Oleh Frederic-John Decat
Tidak
ada nabi yang normal, mereka semuanya aneh dan nyentrik karena hubungan
pribadi mereka dengan Tuhan. Kita mengenal: Musa, Joshua atau bahkan
Joan of Arc, dll, tetapi tidak seorangpun dari mereka berhasil
mengajarkan perang abadi (Jihad) seperti Muhammad. Sampai sekarangpun
dunia masih dalam proses Islamisasi yang tidak kunjung selesai. Tidak
ada minggu lewat tanpa kekerasan yang dilakukan Muslim dimanapun
didunia. Kalau bukan di Indonesia, Sudan, Iraq, ada saja kejadian di NY,
Madrid, London, Paris, Belanda, Mumbai…
Islam jelas-jelas mengandung sesuatu yang
tidak beres dan oleh karena itu kita harus menyelidiki kesehatan mental
sang pendiri, Muhammad. Sudah waktunya kita mempertanyakan diri:
waraskah Muhammad?
Lihatlah kesaksian Ibn Ishaq/Hisham dalam ‘’Sirât Rasûl Allâh’’ (terjemahan Guillaume). Dikatakannya pertama-tama, Muhammad sendiri YAKIN BAHWA IA KESURUPAN SETAN dan karena tidak tahan malu ia MENCOBA BUNUH DIRI dengan menjatuhkan dirinya dari bukit (p.106/153). Lalu dikatakan bahwa Jibril menyelamatkannya.
Lihatlah kesaksian Ibn Ishaq/Hisham dalam ‘’Sirât Rasûl Allâh’’ (terjemahan Guillaume). Dikatakannya pertama-tama, Muhammad sendiri YAKIN BAHWA IA KESURUPAN SETAN dan karena tidak tahan malu ia MENCOBA BUNUH DIRI dengan menjatuhkan dirinya dari bukit (p.106/153). Lalu dikatakan bahwa Jibril menyelamatkannya.
Juga dilaporkan bahwa ia sering berada di
suatu tempat tidak jelas dalam keadaan bingung, sampai pembantu
Khadijah menemukannya di wilayah atas Mekah. Memang Khadijahlah yang
menenangkan Mohamad kala ia meragukan kewarasannya. “Kasihanilah saya,
saya penyajak atau kerasukan setan?” tanya suaminya yang gemetaran.
Itulah saatnya Khadijah memanggil saudara wanita Kristennya, Waraqa b.
Naufal, yang menegaskan bahwa ia memang benar-benar rasul Tuhan.
Nampaknya ini tidak cukup dan Khadijah
mencoba meyakinkannya dengan sebuah tes apakah hantu yang muncul depan
suaminya itu adalah malaikat atau setan. Ia meminta agar Muhammad
memanggilnya saat hantu itu menampakkan diri. Dan ketika saat itu tiba,
Khadijah melakukan gerakan-gerakan seksual dan menanyakan pada setiap
tahap apakah hantu itu masih ada. Dengan semakin meningkatnya kegiatan
seksual itu, hantu itu pergi. Khadijah kemudian mengatakan: “Wahai
putera pamanku, berbahagialah karena ia adalah malaikat dan bukan
setan.” (106/153; 107/154; 111/155). Logikanya adalah, hantu jahat tidak
akan meninggalkan ruangan jika kegiatan seksual semakin panas.
Nah, dari sini saja nampak bahwa misi
Muhammad tidak pernah ditegaskan oleh tanda-tanda ilahi dengan
bukti-bukti supernatural, tetapi hanya oleh dua wanita, seorang saudara
Kristen dan isterinya sendiri.
Saat Khadijah masih hidup, ilusi-ilusi
Muhammad masih terkontrol, dan walaupun sering mengucilkan diri di
goa-goa, menerima wahyu, kami masih bisa menganggapnya waras. Dalam
bahasa psikiater, kondisinya stabil, ia masih bisa bertindak sebagai
orang normal. Tetapi setelah meninggalnya Khadijah pada tahun 619,
keadaannya mulai parah; belum lagi paman baiknya, Abu Talib, meninggal
pula. Saat menerima ‘The Satanic Verses’, Muhammad kembali meragukan
missi ilahinya ini. Ini menunjukkan bahwa paling tidak Muhammad bingung,
mana ayat setan dan mana bukan… (165/239; 166/239; 191/278; Qu.109;
22.51-52; 53.19-23).
Orang Mekah sendiri curiga bahwa Muhammad menderita penyakit jiwa atau kesurupan. Ia menyebutnya ‘web of dreams’, ‘fanciful poet’, ‘enchanted’
(Q.21.5; 36.69 or 52.30). Tapi ia membela diri dengan menyebut contoh
nabi-nabi Kitab Kristen yang disangkanya juga dianggap gila (Qu.51.52;
23.25; 26.26-27; 51.39). Jelas, tuduhan ini tidak ada dalam Kitab
Kristen. Kecuali dalam Hos.9.7 yang Muhammad lupa kutip, mengingat
pengetahuan Bible-nya sangat kurang.
DIAGNOSIS Dr. HERMAN SOMERS
Psikolog Vlaams ini memberikan kita
diagnosis teknis pertama dalam bukunya yang berbahasa Belanda ‘’Een
Andere Mohammed’’ (Mohammad yang lain), diterbitkan tahun 1993 oleh
Hadewych, Antwerp. Dr. Koenraad Elst memberikan garis besarnya dalam
situsnya.
Pertama, kesaksian mendetil dari kehidupan Muhammad membantunya menyusun diagnosa.
Menurut Dr. Somers, Muhammad adalah kasus
klasik paranoia, yang ciri-cirinya adalah delusi tentang dirinya,
ditambah dengan halusinasi yang terus menerus. Ini bisa dalam bentuk
mendengarkan suara-suara, atau hanya sekedar penipuan mental. Delusi ini
selalu menempatkan penderita sebagai pusat sebuah peristiwa: entah
sebagai target persekongkolan atau saksi peristiwa kosmik, seperti misi
ilahi atau melihat datangnya hari kiamat. Hari Kiamat kebetulan memang
salah satu tema utama dalam Quran.
Delusi utama Muhammad adalah bahwa ia
dipilih untuk melakukan misi unik berdimensi kosmik. Delusi ini
membentuk inti kepercayaan yang di ikuti semua Muslim : ‘’Tidak ada
Tuhan selain Allah dan Muhammad satu-satunya rasulNya.’’ Kepercayaan
yang tidak mengenal kompromi ini berbeda dari kepercayaan monotheisme
lain karena percaya bahwa Quran memiliki asal usul ilahi. Tunduk pada
Islam berarti tidak mungkin meninggalkannya. Adalah
menyedihkan untuk menyadari bahwa satu milyar pengikutnya ini
menundukkan kepala kepada delusi-delusi dan halusinasi paranoid.
Muhammad lebih cocok dibahas dunia
psikiater ketimbang dunia religi. Dasar-dasar neuropathologis
halusinasinya sangat mengagumkan untuk dipelajari. Megalomania-nya yang
total ini merupakan fenomena kompensasi berlebihan atas masa kecilnya
yang tidak bahagia. Hanya pandangan ini tidak dapat menjelaskan
infrastruktur delusinya. Symptomatology-nya yang eksplisit, deskripsinya
sendiri atas sensasi fisik saat kesurupan, memudahkan para ahli menarik
kesimpulan. Paranoia Mohammad dari dokumen-dokumen
Islam juga nampak jelas.*
Islam juga nampak jelas.*
Semoga yang membuat web ini mengalami strok dan lumpuh dari leher ke kaki
BalasHapusJgn menjadi kejam evi.
HapusSemoga yang membuat web ini mengalami strok dan lumpuh dari leher ke kaki
BalasHapusluar biasa kurang ajar menghina seorang yg mulia
BalasHapusMati aja kau setan...kau lahir gara2 mamakau di xukie sama anjing
BalasHapusOh ya,..sok tau kau.
HapusOh ya, sok tau kau fathir...
HapusRicard darwis aj tidak bisa membuktikan bahwa tuhan tidak ada... Dia adalah ateis yang bijak
BalasHapus