Oleh Amil Imani (murtadin Iran)
Muslim’s Sheep Mentality
Manusia
adalah mesin informasi, menerima masukan dari sumber eksternal maupun
internal, memprosesnya dalam beberapa mode dan menghasilkan pikiran dan
perilaku. Dari saat kelahiran, orangtua, saudara dll, memainkan bagian
penting dalam masukan dan proses pencernaannya.
Untuk mengurangi konfrontasi gawat antara
Islam dan Barat saat ini dibutuhkan pikiran rasional, tidak memihak dan
kepala dingin untuk memisahkan fakta-fakta dari mitos, memahami umat
Islam pola pikir dan menangani keluhan kedua pihak.
Kata Islam secara harafiah berarti “submisi/penyerahan diri kepada kehendak Allah.” Dalam hal itu, seorang Muslim sejati tidak punya pilihan selain melakukan perintah Quran. Mereka diperintahkan apa yang harus mereka makan, minum dan menghindari apa yang mereka boleh makan/minum. Dengan kata lain, seluruh hidup seorang Muslim sejati bak seekor kambing yang hanya mengikuti kemauan tuan. Islam mengatur makanan Muslim sesuai dgn apa yg tertera dalam buku mereka, dalam kata lain, makanan diluar buku itu adalah dilarang.
Kata Islam secara harafiah berarti “submisi/penyerahan diri kepada kehendak Allah.” Dalam hal itu, seorang Muslim sejati tidak punya pilihan selain melakukan perintah Quran. Mereka diperintahkan apa yang harus mereka makan, minum dan menghindari apa yang mereka boleh makan/minum. Dengan kata lain, seluruh hidup seorang Muslim sejati bak seekor kambing yang hanya mengikuti kemauan tuan. Islam mengatur makanan Muslim sesuai dgn apa yg tertera dalam buku mereka, dalam kata lain, makanan diluar buku itu adalah dilarang.
[5:1] Hai
orang beriman, Anda harus memenuhi perjanjian Anda. Dihalalkan bagi
Anda untuk makan adalah ternak, kecuali yang dilarang secara khusus di
sini. Anda tidak akan mengizinkan berburu sepanjang ziarah Haji. Dekrit
Allah apa yang Dia kehendaki.
[5:10] Adapun orang-orang yang kafir dan menolak ayat-ayat kami, mereka adalah penghuni neraka.
Pertama-tama dan terutama, seorang Muslim
adalah seorang Umat-is, yaitu seorang warga negara Islam internasional.
Tidak peduli di negara mana mereka hidup. Pertama dan terutama, mereka
adalah muslim. Dengan kata lain, hukum negara tidak berarti bagi mereka,
melainkan hanya kata-kata kitab suci mereka. Jadi, saat seorang Muslim
menyatakan sumpah setia pada angkatan bersenjata Amerika Serikat, ia
tidak menyadari dampak sumpah tersebut atau ia berbohong secara sengaja.
Mayor Nidal Malik Hassan
membunuh 13 (plus bayi dalam kandungan) orang di Fort Hood, Texas, dan
melukai 30 orang lain. Ia tidak menyesal, ia hanya melakukan apa yang
diwajibkan kitab sucinya. Seperti kebanyakan Muslim, dia telah di
program dari saat lahir. Apa yang sangat menakutkan adalah bahwa dalam
masyarakat kita, baik dalam lingkungan militer maupun sipil, ada banyak
‘Mayor Hasan’ yang setiap saat dapat bangkit untuk berjihad.
|
Tidak tahu tentang hukum yang berlaku
tidak pernah merupakan alasan sah di pengadilan, dan berbohong dalam
proses melamar bagi pekerjaan sebuah badan negara adalah alasan cukup
untuk menolak aplikasi tersebut atau memberi sanksi yang lebih berat.
TAPI taktik taqqeyh/taqqiya/takiyah atau berbohong ala Islam, justru
dianjurkan kepada muslim oleh Kitab Suci mereka. Oleh karena itu,
seorang Muslim dapat dan akan berbohong tanpa malu-malu, kalau itu
dianggap memajukan agama.
[5:77]
Katakanlah, “Hai orang-orang dari Kitab Suci, jangan melampaui batas
agamamu di luar kebenaran, dan tidak mengikuti pendapat orang-orang yang
telah tersesat, dan telah menyesatkan banyak sekali orang; mereka
sejauh-jauhnya dari jalan yang benar. ”
[5:78]
Dihukum adalah orang-orang yang kafir di antara Bani Israel oleh
pernyataan Daud dan Isa putra Maryam. Hal ini karena mereka durhaka dan
melanggar.
Pikiran Muslim ini penuh dengan
otoritarianisme yang dimulai dengan otoritas tertinggi, Allah, melalui
satu-satunya nabi, Muhammad, para khalifah atau imam, pejabat agama
paling tinggi sampai ke ustadz di desa. Fitur yang berbahaya dari korban
otoriterisme ini adalah relatif kurangnya pemikiran independen.
Kekurangan ini membuat orang sangat mudah untuk dimanipulasi. Islam
dengan sifat otoriternya, merampas seorang Muslim dari kemampuan
berpikir secara independen; Muslim percaya secara buta bahwa ini adalah
sistem kepercayaan yang paling sempurna. Oleh karena itu, agama Islam
telah bersalah menciptakan massa sebagai instrumen yang mudah
dimanipulasi di tangan figur otorita.
Untuk Muslim, tujuannya adalah segalanya.
Seperti layaknya agama fasis, Islam membenarkan setiap dan segala cara
untuk mencapai tujuannya. Tujuan akhir Islam adalah menundukkan seluruh
dunia dibawah umat Islam-tanpa perlu pusing bahwa robot-robot Allah ini
sendiri saling tidak setuju satu sama lain dan siapa yang akan jadi
kepala umat. Ini nih yang mereka anggap “perselisihan keluarga” yang
akan mereka selesaikan dengan metode favorit mereka yang biasa : kekerasan.
Masing-masing sekte Islam percaya bahwa mereka didukung Nabi dan Allah
dan akan menang atas yang lain. Untuk saat ini mereka masih bisa bekerja
keras bersama-sama untuk mencapai tujuan sementara, yaitu mengalahkan
semua non-Muslim.
Ada banyak contoh yang membuktikan Muslim
membenarkan segala cara. Kebijakan ini berawal dari Muhammad sendiri.
Muhammad berulang kali membuat perjanjian damai dengan musuh-musuhnya,
hanya untuk melanggarnya segera setelah dia berada dalam posisi yang
menguntungkan. Pengkhianatan, penipuan dan pembohongan terang-terangan
direstui sepenuhnya demi memajukan Islam. Saat ini, hasil karya Islam
didefinisikan oleh ulama yang sangat berpengaruh, yang mengeluarkan
fatwa-fatwa/petunjuk kepada kaum beriman.
Salah satu perbedaan yang paling penting
antara cara pikir Muslim dan orang-orang di Barat adalah bahwa umat
Islam adalah fatalistik. Hampir tidak ada pernyataan Muslim yang tidak
menyebut kehendak Allah. “Kita ketemu besok, Insya Allah,” “Entar kau
sampai dirumah dgn selamat, Insya Allah,” “Segalanya akan beres, Insya
Allah,” dst, dst. Untuk Muslim, Allah ada pada setiap pekerjaan. Allah,
dengan tangannya yang tak terlihat, benar-benar melakukan dan
menjalankan semuanya. “Tangan Allah diatas tangan lainnya,” adalah
pemikiran disemua wilayah Islam – suatu bukti tentang fatalisme Muslim
yang melulu tunduk kepada tangan mahakuasa. Jika sesuatu terjadi, itu
adalah kehendak Allah. Jika tidak, itu adalah kehendak Allah.
Pejabat-pejabat Muslim tidak memiliki kehendak sendiri. Ini membebaskan
dirinya dari setiap dan semua tanggung jawab. Mentalitas ini sangat
berbeda dengan mentalitas “tanggung jawab” dan “semua bisa dilakukan”
orang Amerika dan orang-orang non-Muslim lainnya.
Manusia sebagai kelompok atau sebagai
individu yang berbeda-beda tidak ada yang sangat sehat secara
psikologis. Kita semua memiliki roda yang longgar karena kita menempuh
jalan hidup yang bergelombang. Namun, kebanyakan orang berhasil untuk
tetap berada di dalam jalurnya, walau kadang mungkin harus berhenti
disebuah bengkel psikolog.
Kebanyakan gangguan psikologis adalah
bentuk berlebihan, defisit dari norma-norma yang ada. Kalau kita curiga
terus, kita menderita paranoia; kalau rasa takut kita berlebihan, maka
kita menderita fobia. Derajat keparahan dari sebuah kondisi seringkali
menentukan kehadiran atau tidak adanya psikopatologi.
Muslim memiliki sebuah kondisi lingkungan
psikologis Islam tersendiri, mereka hanya disuguhi Islam, entah mereka
tinggal di tanah Islam atau dalam masyarakat yang didominasi non-Islam.
Kondisi psikologis setiap kelompok atau individu muslim secara langsung
tergantung pada jenis dan jumlah suguhan Islami yang mereka konsumsi.
Suguhan Islam ini memiliki banyak bahan- ada yang sehat, ada yang
beracun dan ada yg ditengah.
Selama bertahun-tahun, para pemimpin
Islam menyuguhkan massa mereka bahan-bahan beracun demi kepentingan
mereka (para pemimpin) sendiri. Kekuatan membenci digunakan utk
memobilisasi umat, menciptakan solidaritas umat, dan untuk menyalahkan
orang lain atas kemalangan dan kegagalan diri (Muslim). Yahudi adalah
kambing hitam mereka yang favorit dari hari pertama. Sampai hari ini,
seperti kaum Nazi yang fasis, Muslim menyalahkan apa saja pada orang
Yahudi.
Memang, budaya non-Islam tidak sempurna.
Bagaimanapun, budaya ini memiliki sesuatu yang tidak dimiliki masyarakat
Islami, yaitu kebebasan. Bagi mereka yang telah mengalami kebebasan,
mereka tidak akan dengan mudah menyerahkannya dengan seketika, apalagi
dengan iming-iming janji-janji fiktif Islamiah yang telah gagal di masa
lalu dan pasti akan gagal bahkan lebih parah lagi dimasa depan.
Mustahil Kristen bisa menjawab
BalasHapuspertanyaan setingkat SLTP ini?
1. Mana pengakuan yesus dalam
Bibel bahwa dirinya tuhan, dan
perintah untuk menyembah
dirinya ?
2. Mana keterangan dalam Bibel
tentang Tanggal Lahir yesus dan
perintah merayakan natal pada
tanggal 25 Desember ??
3. Mana perintah yesus untuk
beribadah hari minggu ?
4. Kenapa kristen meghallalkan
berzinah ? apa dasarnya ?
pemain bokep amerika 100%
kristen dan tidak dilarang oleh
agama kristen !
5. Siapa orang yang pertama kali
melukis wajah tuhan / yesus ?
sertakan dalil yang kuat
6. Apa agama yang di anut yesus
ketika masih hidup ? kristen atau
katolik ? sertakan dalil
7. Mana dalil dalam
bibel ,''asalkan percaya kepada
yesus pasti masuk surga'' ? ada
kata PASTI !!!
8. Kenapa jumlah ayat bibel
berbeda-beda, bibel indonesia
berbeda dengan bibel amerika,
dan negara lainnya. dan
perbedaanya sangat jauh !
9. Sebutkan siapa yang hafal
bibel di luar kepala, walau 1
surah saja !
10. Kenapa agama kristen
menghalalkan minuman keras ?
apa dasarnya ?
11. Kenapa agama kristen selalu
mengamandemen kitab sucinya
''bibel'' ?
12. Kenapa agama kristen
meghallalkan makan
anjing,babi,dan hewan najis
lainnya ? apa dasarnya ?
13. Jika yesus benar tuhan, tentu
sangat diabadikan makam
aslinya, dimana makam asli
yesus, sebutkan alasan tentang
kebenarannya !
14. Kenapa yesus
sembahyanag ? siapa yang ia
sembah ?
15. Kenapa yesus di baptis ?
kenapa tuhan di baptis oleh
manusia ?
16. Mana dalil bahwa yesus yang
menciptakan alam semesta
beserta isinya ?
17. Mana dalil tentang tuntunan
sembahyang dengan bernyanyi ?
18. Jika benar yesus tuhan.
Kenapa tuhan rela mati demi
makhluk ciptaanya sendiri ?
dimaa derajatnya sebagai tuhan ?