 64 : 
DAN TIDAKLAH KAMI (JIBRIL) TURUN, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.


Terjemahan ditambah kata yang tidak ada yaitu jibril. Jika Allah yang berbicara, maka SIAPA LAGI TUHAN YANG MEMERINTAHKAN ALLAH SWT UNTUK TURUN?Atau jika memang itu kalimat Jibril, maka Qur’an tidak dapat dianggap 100% kalimat Allah.

Contoh ketiga :
QS 113 : 1: Katakanlah : “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh”
QS 114 : 1 : Katakanlah : “Aku berlindung kepada Tuhan manusia”


Jelas kalimat diatas bukanlah kalimat Allah, sehingga oleh editor Al-Qur’an harus ditambahkan KATAKANLAH. Itulah sebabnya ABDULLAH IBN MASUD TIDAK MEMASUKKAN SURAH 113 DAN 114 dengan alasan bahwa sura tersebut berisikan doa yang diucapkan manusia kepada Allah, bukan kalimat Allah yang ditujukan kepada manusia, bahkan dengan penambahan “Katakanlah” sekalipun.

Contoh keempat :
QS 69 : 40 : Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (ALLAH YANG DITURUNKAN KEPADA) Rasul yang mulia 

Kalimat "ALLAH YANG DITURUNKAN KEPADA" tidak ada dalam Al-Qur'an.

Jadi QS 69 : 40 seharusnya berbunyi :
Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar WAHYU RASUL yang mulia 


3. KEJUJURAN DAN INTEGRITAS PENERIMA WAHYU

Bahkan sebelum menjadi nabi, Muhammad telah dipanggil al-amin (Terpuji, Terpercaya dll) karena kejujurannya. Untuk membuktikan integritas Muhammad SAW, muslim sering mengkutip ayat-ayat qur’an dimana Muhammad SAW memohon ampun atas dosa-dosanya. Jika qur’an adalah karangannya, mengapa menggambarkan dirinya sebagai manusia berdosa? Kenapa tidak memuliakan dirinya sendiri seperti orang kristen memuliakan Yesus? Menurut muslim, inilah bukti kebenaran wahyu yang diterima Muhammad SAW dari Allah, dengan mengesampingkan apakah wahyu tersebut menguntungkan atau tidak.

Lagi, argumen yang digunakan tidak tepat karena ini berarti harus menerima seluruh klaim pemimpin dan pendiri agama yang jujur yang mengakui kelemahan manusiawinya. Hal ini mengakibatkan seluruh agama / aliran kepercayaan menjadi memiliki klaim sebagai berasal dari Allah dan berarti benar.

Yang lebih penting lagi, jika argumen ini diterima, berarti muslim harus menerima kebenaran Alkitab dan INTEGRITAS DAN KEJUJURAN ORANG-ORANG YAHUDI KARENA DALAM ALKITAB PENULIS-PENULISNYA MENGGAMBARKAN BEGITU BANYAK SISI-SISI NEGATIF ORANG-ORANG YAHUDI. Tidak masuk akal jika orang-orang Yahudi yang telah mengubah Alkitab ternyata tidak mengubah tulisan-tulisan yang negatif tentang nabi-nabi, raja-raja mereka dan tentang kaum Yahudi sendiri.BAHWA ALKITAB MEMUAT HAL-HAL YANG NEGATIF TENTANG ORANG-ORANG YAHUDI, MEMBUKTIKAN BAHWA ORANG-ORANG YAHUDI SANGAT JUJUR DALAM MENJAGA KEBENARAN ALKITAB KATA DEMI KATA.

Lebih lanjut, ada bukti-bukti dalam qur’an dan hadis yang menyebutkan motif penurunan ayat-ayat dan menunjukkan betapa “integritas” Muhammad SAW dalam hal ini :

• Ketika Muhammad SAW menginginkan istri anak angkatnya, sim salabim, muncullah ayat yang mengenakkan Muhammad SAW :
QS 33 : 37 :
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni'mat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni'mat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. MAKA TATKALA ZAID TELAH MENGAKHIRI KEPERLUAN TERHADAP ISTRINYA (MENCERAIKANNYA), KAMI KAWINKAN KAMU DENGAN DIA [1220] supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya [1221]. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.


• Ketika Muhammad SAW menginginkan menambah jumlah istrinya, tahu-tahu turunlah wahyu yang selaras dengan keinginannya bahkan sepupunyapun dan semua wanita yang menyerahkan diri kepada Muhammad SAW boleh diperistri.
QS 33 : 50 :
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) ANAK-ANAK PEREMPUAN DARI SAUDARA LAKI-LAKI BAPAKMU, ANAK-ANAK PEREMPUAN DARI SAUDARA PEREMPUAN BAPAKMU, ANAK-ANAK PEREMPUAN DARI SAUDARA LAKI-LAKI IBUMU DAN ANAK-ANAK PEREMPUAN DARI SAUDARA PEREMPUAN IBUMU yang turut hijrah bersama kamu dan PEREMPUAN MU'MIN YANG MENYERAHKAN DIRINYA kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu'min.


• Dilain kesempatan, wahyu turun membebaskan Muhammad SAW dari sumpah yang dibuatnya terhadap Hafsah saat Hafsah menjumpai Muhammad SAW “tidur” dengan Mary di rumah Hafsah diluar jadual keadilan. Muhammad SAW bersumpah tidak akan menjumpai Mary lagi jika Hafsah tidak membeberkan aib ini. Namun apa lacur, Hafsah menceritakan kejadian ini kepada Aisah yang kemudian mempertanyakannya kepada Muhammad SAW. Maka turunlah wahyu QS 66 : 1 – 3 yang membebaskan Muhammad SAW dari sumpahnya dan memberikan kebebasan kepada Muhammad SAW untuk mengunjungi istri-istrinya sesuai keinginannya.
QS 66 : 1 :
Hai Nabi, MENGAPA KAMU MENGHARAMKAN APA YANG ALLAH HALALKAN BAGIMU; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang [1486].
QS 66 : 2 :
Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian MEMBEBASKAN DIRI DARI SUMPAHMU [1487] dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS 66 : 3 : 
Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."


Umumnya komentator muslim menolak kisah ini karena tidak sesuai dengan “kesucian” Muhammad SAW. Namun apapun alasannya, ayat-ayat ini telah “menyelamatkan” muka Muhammad SAW dari situasi yang sulit dan memalukan. Kita bisa bertanya, apa manfaat dari ayat-ayat diatas selain daripada menyelamatkan muka Muhammad SAW saat beliau membutuhkannya? Apakah kita harus menyimpulkan bahwa ayat-ayat ini telah tertulis di surga bahkan sebelum penciptaan dunia?

• Dalam perjanjian Hudaibiya, MUHAMMAD SAW SETUJU UNTUK MENGEMBALIKAN ORANG-ORANG MEKAH YANG TELAH MENJADI ISLAM KEPADA PIHAK MEKAH dan setuju mengubah statusnya dalam perjanjian dari Muhammad, Rasul Allah menjadi Muhammad, anak Abdullah sebagai ganti dimana Muhammad SAW dan pengikutnya diperbolehkan melakukan ibadah haji ke Mekah pada tahun berikutnya. Salah satu yang dikembalikan kepada pihak Mekah adalah Abu Jandal. Kita bisa membaca kisah ini dalam Sirat Rasul Allah (edisi Inggris) hal 505 dan Bukhari volume 3 no. 891.

Atau sumber berikut :
Sejarah Hidup Muhammad – Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press, halaman 500


Abu Jandalpun berteriak sekeras-kerasnya, “Wahai kaum muslimin, apakah aku dikembalikan kepada orang-orang musyrik yang akan menyiksaku karena agamaku?”

Sebagai perbandingan, mungkinkah Musa memiliki pemikiran seperti ini, mengembalikan pengikutnya kepada Firaun sebagai ganti untuk tuntutan Musa? Apakah Yesus pernah mengkompromikan kebenaran dengan menyetujui keinginan Parisi agar mengembalikan pengikut-pengikut Yesus dengan imbalan mendapatkan posisi keagamaan?.
Terhadap perjanjian Hudaibiya tersebut, Umar dan banyak muslim sangat marah Kemarahan muslim dapat dimengerti karena Muhammad menjanjikan ibadah haji pada tahun tersebut. Ketika hal ini tidak terealisir, Muhammad SAW mengatakan, “Apakah aku mengatakan bahwa kita akan ke Kabah tahun ini?” Alasan ini jelas dicari-cari karena saat itu kaum muslim tengah dalam perjalanan menuju Mekah saat mereka ditolak oleh penyembah berhala Mekah.

Makanya untuk mengobati kemarahan pengikut-pengikutnya Muhammad SAWpun memerintahkan untuk menghancurkan Yahudi Khaibar dan merampas seluruh kekayaan mereka sebagai kompensasinya. 

Diri sendiri yang salah, orang Yahudi yang dikorbankan.

Dari contoh-contoh diatas kita bisa melihat bagaimana “integritas” Muhammad SAW.
Makanya tidaklah mengherankan jika Aisyah sendiri merasa heran kenapa Aulloh senantiasa memberikana yang enak-enak buat Muhammad SAW.
Sumber :
Sahih Al-Bukhari, Volume 6, buku 60, Number 311

Narrated Aisha:
I used to look down upon those ladies who had given themselves to Allah's Apostle and I used to say, "Can a lady give herself (to a man)?" But when Allah revealed: "You (O Muhammad) can postpone (the turn of) whom you will of them (your wives), and you may receive any of them whom you will; and there is no blame on you if you invite one whose turn you have set aside (temporarily)." (33.51) I said (to the Prophet), "I feel that your Lord hastens in fulfilling your wishes and desires." 

Aku biasa memandang rendah kepada wanita-wanita yang bersedia menyerahkan dirinya kepada Rasulullah dan aku berkata, “Bisakah seorang wanita menyerahkan dirinya kepada seorang laki-laki?”. Tetapi ketika Aulloh berfirman, “Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki diantara mereka (isteri-isterimu) dan (boleh pula) menggauli siapa yang kamu kehendaki. Dan siapa-siapa yang kamu ingini untuk menggaulinya kembali dari perempuan yang telah kamu cerai, maka tidak ada dosa bagimu (33 : 51)”. Aku berkata (kepada Rasulullah), “AKU MERASA BAHWA TUHANMU SELALU CEPAT-CEPAT MEMENUHI PERMOHONAN DAN KEINGINANMU” 



4. TANTANGAN UNTUK MEMBUAT YANG SERUPA AYAT QUR’AN

Tantangan ini tidak jelas kriterianya. Apa dasar penilaiannya?
Apa susahnya membuat ayat-ayat yang serupa Al-Qur’an :

Contoh kesatu :

Demi cahaya menyala-nyala
Sesungguhnya Aku berkata
Kami tidaklah mengutusnya
Dia utusan iblis Hira
Mengujinya berbugil ria.
Tuhan agar mengampuninya


Sudah ada gaya bersumpah ala Allah SWT
Sudah ada pemakaian Aku, Kami dan Tuhannya secara membingungkan
Seluruh ayat terdiri dari 9 suku kata
Terdiri dari 19 kata sesuai dengan klaim keajaiban angka 19
Memiliki rima berakhiran a
Keindahannya hanya dapat dinikmati dalam bahasa Indonesia
Tentang test jibril dengan bugil dapat dibaca di Test Jibril dengan Telanjang ala Muhammad

Atau contoh kedua :

Ingatlah bagaimana babi diciptakan
Dari tetes mani yang memang kelihatan
Terjatuh dalam rongga yang Kami amankan
Sayang terlahir sudah harus diharamkan
Namun Tuhannya bersumpah meyediakan
Babi panggang enak dihari kebangkitan
Disantap bersama anggur yang memabukkan


Sudah ada gaya disuruh mengingat-ingat
Sudah ada keajaiban embriologi ala pengetahuan primitive
Sudah ada kata Kami dan Tuhannya dengan membingungkan
Sudah ada paradoks haram didunia, halal di syurga
Terdiri dari total 91 suku kata, jika dibaca dari kanan ke kiri seperti tulisan Arab berarti 19, memenuhi keajaiban angka 19
Memiliki rima berakhiran kan
Keindahannya hanya dapat dinikmati dalam bahasa Indonesia

Atau contoh ketiga :
Sesungguhnya Kami bersumpah telah memberimu anugerah
Menikahi gadis-gadis cantik jelita yang penuh gairah
Berbaring diatas dipan-dipan yang tersusun dengan mendesah
Kenikmatannya bagaikan makanan tharid seperti Aisyah
Kekhususan ini hanya berlaku bagimu hai nabi Allah
Karena kamu telah berlaku patuh untuk pergi berhijrah
Dibawah ancaman menakutkan tusuk mata hingga bernanah


Sudah ada gaya bersumpah
Setiap kalimat terdiri dari 19 suku kata yang memenuhi keajaiban angka 19
Sudah ada kekususan dalam hal kawin mawin bagi nabi
Sudah ada kontradiksi hijrah harus diancam-ancam
Memiliki rima berakhiran ah
Keindahannya hanya dapat dinikmati dalam bahasa Indonesia

Tentang Tharid pernah diposting sdr. Nomind :
Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623 :
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 04.055.623
Diriwayatkan Abu Musa: 
Rasulullah berkata, "Banyak di antara lelaki mencapai (level) kesempurnaan tetapi tidak ada antara wanita yang mencapai levelini kecuali Asia, isteri Pharaoh, and Maryam, anak Imran. Dan tidak ada keraguan, keunggulan Aisha dari wanita lain seperti keunggulan Tharid (i.e. masakan dari daging dan roti) daripada masakan lain."


Tentang hijrah dibawah ancaman pernah diposting sdr. Nomind :

Jika memang benar Muslim di Mekkah di aniaya dan diancam jiwanya seperti pengertian Anda selama ini, mengapa perlu ayat Quran berikut yang mengancam umat Muslim di Mekkah dengan ancaman neraka Jahannam kalo mereka tidak mau meninggalkan Mekkah untuk berhijrah ke Madinah? 

Quran 4:97
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah dibumi itu". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali,


Kesulitan satu-satunya dalam membuat buku seperti Al-Qur’an adalah ketidakmampuan manusia untuk mengarang dengan urutan yang tidak runtut dan kacau balau seperti cerita-cerita Al-Qur’an. Setiap orang sejak duduk dibangku Sekolah Dasar sudah diajarkan mengarang dengan runtut waktu dan runtut peristiwa, sehingga tidaklah memungkinkan bagi mereka untuk mengarang dengan urutan yang kacau balau.

Mengatakan bahwa qur’an adalah sebuah buku hasil karya yang luar biasa sehingga dikatakan wahyu Allah adalah tidak masuk akal. Ini menjadikan hasil karya Shakespeare atau epik Gilgamesh adalah wahyu Allah juga. Ini menjadikan penulis Yunani yang buta yaitu Homer juga seorang nabi karena mampu menghasilkan 2 buku yang luar biasa yaitu Illiad dan Odessy. Karya-karya penulis diatas telah teruji oleh waktu dan terus dibaca orang hingga sekarang, namun toh tidak menjadikan Homer atau Shakespeare nabi.
Persoalan lain adalah pendapat muslim bahwa keindahan dan keistimewaan qur’an terletak dalam bahasa Arabnya dan tidak dapat dinikmati dalam bahasa lainnya. Jadi Allah telah mewahyukan qur’an dimana keajaibannya hanya dapat dinilai dari bahasa Arabnya saja, membatasi kemampuan Allah dalam mengekspresikan kehendakNya hanya dalam bahasa Arab, bahasa yang justru tidak dimengerti oleh sebagian besar penduduk dunia. Sungguh jauh dari keajaiban.


5. TIDAK ADA KONTRADIKSI INTERNAL.
Beberapa kontradiksi internal dalam qur’an dapat dengan mudah ditemukan. Contohnya :

• Kesatu : Berapa hari penciptaan
Bumi dan langit diciptakan dalam 6 masa
QS 7 : 54 : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy [548]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
QS 10 : 3 :
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan


QS 41 : 9 – 12 : dalam 8 masa (2 + 4 + 2)
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam DUA MASA ………Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam EMPAT MASA. …… Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam DUA MASA

• Kedua : Urutan penciptaan bumi dan langit
Bumi diciptakan dahulu, baru langit.
QS 41 : 10 – 11 : Dan Dia MENCIPTAKAN DIBUMI itu gunung-gunung …… KEMUDIAN DIA MENUJU KEPADA PENCIPTAAN LANGIT dan langit masih merupakan asap ….

Berkontradiksi dengan :
Langit diciptakan dahulu, baru bumi.
QS 79 : 29 – 30 : Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan BUMI SESUDAH ITU DIHAMPARKANNYA.

Berkontradiksi dengan :
Diciptakan bersama-sama
QS 21 : 30 – 31 : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya LANGIT DAN BUMI ITU KEDUANYA DAHULU ADALAH SUATU YANG PADU, kemudian Kami pisahkan

• Ketiga : Berapa malaikat yang berbicara kepada Maria
QS 3 : 42 dan 45, menyebutkan “the ANGELS said” (jamak, minimal 2 malaikat)
QS 19 : 17 – 18, menyebutkan, “We sent to her our ANGEL (tunggal) and HE (tunggal) appeared before her as A MAN (tunggal)…”

• Keempat : Kadar hari Allah
QS 32 : 5 : satu hari = 1000 tahun
QS 70 : 4 : satu hari = 50.000 tahun

• Kelima : Siapa yang dapat diselamatkan
QS 5 : 69 : Sesungguhnya orang-orang MU'MIN, ORANG-ORANG YAHUDI, SHABIIN DAN ORANG-ORANG NASRANI, siapa saja [431] (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

QS 3 : 85 : Barangsiapa mencari agama SELAIN AGAMA ISLAM, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

• Keenam : Allah sebagai pencipta pendosa
Menarik karena ternyata Allah memang menciptakan banyak manusia untuk dimasukkan dalam neraka. Bagaimana mungkin Allah bisa berbuat demikian. Satu ketidakadilan yang luar biasa.

QS 11 : 119 : kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya AKU AKAN MEMENUHI NERAKA JAHANNAM DENGAN JIN DAN MANUSIA (yang durhaka) semuanya.

QS 32 : 13 : 
Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya akan AKU PENUHI NERAKA JAHANNAM ITU DENGAN JIN DAN MANUSIA bersama-sama."

QS 7 : 179 : Dan sesungguhnya KAMI JADIKAN UNTUK (ISI NERAKA JAHANNAM) KEBANYAKAN DARI JIN DAN MANUSIA,


Sungguh berbeda dengan pengajaran Kristen dimana neraka diciptakan memang bagi setan, bukan diciptakan bagi manusia.
Mat 25 : 34, 41 : … “Mari kamu yang diberkati bapaKu, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” …… “… enyahlah kedalam api yang kekal yang telah sedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya…..”


6. KETEPATAN NUBUATAN

Klaim bahwa qur’an mengandung puluhan ramalan hanya berdasar impian belaka karena “ramalan-ramalan” tersebut tidak meyakinkan jika dibaca sesuai konteks kalimatnya. Satu-satu ramalan yang “meyakinkan” adalah QS 30 : 2 – 4 yang berbunyi
QS 30 : 2 - 4
Telah dikalahkan bangsa Rumawi [1162], di negeri yang terdekat [1163] dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang [1164] dalam beberapa tahun lagi [1165]. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,


Ramalan menyatakan bangsa Romawi akan menang terhadap Persia sekalipun pada pertempuran awalnya mengalami kekalahan. Tetapi ada beberapa masalah disini :
• Menurut Yusuf Ali kata yang diterjemahkan sebagai beberapa tahun, "Bidh'un” mengindikasikan waktu 3 – 9 tahun. Sementara menurut sejarah Persia mengalahkan Romawi tahun 614 M atau 615 M, penyerangan balik oleh Romawi dimulai 622 M, kemenangan diraih pada 625 M, menjadikan periode 10 – 12 tahun.
• Teks qur’an yang asli tanpa huruf hidup. Jadi kata Arab SAYAGHLIBUNA, "MEREKA AKAN MENGALAHKAN" DAPAT DENGAN MUDAH DISESUAIKAN DENGAN PERUBAHAN 2 HURUF HIDUP MENJADI SAYUGHLABUNA, YANG BERARTI “MEREKA AKAN DIKALAHKAN”. Karena penambahan huruf hidup baru dilakukan beberapa puluh tahun setelah kejadian ini maka sangat mungkin itu dilakukan untuk menjadikan ayat diatas seolah-olah adalah suatu nubuatan.
• Bagaimanapun juga, “nubuatan” tersebut “digenapi” PADA SAAT MUHAMMAD SAW MASIH HIDUP, SAAT QUR’AN BELUM DIBAKUKAN DAN DIBUKUKAN. Bagaimana ini bisa dikatakan nubuatan?.
• Romawi pada waktu itu sudah menjadi kerajaan Kristen. Kalau Kristen sudah dikafirkan, kenapa kaum beriman (muslim) harus BERGEMBIRA DI HARI KEMENANGAN KAUM KAFIR TERSEBUT??


7. TIDAK ADA KESALAHAN SEJARAH DAN ILMU PENGETAHUAN

Kita bisa melihat banyak kesalahan dalam qur’an, baik sejarah maupun pengetahuan.

• Kesatu : Zulkarnain
QS 18 : 83 – 98 menyebutkan seorang tokoh Zul-Qarnayn yang adalah muslim. Menurut tokoh Islam Ibn Hisham dan Al-Tabari Zul-Qarnayn adalah Aleksander Agung. Ironisnys, Aleksander Agung adalah seorang polytheis

• Kedua : Matahari terbenam dalam Lumpur
Dalam surah yang sama disebutkan matahari terbenam di lumpur. Sementara dalam QS 36 : 38 dan Bukhari vol 2 hal 743 disebutkan matahari bergerak. Kesimpulannya matahari bergerak hingga terbenam dalam lumpur.

• Ketiga : Orang Samaria dijaman Musa
QS 20 : 87, 94 menyebutkan orang Samiri (Samaritan) yang membuat patung anak lembu pada jaman Musa. Padahal kaum Samiri (Samaritan) baru muncul sekitar 600 tahun kemudian setelah kerajaan Israel terpecah 2 sekitar 931 SM menjadi Yehuda di selatan dan Israel di Utara. Oleh raja Omri dari Israel Utara sekitar tahun 879 SM dibangunlah ibu kota baru yaitu kota Samaria yang kemudian memunculkan sebutan orang-orang Samaria.

• Keempat : Penyaliban dijaman Musa
QS 7 : 124 Firaun mengancam dengan hukuman penyaliban. Padahal penyaliban tidak dikenal oleh orang-orang Mesir dan baru dipraktekkan sekitar abad ke 6 SM oleh orang Persia dan dipopulerkan oleh orang Romawi mulai abad ke 3 SM. Penyaliban di Mesir baru ada di abad ke 2 SM (1200 tahun setelah Musa) setelah Mesir jatuh ke tangan Romawi.

• Kelima : Nimrod dan Abraham
QS 21 : 68 – 69 menyebutkan Abraham dilemparkan dalam nyala api. Menurut tradisi muslim dilakukan oleh Nimrod raja Shinar (Babel), baca juga Kej 10 : 8 – 11. Padahal Nimrod hidup 7 generasi sebelum Abraham.

• Keenam : Masjidil Aqsa dijaman Muhammad SAW
QS 17 : 1 menyebutkan Muhammad dibawa ke Masjid al Aqsa (Bait Allah). Persoalannya Bait Allah sudah dihancurkan pasukan Titus pada tahun 70 M. Sementara Masjid al Aqsa baru dibangun tahun 691 M dibawah pengawasan Amir Abdul Malik. Ini jelas mengindikasikan bahwa Al-Qur’an ditulis ulang setelah tahun ini dan menjelaskan kenapa tidak ada satupun mushaf asli Usman yang selamat.

• Ketujuh : Maryam ibu Yesus saudara perempuan Harun
Yang paling parah adalah penyebutan Maryam ibu Yesus sebagai saudara perempuan Harun dan anak kandung Imran (S. 3:35; S. 19:28; S. 20:25-30; S. 66:12). Allah SWT mengira bahwa Miryam saudara perempuan Musa dan Harun yang adalah anak Amram adalah sama dengan Maryam ibu Yesus. Padahal antar keduanya ada beda waktu 1400 tahun. Kesalahan ini menjadikan Yesus adalah KEPONAKAN MUSA. Makanya oleh Allah SWT dikira hukuman salib sudah ada dijaman Musa.

• Kedelapan : Tujuh langit dan posisi bulan dan bintang.
QS 71 : 15 – 16 :
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?


Ayat ini sendiri sudah bermasalah, BAGAIMANA MUNGKIN MANUSIA BISA MEMPERHATIKAN ALLAH SWT MENCIPTAKAN 7 LANGIT. Satu pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan karena waktu Allah SWT konon menciptakan langit kan BELUM ADA MANUSIA. Menurut ayat ini, matahari dan bulan diciptakan diantara ke 7 langit tersebut.

Terjemahan bahasa Indonesia sengaja membuat KESALAHAN. Kita lihat perbandingan dengan terjamahan Yusuf Ali :
QS 71 : 15 – 16 : 
Do you not see how God has created the seven heavens 
one above the other, and made THE MOON A LIGHT IN THEIR 
MIDST (TERJ : DITENGAH-TENGAH 7 LANGIT)
 , and made the sun as a lamp?


Kenapa harus ada KESALAHAN TERJEMAHAN, karena :
QS 37 : 6 :
Sesungguhnya Kami telah menghias LANGIT YANG TERDEKAT dengan hiasan, yaitu BINTANG-BINTANG,


Jadi menurut Al-Qur’an, bintang-bintang (dilangit terdekat) LEBIH DEKAT ke bumi dibandingkan bulan (dilangit ke 4). Satu kesalahan astronomi yang sangat parah.

• Kesembilan : Langit adalah atap
QS 2 : 22 : Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap

Pemahaman atap ini adalah SEPERTI ATAP TENDA yang terbuat dari sesuatu yang solid dan tidak retak.
QS 50 : 6 :
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu TIDAK MEMPUNYAI RETAK-RETAK SEDIKITPUN ?


• Kesepuluh : Asal susu sapi
Menurut Al-Quran, susu sapi tercipta dari antara DARAH DAN TAHI. Menjijikkan.
QS 16 : 66 :
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa)SUSU YANG BERSIH ANTARA TAHI DAN DARAH, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.


Bandingkan dengan terjemahan berikut :
"... between EXCRETIONS AND BLOOD ..." Yusuf Ali
"... from betwixt the FECES AND THE BLOOD ..." M. M. Ali-
"... from between EXCRETIONS AND BLOOD ..." M. Taqi-ud Din Al-Hillali - M. Muhsin Khan

• Kesebelas : Yahudi dirubah menjadi monyet dan babi.
QS 2 : 65 :
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada hari Sabtu [59], lalu Kami berfirman kepada mereka: "JADILAH KAMU KERA [60] YANG HINA".
QS 5 : 60 :
Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang DIJADIKAN KERA DAN BABI [424]


Kapan dalam catatan sejarah terjadi peristiwa ini??. 

• Keduabelas : Yesus sudah meninggal atau belum
Dalam QS 19 : 33 dikatakan Yesus berkata
“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari AKU DILAHIRKAN, PADA HARI AKU MENINGGAL DAN PADA HARI AKU DIBANGKITKAN hidup kembali".

Penafsiran muslim yang dipaksakan adalah bahwa kematian dan kebangkitan Yesus mengcau pada kedatangan keduanya dimana beliau akan hidup 40 tahun, meninggal dan dibangkitkan. Menurut muslim, Yesus tidak disalibkan melainkan menurut QS 4 : 157 – 159 diangkat hidup-hidup ke surga.
Namun TAFSIR MUSLIM BERUBAH 180 DERAJAT pada saat menafsirkan KALIMAT YANG SAMA TENTANG NABI YAHYA dalam QS 19 : 15 : “Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”
Dipercaya bahwa nabi Yahya telah meninggal dan akan dibangkitkan kemudian.

Selain itu dalam QS 19 : 31 dikatakan : "dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) ZAKAT SELAMA AKU HIDUP 

Jika Yesus belum meninggal, berarti beliau masih harus terus membayar zakat. DAN KEPADA SIAPA ZAKAT ITU DIBAYARKAN YESUS DI SURGA SELAMA SEKITAR 2000 TAHUN INI??

Itulah sebabnya Yusuf Alipun kebingungan saat menafsirkan ayat QS 19 : 33, dan memberikan catatan :
(Ali, The Holy Quran, hal.774, f. 2485)
Christ was not crucified (iv 157). But those who believe that he never died should ponder over this verse.

Kristus tidaklah disalibkan (iv 157). NAMUN MEREKA YANG PERCAYA BAHWA BELIAU TIDAK PERNAH MENIGGAL HARUS MEMPERTIMBANGKAN AYAT INI.


Lebih menarik lagi ketika membaca ayat berikut :
QS. 3 : 144 :
Terjemahan Muhammad Asad
"And Muhammad is only an Apostle; ALL THE [OTHER] APOSTLES HAVE passed away before him..." 
Terjemahan Maulvi Sher Ali
"verily ALL MESSENGERS HAVE PASSED AWAY before him." 
Terjemahan Maulani Muhammad Ali
"messengers have already passed away before him." 

Sementara terjemahan Indonesia agak diselewengkan dengan menyatakan :
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh TELAH BERLALU SEBELUMNYA BEBERAPA ORANG RASUL [234]

Kata Arabnya adalah al-russul, yang terjemahannya adalah the messengers, yang berarti tertentu dan jamak, mengindikasikan semua rasul sesuai terjemahan Muhammad Asad dan Maulvi Sher Ali.

Maulani Muhammad Ali (seorang Ahmadiyah) menuliskan :
Ali, Holy Quran [Ahmadiyya Anjuman Isha'at Islam Lahore, inc. U.S.A., 1995], hal 168-169, f. 496)
"... This verse affords a conclusive proof that Jesus Christ was also dead..." 
“… AYAT INI MEMBERIKAN BUKTI KONKLUSIF BAHWA YESUS KRISTUS JUGA MENINGGAL …”



8. PENGAMBARAN YANG TEPAT DARI EMBRIOLOGI

Bukti terakhir adalah tentang dituliskannya tahapan embriologi dalam qur’an yang tidak mungkin diketahui pada abad ke 6 M yang disinggung oleh Keith Moore dan Maurice Buchaille.

Buku karya Keith Moore yang berjudul The Developing Human, edisi ke 3 dicetak dalam 2 versi. Versi standard yang digunakan di dunia barat, dan versi Islam yang digunakan dibeberapa negara Islam. Dengan membandingkan kedua versi tersebut, terlihat bahwa Keith Moore sendiri tidak yakin dengan “penemuan ilmiah” dalam qur’an yang akan dapat membahayakan reputasinya sebagai akademisi di dunia barat.

Sebagai contoh :
Pertama :
QS 23 : 14 
"Kemudian KAMI menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu KAMI jadikan segumpal daging …..


Ini jelas salah, karena tidak pernah ada periode dimana sperma atau sel telur yang telah dibuahi oleh sperma berubah menjadi segumpal darah. 
Uniknya KESALAHAN INI JUGA DISADARI OLEH BUCHAILLE
, yang dalam bukunya menyebutkan :

Bucaille, Bible, Quran and Science, halaman 200
The majority of translations describe, for example, man's formation from a 'blood clot' or an 'adhesion.' A statement of this kind is totally unacceptable to scientists specializing in this field.." 

Mayoritas terjemahan menuliskan, sebagai contoh, manusia dibentuk dari “segumpal darah” atau “gumpalan”. STATEMEN SEPERTI INI JELAS TIDAK BISA DITERIMA OLEH ILMUWA-ILMUWAN YANG SPESIAL DIBIDANG INI.


Oleh karenanya, BUCHAILLE DENGAN SENGAJA TELAH MENGUSULKAN TERJEMAHAN YANG SALAH YAITU “SESUATU YANG MENEMPEL DI GUMPALAN” yang mengindikasikan fetus menempel di uterus melalui placenta. (halaman 186 – 187)

Ide bahwa manusia berkembang dari gumpalan darah BERASAL DARI ARISTOTELES (322 SM – 384 SM), yang mempercayai bahwa manusia berasal dari sperma yang jatuh ke darah menstruasi wanita. Pandangan inilah yang kemudian diambil oleh Al-Qur’an karena hal inilah yang KELIHATAN OLEH MATAWanita setiap bulannya akan mengeluarkan darah mensutruasi sehingga pemikiran Allah SWT / Muhammad SAW menyimpulkan kemudian bahwa manusia berasal dari segumpal darah. Pandangan ini jelas salah. Tidak ada fasenya dimana sperma yang telah membuahi sel telur berubah menjadi segumpal darah. Kejadian ini hanya mungkin terjadi dalam KONDISI JANIN TIDAK BERKEMBANG. Jadi EMBRIO YANG TIDAK BERKEMBANG BERUBAH MENJADI GUMPALAN DARAH. Karena Muhammad memiliki banyak istri, sangat mungkin ada diantara istri-istrinya yang keguguran dan dari pengamatan dari rahim sang istri akan keluarlah gumpalan darah yang adalah embrio yang tidak berkembang.

Kedua :
QS 23 : 14 
"Kemudian KAMI menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu KAMI jadikan segumpal daging, lalu segumpal daging itu KAMI jadikan tulang-tulang, maka KAMI liputi tulang-tulang itu dengan daging, kemudian KAMI menjadikannya satu bentuk yg lain. MAHASUCI ALLAH, sebaik-baik PENCIPTA"


Jadi menurut Al-Qur’an :
Air mani – segumpal darah – segumpal daging – diubah menjadi tulang – meliputi tulang dengan daging – diciptakan bentuk lainnya.

Menurut Prof Keith Moore dalam edisi standardnya, jaringan dimana tulang berasal yaitu mesoderm, adalah jaringan yang sama yang menghasilkan otot dan daging.Jadi tulang dan daging berkembang bersama-sama, bukan tulang dulu baru daging seperti pandangan al-Qur’an. Lagipula pandangan bahwa TULANG DILIPUTI DAGING BERASAL DARI ILMUWAN YUNANI YAITU GALEN DARI PERGAMUS (129 M – 216 M)

Sumber Encyclopaedica Britannica 2003 :
Hingga tahun 500 M hasil karyanya diajarkan dan dirangkum di Alexandria, dan teorinya telah dikutip dibuku-buku medical di Byzantium. Manuskrip Yunaninya dikoleksi dan diterjemahkan dalam bahasa Arab sekitar tahun 850 M oleh Hunayn ibn Ishaq ……

Pengetahuan ini tidaklah istimewa, karena orang-orang kuno juga membuat patung-patung manusia atau binatang dengan teknik yang sama yaitu membuat rangka dengan rangkaian batang kemudian membungkusnya dengan lumpur atau tanah liat. Pengetahuan yang jauh dari ilmiah, melainkan lebih menggambarkan pandangan kuno yang salah.

Ketiga :
Quran 86:5-7
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.
 


Jadi menurut Al Quran air mani itu dipancarkan dari antara tulang rusuk dan tulang dada. Padahal kita semua tahu bahwa sel mani di produksi di testis yang jaraknya cukup jauh dari kedua tulang yang dimaksud.

Uniknya pandangan ini tampaknya dicontek dari PENGAJARAN HIPPOCRATES di abad 5 SM (1100 tahun sebelum Muhammad SAW)

Sumber :
Hippocratic Writings 
Penguin Classics, 1983, halaman 317-8

“sperma dihasilkan dari semua cairan dalam tubuh, disebarkan dari otak melalui sumsum tulang belakang kemudian melalui ginjal hingga testikel dan organ pria. 

Keempat :
Tidak disebutkan sama sekali peran dari sel telur wanita. Jadi Al-Qur’an hanya dapat menuliskan air mani karena itu kelihatan mata. SEMENTARA YANG TIDAK KELIHATAN MATA TIDAK DIKETAHUI.
Apakah manusia hanya tercipta dari air mani saja? Dimanakah sel telur dan peran perempuan?

Itulah sebabnya versi “Islam” dari bukunya bahkan TIDAK TERSEDIA DI BRITISH LIBRARY, US LIBRARY DAN DI PERPUSTAKAAN-PERPUSTAKAAN DINEGARA MAJU LAINNYA. Kenapa??? Karena Keith Moore sadar bahwa penemuan ilmiah dalam qur’an itu bertentangan dengan pengetahuan yang umum, bahkan juga bertentangan dengan apa yang dia tulis di edisi standardnya.

Dalam bibliografi untuk bab 1 dalam bukunya, Keith Moore mencantumkan buku rujukan The History of Embryology karya J. Needham yang dikenal sebagai salah satu pakar embryology. Uniknya, J. Needham dalam buku tersebut sama sekali tidak terkesan dengan klaim embriologi qur’an. Setelah membahas embriologi yang dikenal dalam budaya kuno Yunani, India dan Mesir sebanyak 60 halaman, J. Needham hanya memberikan tidak lebih dari 1 halaman tentang embriologi qur’an dengan menyimpulkan :

Ilmu pengetahuan Arab, yang begitu sukses dengan ilmu astronominya, ternyata tidak banyak bermanfaat dalam bidang embriologi……….. hanyalah pengulangan dari apa yang diajarkan oleh Aristoteles dan Ayer-veda.


9. KESAMAAN JUMLAH KATA
Muslim mengklaim adanya kesamaan jumlah kata yang luar biasa. Berikut diberikan klaim tersebut.
Al Dunya yang berarti Dunia sebanyak 115 
Al –Akhirah atau Akhirat sebanyak 115 

Al-Malaikah yang berarti Malaikat sebanyak 88 
Al-Shayatin yang berarti Setan sebanyak 88 

Al Hayat yang berarti Hidup 145
Al-Maut yang berarti Kematian juga berjumlah 145 

Al-Rajul yang artinya Lelaki sebanyak 24 buah
Al-Mar’ah “ atau perempuan sebanyak 24

Al-Shahar atau Bulan berjumlah 12 
Al Yaum yang berarti Hari sebanyak 365.
 


Saya coba cek untuk satu klaim saja yaitu tentang jumlah kata bulan (shahar) yang katanya ada 12.

Dikopi dari DivineIslam's Qur'an Viewer software v2.8

Kita cek.
QS 2 : 185 : (ada 2)
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan ………
002.185 SHAHRU rama[da]na alla[th]ee onzila feehi alqur-[a]nu hudan li(l)nn[a]si wabayyin[a]tin mina alhud[a] wa(a)lfurq[a]ni faman shahida minkumu a(l)SHSHAHRA

QS 2 : 194 : (ada 2)
Bulan haram dengan bulan haram ….
002.194 A(l)SHSHAHRU al[h]ar[a]mu bi(al)SHSHAHRI al[h]ar[a]mi …

QS 2 : 197 : (ada 1)
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi [122], barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan ….
002.197 Al[h]ajju ASHHURUN …..

QS 2 : 217 : (ada 1)
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu …..
002.217 Yas-aloonaka AAani a(l)SHSHAHRI al[h]ar[a]mi qit[a]lin ….

QS 2 : 226 : (ada 1)
Kepada orang-orang yang meng-ilaa' isterinya [141] diberi tangguh empat bulan
002.226 Lilla[th]eena yu/loona min nis[a]-ihim tarabbu[s]u arbaAAati ASHHURIN ….

QS 2 : 234 : (ada 1)
… (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan
002.234 Wa(a)lla[th]eena yutawaffawna minkum waya[th]aroona azw[a]jan yatarabba[s]na bi-anfusihinna arbaAAata ASHHURIN ……

QS 4 : 92 : (ada 1)
……, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan
004.092 …….. faman lam yajid fa[s]iy[a]mu SHAHRAYNI .......

QS 5 : 2 : (ada 1)
……, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram
005.002 Y[a] ayyuh[a] alla[th]eena [a]manoo l[a] tu[h]illoo shaAA[a]-ira All[a]hi wal[a] a(l)SHSHAHRA ……

QS 5 : 97 : (ada 1)
Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia [444], dan (demikian pula) bulan Haram
005.097 JaAAala All[a]hu alkaAAbata albayta al[h]ar[a]ma qiy[a]man li(l)nn[a]si wa(al)SHSHAHRA ……

QS 9 : 2 : (ada 1)
Maka berjalanlah kamu (kaum musyrikin) di muka bumi selama empat bulan
009.002 Fasee[h]oo fee al-ar[d]i arbaAAata ASHHURIN …….

QS 9 : 5 : (ada 1)
Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu [630],
009.005 Fa-i[tha] insalakha al-ASHHURU ……

QS 9 : 36 : (ada 2)
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, ….
009.036 Inna AAiddata a(l)SHSHUHOORI AAinda All[a]hi ithn[a] AAashara SHAHRAN …..

QS 34 : 12 : (ada 1)
Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan ……
034.012 Walisulaym[a]na a(l)rree[h]a ghuduwwuh[a] shahrun waraw[ah]uh[a] SHAHRUN …

QS 46 : 15 : (ada 1)
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,
046.015 Wawa[ss]ayn[a] al-ins[a]na biw[a]lidayhi i[h]s[a]nan [h]amalat-hu ommuhu kurhan wawa[d]aAAat-hu kurhan wa[h]amluhu wafi[sa]luhu thal[a]thoona SHAHRAN ………

Baru sampai sura 46 sudah ketemu 17 kata yang dibentuk dari SHR (BULAN).


Jadi :
Betul khan kalau hanya klaim bohong-bohongan ala muslim.


PENUTUP
Bagaimanapun “TIDAK AJAIBNYA” Al-Qur’an, ternyata harus diakui masih ada satu keajaiban Al-Qur’an yang luar biasa yaitu :

BUKU YANG LUAR BIASA KACAU BALAU TERNYATA DIPERCAYA MATI-MATIAN SEBAGAI HASIL KARYA AJAIB DAN DIDEKTEKAN LANGSUNG OLEH AULLOH SWT MELALUI MALAIKAT JIBRIL. 

Tampaknya itulah satu-satunya keajaiban Al-Qur’an. :grin: 

2 komentar:

  1. Perselisihan Al Qur'a bukan terletak pada perbedaan ayat2nya. Tapi perselisihan itu terletak pada PENYUSUNAN nya. Misal: Ayat yg satu apa harus ditaruh di suarat apa. Ini yg menjadi perselesihan, hingga menyebabbkan pembakaran Al Qur'an.
    Yg pertentangan kedua lagi tentang harokatnya, harokat ini yg juga menentukan panjang pendeknya bacaan, atau dialek dlm bhs Arab.
    Ayat Al Qur'an diturunkan secara berangsur2, bisa per ayat, kadang per surat.
    Pertentangan di atas dlm bacaan solat, beberapa ayat tidak dibaca atau tidak terbaca, tidak masalah.
    Yg menjadi perselisihan dlm Al Qur'an hanya letak per ayat, mau ditaruh dl surat apa?
    Bukan makna dan arti ayat2nya

    BalasHapus
  2. Kok ngk ko bakar aja kuran mu

    BalasHapus