Minggu, 15 Juli 2012

Muslim Mental Kambing

Oleh Amil Imani (murtadin Iran)
Muslim’s Sheep Mentality
 

Manusia adalah mesin informasi, menerima masukan dari sumber eksternal maupun internal, memprosesnya dalam beberapa mode dan menghasilkan pikiran dan perilaku. Dari saat kelahiran, orangtua, saudara dll, memainkan bagian penting dalam masukan dan proses pencernaannya.

Untuk mengurangi konfrontasi gawat antara Islam dan Barat saat ini dibutuhkan pikiran rasional, tidak memihak dan kepala dingin untuk memisahkan fakta-fakta dari mitos, memahami umat Islam pola pikir dan menangani keluhan kedua pihak.

Kata Islam secara harafiah berarti “submisi/penyerahan diri kepada kehendak Allah.” Dalam hal itu, seorang Muslim sejati tidak punya pilihan selain melakukan perintah Quran. Mereka diperintahkan apa yang harus mereka makan, minum dan menghindari apa yang mereka boleh makan/minum. Dengan kata lain, seluruh hidup seorang Muslim sejati bak seekor kambing yang hanya mengikuti kemauan tuan. Islam mengatur makanan Muslim sesuai dgn apa yg tertera dalam buku mereka, dalam kata lain, makanan diluar buku itu adalah dilarang.

[5:1] Hai orang beriman, Anda harus memenuhi perjanjian Anda. Dihalalkan bagi Anda untuk makan adalah ternak, kecuali yang dilarang secara khusus di sini. Anda tidak akan mengizinkan berburu sepanjang ziarah Haji. Dekrit Allah apa yang Dia kehendaki.
[5:10] Adapun orang-orang yang kafir dan menolak ayat-ayat kami, mereka adalah penghuni neraka.

Pertama-tama dan terutama, seorang Muslim adalah seorang Umat-is, yaitu seorang warga negara Islam internasional. Tidak peduli di negara mana mereka hidup. Pertama dan terutama, mereka adalah muslim. Dengan kata lain, hukum negara tidak berarti bagi mereka, melainkan hanya kata-kata kitab suci mereka. Jadi, saat seorang Muslim menyatakan sumpah setia pada angkatan bersenjata Amerika Serikat, ia tidak menyadari dampak sumpah tersebut atau ia berbohong secara sengaja.

Mayor Nidal Malik Hassan membunuh 13 (plus bayi dalam kandungan) orang di Fort Hood, Texas, dan melukai 30 orang lain. Ia tidak menyesal, ia hanya melakukan apa yang diwajibkan kitab sucinya. Seperti kebanyakan Muslim, dia telah di program dari saat lahir. Apa yang sangat menakutkan adalah bahwa dalam masyarakat kita, baik dalam lingkungan militer maupun sipil, ada banyak ‘Mayor Hasan’ yang setiap saat dapat bangkit untuk berjihad.


Tidak tahu tentang hukum yang berlaku tidak pernah merupakan alasan sah di pengadilan, dan berbohong dalam proses melamar bagi pekerjaan sebuah badan negara adalah alasan cukup untuk menolak aplikasi tersebut atau memberi sanksi yang lebih berat. TAPI taktik taqqeyh/taqqiya/takiyah atau berbohong ala Islam, justru dianjurkan kepada muslim oleh Kitab Suci mereka. Oleh karena itu, seorang Muslim dapat dan akan berbohong tanpa malu-malu, kalau itu dianggap memajukan agama.

[5:77] Katakanlah, “Hai orang-orang dari Kitab Suci, jangan melampaui batas agamamu di luar kebenaran, dan tidak mengikuti pendapat orang-orang yang telah tersesat, dan telah menyesatkan banyak sekali orang; mereka sejauh-jauhnya dari jalan yang benar. ”
[5:78] Dihukum adalah orang-orang yang kafir di antara Bani Israel oleh pernyataan Daud dan Isa putra Maryam. Hal ini karena mereka durhaka dan melanggar.

Pikiran Muslim ini penuh dengan otoritarianisme yang dimulai dengan otoritas tertinggi, Allah, melalui satu-satunya nabi, Muhammad, para khalifah atau imam, pejabat agama paling tinggi sampai ke ustadz di desa. Fitur yang berbahaya dari korban otoriterisme ini adalah relatif kurangnya pemikiran independen. Kekurangan ini membuat orang sangat mudah untuk dimanipulasi. Islam dengan sifat otoriternya, merampas seorang Muslim dari kemampuan berpikir secara independen; Muslim percaya secara buta bahwa ini adalah sistem kepercayaan yang paling sempurna. Oleh karena itu, agama Islam telah bersalah menciptakan massa sebagai instrumen yang mudah dimanipulasi di tangan figur otorita.

Untuk Muslim, tujuannya adalah segalanya. Seperti layaknya agama fasis, Islam membenarkan setiap dan segala cara untuk mencapai tujuannya. Tujuan akhir Islam adalah menundukkan seluruh dunia dibawah umat Islam-tanpa perlu pusing bahwa robot-robot Allah ini sendiri saling tidak setuju satu sama lain dan siapa yang akan jadi kepala umat. Ini nih yang mereka anggap “perselisihan keluarga” yang akan mereka selesaikan dengan metode favorit mereka yang biasa : kekerasan. Masing-masing sekte Islam percaya bahwa mereka didukung Nabi dan Allah dan akan menang atas yang lain. Untuk saat ini mereka masih bisa bekerja keras bersama-sama untuk mencapai tujuan sementara, yaitu mengalahkan semua non-Muslim.

Ada banyak contoh yang membuktikan Muslim membenarkan segala cara. Kebijakan ini berawal dari Muhammad sendiri. Muhammad berulang kali membuat perjanjian damai dengan musuh-musuhnya, hanya untuk melanggarnya segera setelah dia berada dalam posisi yang menguntungkan. Pengkhianatan, penipuan dan pembohongan terang-terangan direstui sepenuhnya demi memajukan Islam. Saat ini, hasil karya Islam didefinisikan oleh ulama yang sangat berpengaruh, yang mengeluarkan fatwa-fatwa/petunjuk kepada kaum beriman.

Salah satu perbedaan yang paling penting antara cara pikir Muslim dan orang-orang di Barat adalah bahwa umat Islam adalah fatalistik. Hampir tidak ada pernyataan Muslim yang tidak menyebut kehendak Allah. “Kita ketemu besok, Insya Allah,” “Entar kau sampai dirumah dgn selamat, Insya Allah,” “Segalanya akan beres, Insya Allah,” dst, dst. Untuk Muslim, Allah ada pada setiap pekerjaan. Allah, dengan tangannya yang tak terlihat, benar-benar melakukan dan menjalankan semuanya. “Tangan Allah diatas tangan lainnya,” adalah pemikiran disemua wilayah Islam – suatu bukti tentang fatalisme Muslim yang melulu tunduk kepada tangan mahakuasa. Jika sesuatu terjadi, itu adalah kehendak Allah. Jika tidak, itu adalah kehendak Allah. Pejabat-pejabat Muslim tidak memiliki kehendak sendiri. Ini membebaskan dirinya dari setiap dan semua tanggung jawab. Mentalitas ini sangat berbeda dengan mentalitas “tanggung jawab” dan “semua bisa dilakukan” orang Amerika dan orang-orang non-Muslim lainnya.

Manusia sebagai kelompok atau sebagai individu yang berbeda-beda tidak ada yang sangat sehat secara psikologis. Kita semua memiliki roda yang longgar karena kita menempuh jalan hidup yang bergelombang. Namun, kebanyakan orang berhasil untuk tetap berada di dalam jalurnya, walau kadang mungkin harus berhenti disebuah bengkel psikolog.

Kebanyakan gangguan psikologis adalah bentuk berlebihan, defisit dari norma-norma yang ada. Kalau kita curiga terus, kita menderita paranoia; kalau rasa takut kita berlebihan, maka kita menderita fobia. Derajat keparahan dari sebuah kondisi seringkali menentukan kehadiran atau tidak adanya psikopatologi.
Muslim memiliki sebuah kondisi lingkungan psikologis Islam tersendiri, mereka hanya disuguhi Islam, entah mereka tinggal di tanah Islam atau dalam masyarakat yang didominasi non-Islam. Kondisi psikologis setiap kelompok atau individu muslim secara langsung tergantung pada jenis dan jumlah suguhan Islami yang mereka konsumsi. Suguhan Islam ini memiliki banyak bahan- ada yang sehat, ada yang beracun dan ada yg ditengah.

Selama bertahun-tahun, para pemimpin Islam menyuguhkan massa mereka bahan-bahan beracun demi kepentingan mereka (para pemimpin) sendiri. Kekuatan membenci digunakan utk memobilisasi umat, menciptakan solidaritas umat, dan untuk menyalahkan orang lain atas kemalangan dan kegagalan diri (Muslim). Yahudi adalah kambing hitam mereka yang favorit dari hari pertama. Sampai hari ini, seperti kaum Nazi yang fasis, Muslim menyalahkan apa saja pada orang Yahudi.

Memang, budaya non-Islam tidak sempurna. Bagaimanapun, budaya ini memiliki sesuatu yang tidak dimiliki masyarakat Islami, yaitu kebebasan. Bagi mereka yang telah mengalami kebebasan, mereka tidak akan dengan mudah menyerahkannya dengan seketika, apalagi dengan iming-iming janji-janji fiktif Islamiah yang telah gagal di masa lalu dan pasti akan gagal bahkan lebih parah lagi dimasa depan.

Sumber: Faithfreedom Forum Indonesia

1 komentar:

  1. Mustahil Kristen bisa menjawab
    pertanyaan setingkat SLTP ini?
    1. Mana pengakuan yesus dalam
    Bibel bahwa dirinya tuhan, dan
    perintah untuk menyembah
    dirinya ?
    2. Mana keterangan dalam Bibel
    tentang Tanggal Lahir yesus dan
    perintah merayakan natal pada
    tanggal 25 Desember ??
    3. Mana perintah yesus untuk
    beribadah hari minggu ?
    4. Kenapa kristen meghallalkan
    berzinah ? apa dasarnya ?
    pemain bokep amerika 100%
    kristen dan tidak dilarang oleh
    agama kristen !
    5. Siapa orang yang pertama kali
    melukis wajah tuhan / yesus ?
    sertakan dalil yang kuat
    6. Apa agama yang di anut yesus
    ketika masih hidup ? kristen atau
    katolik ? sertakan dalil
    7. Mana dalil dalam
    bibel ,''asalkan percaya kepada
    yesus pasti masuk surga'' ? ada
    kata PASTI !!!
    8. Kenapa jumlah ayat bibel
    berbeda-beda, bibel indonesia
    berbeda dengan bibel amerika,
    dan negara lainnya. dan
    perbedaanya sangat jauh !
    9. Sebutkan siapa yang hafal
    bibel di luar kepala, walau 1
    surah saja !
    10. Kenapa agama kristen
    menghalalkan minuman keras ?
    apa dasarnya ?
    11. Kenapa agama kristen selalu
    mengamandemen kitab sucinya
    ''bibel'' ?
    12. Kenapa agama kristen
    meghallalkan makan
    anjing,babi,dan hewan najis
    lainnya ? apa dasarnya ?
    13. Jika yesus benar tuhan, tentu
    sangat diabadikan makam
    aslinya, dimana makam asli
    yesus, sebutkan alasan tentang
    kebenarannya !
    14. Kenapa yesus
    sembahyanag ? siapa yang ia
    sembah ?
    15. Kenapa yesus di baptis ?
    kenapa tuhan di baptis oleh
    manusia ?
    16. Mana dalil bahwa yesus yang
    menciptakan alam semesta
    beserta isinya ?
    17. Mana dalil tentang tuntunan
    sembahyang dengan bernyanyi ?
    18. Jika benar yesus tuhan.
    Kenapa tuhan rela mati demi
    makhluk ciptaanya sendiri ?
    dimaa derajatnya sebagai tuhan ?

    BalasHapus