Bosan sama SLOGAN Islam yang katanya
Mengikuti dan Meneruskan ajaran para nabi sebelumnya? benarkah demikian
atau ini lagi-lagi hanya tipu daya [baca: taqiyah] islam saja
1. Tuhan-nya para Nabi adalah YHWH Yesaya 42:8 Aku ini YAHWEH, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
dan Muhamad mengubahnya menjadi Allah swt dan mengajarkan manusia untuk menyembah Allah swt saja Qs Al Fatihaah[1]:1, " Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
2. Para Nabi melakukan Sabat Keluaran 20:10, "tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Elmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sedangkan Muhamad mengubahnya menjadi berhari Jum'at
Sahih Muslim no 1406
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. menyebut hari Jumat, beliau bersabda: Di hari itu ada saat-saat, di mana bila seorang muslim salat dan meminta sesuatu tepat pada saat itu, pasti Allah memberinya
3. Para Nabi tidak memerintahkan untuk sujud dihadapan patung dan menyembah kepadanya Imamat 26:1, "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, El-mu."
Muhamad merubahnya dan melakukan Sujud dihadapan Patung Hajar Aswad QS.2.125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
4. Para Nabi tidak mengajarkan Hidup berpoligami, walau mereka melakukannya Ulangan 17:17, "Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak."
Muhamad menganjurkan pria untuk berpoligami
Qs An Nissa [4]: 3 Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
5. Para Nabi melakukan Perintah Tuhan dengan mengorbankan domba jantan sebagai korban penebus salah Imamat 6:6, "Sebagai korban penebus salahnya haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, menjadi korban penebus salah, dengan menyerahkannya kepada imam.
Muhamad tidak mengenal tradisi ini, yang ada hanyalah mengumpulkan amal saleh untuk dapat menutup-nutupi perbuatan dosa Qs Ali Imran[3]: 57, " Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang lalim. "
6. Para Nabi melakukan hari Sheva Moedim [7 hari raya] Ulangan 31:10, "Dan Musa memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan hutang, yakni hari raya Pondok Daun,"
Tradisi ini sama sekali tidak dikenal oleh Muhamad, didalam Islam
7. Para Nabi berperang bukan dalam usahanya untuk menyebarkan agama namun pembelaan diri mereka terhadap serangan orang luar 1 Samuel 15:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir."
Muhamad mengubahnya menjadi perang suci membela Alloh dan Agama Alloh Qs Al Baqarah [2]: 193. "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim."
8. para Nabi beribadah menghadap ke arah Jerusalem [Bait Salomo] dimana kemuliaan Tuhan pernah bertahta disana Mazmur 7:5, "Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
Muhamad mengubahnya menjadi menghadap Mekkah, Masjidil Haram QS.2.125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
9. para Nabi melakukan tradisi sunat sebagai perjanjian Tuhan Yahweh dengan keturunan Abraham Kejadian 17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Muhamad sama sekali tidak diperintahkan untuk melakukan sunat walaupun Muslim melakukannya hingga saat ini sebab mereka menganggap dirinya sebagai keturunan dari Abraham sendiri padahal Alkitab dengan sangat jelas menyatakan perjanjian kekal itu diberikan kepada dia dan keturunannya dari Sarah yaitu Ishak. anak dari Budak tidak turut masuk kedalam perjanjian YHWH,lagipula tuhannya Muhamad berbeda dengan Tuhan semesta Alam, YHWH.
10. Para Nabi mengajarkan untuk tetap berpegang teguh kepada Taurat Tuhan Maleakhi 4:4 "Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum."
Namun tanpa alasan yang jelas Muhamad mengatakan Taurat sudah dipalsukan dan digantikan posisinya oleh Alquran.
11. Para Nabi merayakan hari Raya Roti tidak beragi dan hari raya menuai dalam kurun waktu 3 kali dalam setahun Keluaran 23: (14) Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku. (15) Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. (16) Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.
Tradisi ini tidak dikenal sama sekali didalam Islam
12. Para Nabi melakukan Ibadah Harian 3 kali sehari Daniel 6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Muhamad mengajarkan Muslim untuk beribadah 5 kali dalam sehari bahkan lebih gilanya lagi si Alloh minta 50 kali muslim harus menyembah Alloh, haus dan gila akan penyembahan.
13. Para Nabi mengajarkan kebiasaan membebaskan budak setelah ia bekerja selama 6 tahun lamanya Keluaran 21: 12 Apabila engkau membeli seorang budak Ibrani, maka haruslah ia bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluar sebagai orang merdeka, dengan tidak membayar tebusan apa-apa.
Muhamad tidak mengajarkan sampai jangka waktu kapan Budak memperoleh kebebasannya.
sekian dulu, dalam seketika bisa saya update. banyak point lain tidak turut saya masukan karna saya memisahkannya dengan notes yang akan saya buat lagi setelahnya 'perbandingan ajaran Muhamad sebagai seorang Nabi dibandingkan nabi-nabi lainnya'.
AJARAN-AJARAN YANG SAMA SEKALI TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN AJARAN PARA NABI NAMUN DITRADISIKAN ISLAM
1. TAHLILAN [ACARA PERAYAAN KEMATIAN 7, 40, 100, 1000 HARI]
Tradisi ini sama sekali tidak ada didalam Kitab Suci Taurat, mendoakan orang yang sudah mati, selama kurun waktu tertentu.
Ajaran ini hasil adopsi Muslim dari Tradisi orang Hindu,
Dalam Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smerti hal. 99, 192, 193 yang berbunyi : “Termashurlah selamatan yang diadakan pada hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu.
Dalam buku media Hindu yang berjudul : “Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa, serpihan yang tertinggal” karya : Ida Bedande Adi Suripto, ia mengatakan : “Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu.”
2. HAJI/ UMROH
Tradisi ini sama sekali tidak ada didalam Kitab Taurat dimana para Nabi diminta untuk melakukan Ibadah ke Mekkah untuk melakukan Ritual-Ritual seperti; TAWAF, LEMPAR JUMRAH; MEMAKAI JUBAH SERBA PUTIH SAMBIL MENGGULDULI KEPALA, MEMINUM ARI DARI SUMUR ZAM-ZAM
ibadah haji diketahui sebagai sebuah ritual pagan sekte tertentu di Timur Tengah. Salah satu dari sekte² tersebut yang melakukan ibadah haji adalah kaum Harran. Harran adalah sebuah kota di perbatasan antara Syaria, Irak dan Asia Kecil – Turki sekarang. Tuhan utama kaum Harran adalah bulan, tetapi mereka juga menyembah matahari, planet² dan makhluk² gaib yang lain seperti Jin. Mereka melakukan ibadah haji mereka di gunung² di sekitar Harran. Al-Hashimi, seorang sejarawan Arab, menyebutkan salah satu dari festival² mereka,” Festival dewa² untuk merayakan munculnya Bulan Baru.” [Al-Biruni,op.cit., hal. 318 (dikutip oleh The Knowledge of Life, Sinasi Gunduz, Oxford University, 1994, hal. 183] Harran menjadi sebuah kota yang terkenal dan sebuah tempat melaksanakan ibadah haji karena pemujaan Sin, dewa bulan. Ibn al-Nadim, sejarawan Arab lainnya, menyebutkan ibadah haji kaum Haranian ke beberapa tempat lain di mana mereka menyembah beberapa dewa, termasuk Sin, dewa bulan. Mereka juga menyembah planet² dan dewa² lainnya, seperti Hermes dan Jin. [Ibn al-Nadim, al-Fahrisit, hal. 322]
3. BERPUASA PADA BULAN TERTENTU/RAMADHAN DAN IBADAH SHALAT 5 KALI SEHARI
Ibn al-Nadim menulis dalam bukunya, al-Fahrisit, tentang berbagai sekte agama di Timur Tengah. Dia berkata di bulan di mana kaum Harrania puasa selama 30 hari, mereka menyembah dewa Sin, yakni sang bulan. Al-Nadim menjelaskan tentang perayaan yang mereka selenggarakan dan korban² yang dipersembahkan pada sang bulan. [Ibn Al-Nadim, Al-Fahrisit, hal. 324-325] Sejarawan lain, Ibn Abi Zinah, juga menjelaskan tentang kaum Harrania, dan mengatakan bahwa mereka puasa selama 30 hari, mereka menghadap Yemen saat sholat lima kali sehari. [Dikutip oleh Rushdi Ilia’n, Al Saebiun Harraniyen Wa Mandaeyn, Bagdad, 1976, hal. 33] Kita juga tahu bahwa umat Muslim sholat lima kali sehari. Kaum Harrania puasa sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam, sama seperti yang dilakukan Muslim di bulan Ramadan. [Dikutip dari sejarawan Arabia oleh M.A. Al Hamed, Saebat Harran Wa Ikhwan Al Safa, Damascus, 1998, hal. 57] Sejarawan lainnya, Ibn al-Juzi, menjelaskan kaum Harrania puasa di bulan ini. Dia berkata mereka mengakhiri puasa dengan memotong hewan kurban dan berzakat bagi kaum miskin. [Ibn Al Juzi , Talbis Iblis , dipersiapkan oleh M. Ali, Kher, hal. 84; Kutipan oleh M.A. Al Hamed, Saebat Harran Wa Ikhwan Al Safa, Damascus, 1998, hal. 57] Hal serupa juga dilakukan umat Muslim setelah selesai puasa.
4. ADZAN [MEMANGGIL MANUSIA UNTUK MELAKUKAN SHALAT]
Hal seperti ini tidak ditemukan sama sekali didalam Kitab Taurat dimana ada salah satu Nabi berteriak untuk memanggil manusia lain melakukan Sabat ataupun melakukan doa-doa harian
Ayat² Qur’an menyatakan Abraham menggunakan Athan آذان, atau suara yang keras, guna memanggil mayarakat untuk bersembahyang. Meneriakan dengan suara yang keras dari atas sebuah minaret masih merupakan cara kaum muslim memanggil masyarakat untuk bersembahyang. Metode ini dikenali dan dilakukan sepanjang sejarah jazirah Arab. Para pemuja dari berbagai sekte Jin pada masa Muhammad biasanya berteriak dari sebuah minaret guna memanggil masyarakat untuk bersembahyang. Cara ini terutama dilakukan oleh orang² yang mengklaim sebagai nabi di jazirah Arabia, dan mereka diketahui memiliki hubungan dengan Jin. Sebelum Muhammad, Musaylimeh Bin Habib mengaku dirinya adalah seorang nabi di kota Yamama. Dia memiliki seseorang yang berteriak kepada masyarakat dari minaret, memanggil mereka untuk bersembahyang, atau pergi beribadah haji ke sebuah kuil tertentu. Ritual semacam ini tidak dikenal di luar jazirah Arab, tidak diketahui juga apakah hal itu adalah hal yang biasa dilakukan berabad-abad sebelum jaman Muhammad.
Ayat yang menunjukkan Abraham berteriak dari minaret juga mengatakan suara Abraham didengar oleh semua makhluk manusia di atas bumi. Hal ini merupakan mitos yang tidak mungkin terjadi. Dalam sejarah, tidak seorangpun di atas bumi pernah mendengar suara Abraham memanggilnya untuk melakukan ibadah haji ke Mekah. Lebih jauh, kita melihat dalam sejarah bahwa Mekah belum ada sampai abad ke-4 Masehi, sedangkan Abraham hidup di abad ke-21 SM. Dengan begitu, bagaimana mungkin semua orang dari seluruh penjuru dunia bisa datang ke kota yang belum ada di gurun pasir di Arabia barat tengah, yang di jaman Abraham belum pernah diinjak siapapun?
Tradisi ini ada didalam ajaran Hindu
Terdapat pada kitab Rig Weda hal. 10 :”Tunja tunji ya utari stoma indrastya wajrinah nawidhi asia sustutim” Artinya: ‘Makin tinggilah pujian kami dalam nyanyian kepada Dewa Indra Yang Perkasa’.
1. Tuhan-nya para Nabi adalah YHWH Yesaya 42:8 Aku ini YAHWEH, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
dan Muhamad mengubahnya menjadi Allah swt dan mengajarkan manusia untuk menyembah Allah swt saja Qs Al Fatihaah[1]:1, " Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."
2. Para Nabi melakukan Sabat Keluaran 20:10, "tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Elmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
Sedangkan Muhamad mengubahnya menjadi berhari Jum'at
Sahih Muslim no 1406
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. menyebut hari Jumat, beliau bersabda: Di hari itu ada saat-saat, di mana bila seorang muslim salat dan meminta sesuatu tepat pada saat itu, pasti Allah memberinya
3. Para Nabi tidak memerintahkan untuk sujud dihadapan patung dan menyembah kepadanya Imamat 26:1, "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, El-mu."
Muhamad merubahnya dan melakukan Sujud dihadapan Patung Hajar Aswad QS.2.125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
4. Para Nabi tidak mengajarkan Hidup berpoligami, walau mereka melakukannya Ulangan 17:17, "Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak."
Muhamad menganjurkan pria untuk berpoligami
Qs An Nissa [4]: 3 Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
5. Para Nabi melakukan Perintah Tuhan dengan mengorbankan domba jantan sebagai korban penebus salah Imamat 6:6, "Sebagai korban penebus salahnya haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, menjadi korban penebus salah, dengan menyerahkannya kepada imam.
Muhamad tidak mengenal tradisi ini, yang ada hanyalah mengumpulkan amal saleh untuk dapat menutup-nutupi perbuatan dosa Qs Ali Imran[3]: 57, " Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang lalim. "
6. Para Nabi melakukan hari Sheva Moedim [7 hari raya] Ulangan 31:10, "Dan Musa memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang telah ditetapkan dalam tahun penghapusan hutang, yakni hari raya Pondok Daun,"
Tradisi ini sama sekali tidak dikenal oleh Muhamad, didalam Islam
7. Para Nabi berperang bukan dalam usahanya untuk menyebarkan agama namun pembelaan diri mereka terhadap serangan orang luar 1 Samuel 15:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir."
Muhamad mengubahnya menjadi perang suci membela Alloh dan Agama Alloh Qs Al Baqarah [2]: 193. "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang lalim."
8. para Nabi beribadah menghadap ke arah Jerusalem [Bait Salomo] dimana kemuliaan Tuhan pernah bertahta disana Mazmur 7:5, "Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
Muhamad mengubahnya menjadi menghadap Mekkah, Masjidil Haram QS.2.125. Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".
9. para Nabi melakukan tradisi sunat sebagai perjanjian Tuhan Yahweh dengan keturunan Abraham Kejadian 17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Muhamad sama sekali tidak diperintahkan untuk melakukan sunat walaupun Muslim melakukannya hingga saat ini sebab mereka menganggap dirinya sebagai keturunan dari Abraham sendiri padahal Alkitab dengan sangat jelas menyatakan perjanjian kekal itu diberikan kepada dia dan keturunannya dari Sarah yaitu Ishak. anak dari Budak tidak turut masuk kedalam perjanjian YHWH,lagipula tuhannya Muhamad berbeda dengan Tuhan semesta Alam, YHWH.
10. Para Nabi mengajarkan untuk tetap berpegang teguh kepada Taurat Tuhan Maleakhi 4:4 "Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum."
Namun tanpa alasan yang jelas Muhamad mengatakan Taurat sudah dipalsukan dan digantikan posisinya oleh Alquran.
11. Para Nabi merayakan hari Raya Roti tidak beragi dan hari raya menuai dalam kurun waktu 3 kali dalam setahun Keluaran 23: (14) Tiga kali setahun haruslah engkau mengadakan perayaan bagi-Ku. (15) Hari raya Roti Tidak Beragi haruslah kaupelihara; tujuh hari lamanya engkau harus makan roti yang tidak beragi, seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu, pada waktu yang ditetapkan dalam bulan Abib, sebab dalam bulan itulah engkau keluar dari Mesir, tetapi janganlah orang menghadap ke hadirat-Ku dengan tangan hampa. (16) Kaupeliharalah juga hari raya menuai, yakni menuai buah bungaran dari hasil usahamu menabur di ladang; demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.
Tradisi ini tidak dikenal sama sekali didalam Islam
12. Para Nabi melakukan Ibadah Harian 3 kali sehari Daniel 6:10 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Muhamad mengajarkan Muslim untuk beribadah 5 kali dalam sehari bahkan lebih gilanya lagi si Alloh minta 50 kali muslim harus menyembah Alloh, haus dan gila akan penyembahan.
13. Para Nabi mengajarkan kebiasaan membebaskan budak setelah ia bekerja selama 6 tahun lamanya Keluaran 21: 12 Apabila engkau membeli seorang budak Ibrani, maka haruslah ia bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluar sebagai orang merdeka, dengan tidak membayar tebusan apa-apa.
Muhamad tidak mengajarkan sampai jangka waktu kapan Budak memperoleh kebebasannya.
sekian dulu, dalam seketika bisa saya update. banyak point lain tidak turut saya masukan karna saya memisahkannya dengan notes yang akan saya buat lagi setelahnya 'perbandingan ajaran Muhamad sebagai seorang Nabi dibandingkan nabi-nabi lainnya'.
AJARAN-AJARAN YANG SAMA SEKALI TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN AJARAN PARA NABI NAMUN DITRADISIKAN ISLAM
1. TAHLILAN [ACARA PERAYAAN KEMATIAN 7, 40, 100, 1000 HARI]
Tradisi ini sama sekali tidak ada didalam Kitab Suci Taurat, mendoakan orang yang sudah mati, selama kurun waktu tertentu.
Ajaran ini hasil adopsi Muslim dari Tradisi orang Hindu,
Dalam Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smerti hal. 99, 192, 193 yang berbunyi : “Termashurlah selamatan yang diadakan pada hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu.
Dalam buku media Hindu yang berjudul : “Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa, serpihan yang tertinggal” karya : Ida Bedande Adi Suripto, ia mengatakan : “Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu.”
2. HAJI/ UMROH
Tradisi ini sama sekali tidak ada didalam Kitab Taurat dimana para Nabi diminta untuk melakukan Ibadah ke Mekkah untuk melakukan Ritual-Ritual seperti; TAWAF, LEMPAR JUMRAH; MEMAKAI JUBAH SERBA PUTIH SAMBIL MENGGULDULI KEPALA, MEMINUM ARI DARI SUMUR ZAM-ZAM
ibadah haji diketahui sebagai sebuah ritual pagan sekte tertentu di Timur Tengah. Salah satu dari sekte² tersebut yang melakukan ibadah haji adalah kaum Harran. Harran adalah sebuah kota di perbatasan antara Syaria, Irak dan Asia Kecil – Turki sekarang. Tuhan utama kaum Harran adalah bulan, tetapi mereka juga menyembah matahari, planet² dan makhluk² gaib yang lain seperti Jin. Mereka melakukan ibadah haji mereka di gunung² di sekitar Harran. Al-Hashimi, seorang sejarawan Arab, menyebutkan salah satu dari festival² mereka,” Festival dewa² untuk merayakan munculnya Bulan Baru.” [Al-Biruni,op.cit., hal. 318 (dikutip oleh The Knowledge of Life, Sinasi Gunduz, Oxford University, 1994, hal. 183] Harran menjadi sebuah kota yang terkenal dan sebuah tempat melaksanakan ibadah haji karena pemujaan Sin, dewa bulan. Ibn al-Nadim, sejarawan Arab lainnya, menyebutkan ibadah haji kaum Haranian ke beberapa tempat lain di mana mereka menyembah beberapa dewa, termasuk Sin, dewa bulan. Mereka juga menyembah planet² dan dewa² lainnya, seperti Hermes dan Jin. [Ibn al-Nadim, al-Fahrisit, hal. 322]
3. BERPUASA PADA BULAN TERTENTU/RAMADHAN DAN IBADAH SHALAT 5 KALI SEHARI
Ibn al-Nadim menulis dalam bukunya, al-Fahrisit, tentang berbagai sekte agama di Timur Tengah. Dia berkata di bulan di mana kaum Harrania puasa selama 30 hari, mereka menyembah dewa Sin, yakni sang bulan. Al-Nadim menjelaskan tentang perayaan yang mereka selenggarakan dan korban² yang dipersembahkan pada sang bulan. [Ibn Al-Nadim, Al-Fahrisit, hal. 324-325] Sejarawan lain, Ibn Abi Zinah, juga menjelaskan tentang kaum Harrania, dan mengatakan bahwa mereka puasa selama 30 hari, mereka menghadap Yemen saat sholat lima kali sehari. [Dikutip oleh Rushdi Ilia’n, Al Saebiun Harraniyen Wa Mandaeyn, Bagdad, 1976, hal. 33] Kita juga tahu bahwa umat Muslim sholat lima kali sehari. Kaum Harrania puasa sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam, sama seperti yang dilakukan Muslim di bulan Ramadan. [Dikutip dari sejarawan Arabia oleh M.A. Al Hamed, Saebat Harran Wa Ikhwan Al Safa, Damascus, 1998, hal. 57] Sejarawan lainnya, Ibn al-Juzi, menjelaskan kaum Harrania puasa di bulan ini. Dia berkata mereka mengakhiri puasa dengan memotong hewan kurban dan berzakat bagi kaum miskin. [Ibn Al Juzi , Talbis Iblis , dipersiapkan oleh M. Ali, Kher, hal. 84; Kutipan oleh M.A. Al Hamed, Saebat Harran Wa Ikhwan Al Safa, Damascus, 1998, hal. 57] Hal serupa juga dilakukan umat Muslim setelah selesai puasa.
4. ADZAN [MEMANGGIL MANUSIA UNTUK MELAKUKAN SHALAT]
Hal seperti ini tidak ditemukan sama sekali didalam Kitab Taurat dimana ada salah satu Nabi berteriak untuk memanggil manusia lain melakukan Sabat ataupun melakukan doa-doa harian
Ayat² Qur’an menyatakan Abraham menggunakan Athan آذان, atau suara yang keras, guna memanggil mayarakat untuk bersembahyang. Meneriakan dengan suara yang keras dari atas sebuah minaret masih merupakan cara kaum muslim memanggil masyarakat untuk bersembahyang. Metode ini dikenali dan dilakukan sepanjang sejarah jazirah Arab. Para pemuja dari berbagai sekte Jin pada masa Muhammad biasanya berteriak dari sebuah minaret guna memanggil masyarakat untuk bersembahyang. Cara ini terutama dilakukan oleh orang² yang mengklaim sebagai nabi di jazirah Arabia, dan mereka diketahui memiliki hubungan dengan Jin. Sebelum Muhammad, Musaylimeh Bin Habib mengaku dirinya adalah seorang nabi di kota Yamama. Dia memiliki seseorang yang berteriak kepada masyarakat dari minaret, memanggil mereka untuk bersembahyang, atau pergi beribadah haji ke sebuah kuil tertentu. Ritual semacam ini tidak dikenal di luar jazirah Arab, tidak diketahui juga apakah hal itu adalah hal yang biasa dilakukan berabad-abad sebelum jaman Muhammad.
Ayat yang menunjukkan Abraham berteriak dari minaret juga mengatakan suara Abraham didengar oleh semua makhluk manusia di atas bumi. Hal ini merupakan mitos yang tidak mungkin terjadi. Dalam sejarah, tidak seorangpun di atas bumi pernah mendengar suara Abraham memanggilnya untuk melakukan ibadah haji ke Mekah. Lebih jauh, kita melihat dalam sejarah bahwa Mekah belum ada sampai abad ke-4 Masehi, sedangkan Abraham hidup di abad ke-21 SM. Dengan begitu, bagaimana mungkin semua orang dari seluruh penjuru dunia bisa datang ke kota yang belum ada di gurun pasir di Arabia barat tengah, yang di jaman Abraham belum pernah diinjak siapapun?
Tradisi ini ada didalam ajaran Hindu
Terdapat pada kitab Rig Weda hal. 10 :”Tunja tunji ya utari stoma indrastya wajrinah nawidhi asia sustutim” Artinya: ‘Makin tinggilah pujian kami dalam nyanyian kepada Dewa Indra Yang Perkasa’.
mengenai tahlilan, setahu saya dilakukan oleh masyarakat indonesia, jika di arab saudi sendiri bila ada kematian hanya hari pertama sd ke 3 , pelayat yang datang masing2 boleh mengambil buku yasin yang tersedia dan membaca dalam hati masing2. sampai hari ketiga saja mereka berkumpul lagi (baca yasin masing2), dan selesai dengan hidangan makanan.
BalasHapusYth Redaksi "Kebenaran Islam"
BalasHapusArtikel/Tulisan Anda yang berjudul, "Islam Tidak Meneruskan Ajaran Para Nabi Namun Mengubahnya" sangat baik sekali. Saya mendapat banyak pengajaran baru dari tulisan tersebut. Saya menunggu update dari Anda, seperti yang Anda janjikan.
Kalau diperbolehkan, saya mau minta ijin untuk Memposting Ulang Artikel tersebut dan artikel-artikel lain di "Kebenaran Islam" yang menarik ke dalam Blog saya, AAT Prosperity Elohim.
Saya sangat berterima kasih atas terkabulnya permintaan ijin ini.
Terima kasih.
YHWH Yevarek Otka.
2/3 ayat alquran terbukti hyme umat kristian orthodoks yang diislamkan, terbukti bahwa shalat mereka pikir adalah hal yang baru bagi umat kristen, semuanya bualan para pengagung muhammad, jadi yang sebenarnya muhammad tidak seluruhnya berdusta.
BalasHapus