Disitusnya Al-Azhar dibawah judul “Islamic Concepts”, disebutkan tentang Batu Hitam:
Sebuah Batu, hitam warnanya dengan sedikit kemerahan, ada titik2 merah, panjang sekitar 30 cm dan lebar 10 cm, dipasang didind
ing Kabah disudut Tenggara, punya penutup dan rangka perak.
Menurut dongeng Islam, darimana Batu Hitam ini berasal? Dan mengapa wadahnya menyerupai “alat kelamin wanita”?
Mari kita cari jawabannya!
Diriwayatkan oleh Ibn Abu Abbas: “Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa bani Adam.” (HR. Timirzi, An-Nasa`I, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-Baihaqi).
Diceritakan bahwa Malaikat Jibril membawanya turun dari Surga, juga dikatakan bahwa batu ini muncul setelah air bah jaman Nuh dan Ibrahim menempatkannya disitu sebagai pertanda untuk memulai ritual keliling Kabah.
Beberapa pakar yang memiliki penjelasan sains bagi batu tersebut mengatakan; Batu itu adalah meteroid yang datang dari angkasa dan terbakar sebelum mencapai bumi.
Di Semenanjung Arab banyak meteroid yang ditemukan, juga dikatakan meteroid2 itu berasal dari angkasa dan berkilau sebelum terbakar dan jatuh kebumi, jadi orang2 Arab menganggapnya sebagai batu suci karena terjadi fenomena aneh tersebut.
Menurut sejarah, ada banyak Kabah dan semua Kabah punya batu meteor demikian didalamnya, dan Kabah di Mekah adalah salah satunya yang punya batu hitam.
Apakah batu itu merupakan batu suci di jaman Paganisme?
Ya. Batu itu dianggap suci sampai2 Kabah mendapatkan kesuciannya karena adanya batu hitam tersebut.
Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.59:
Kabah di Mekah sebenarnya adalah rangka/rumah bagi batu hitam, dan kabah2 lainnya juga punya fungsi yang sama, karena semua kabah itu dianggap sebagai rumah Tuhan, ditiap kabah itu ada batu spesial, kepunyaan Tuhan, yang datang dari Angkasa.
Disucikannya batu tersebut karena batu tersebut berasal dari dunia yang tidak diketahui, seperti meteorid yang datang dari angkasa dengan gegap gempita seakan berasal dari surga.
Hal itu juga dibenarkan dalam buku “The Simplified Arabic Encyclopedia” hal 1097:
Meteor adalah sepotong kecil materi jagat yang masuk ke atmosfir bumi dengan kecepatan sangat tinggi hingga membakar dan kelihatan seperti garis kemilau yang mengagumkan. Demikian hingga orang Bedouin menyucikan batu ajaib itu di jaman Paganisme (berhala).
Tapi jika Bedouin membuat batu itu jadi suci dijaman Pagan, kenapa Muslim juga melakukan hal yang sama?
Pada artikel terdahulu kita telah mengetahui bahwa Kabah sebenarnya adalah sebuah Kuil Hindu yang direkayasa Muhammad sebagai bangunan yang didirikan Ibrahim. Lihat penjelasan Kabah adalah kuil Hindu di link http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm
Kabah dalam agama hindu kuno merupakan rumah bagi patung2 seperti Shiva, Hanoman, dll. Kabah juga merupakan rumah bagi Sanghey Ashweta (bahasa sansekerta), yaitu simbol lingga, atau alat kelamin Shiva. Bagi kaum Hindu kuno, mencium dan berdoa pada lingga mewakili doa bagi syahwat dan kesuburan. Orang2 Arab kuno kemudian mengambil batu meteor hitam tersebut sebagai simbol lingga karena keajaibannya jatuh dari langit. Sanghey Ashweta tersebut mereka sebut dalam bahasa Arab sebagai Hajar Aswad
Apakah ada ritual2 penyucian batu tersebut dijaman Pagan?
Dalam buku “The Islamic Encyclopedia” Part 22, hal.6960, dikatakan:
Batu hitam berumur tua hingga jaman pagan kuno; batu itu punya peran sangat keramat dalam ritual2 religius bagi orang2 Arab kuno. Mereka memutari Kabah yang berisi Batu Hitam, batu yang telah dianggap suci sejak jaman kuno.
Muhammad mengikuti tradisi kuno itu ketika dia menetapkan ritual2 agama ciptaannya dan dia menganggap Kabah sebagai pusat dari ritual2 tersebut.
Kita akan memfokuskan pada beberapa ritual aneh dan menarik sebagai cara penyucian/pemujaan dari Batu Hitam tersebut.
Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.123:
Salah satu ritual2 peziarah Pagan ada sebuah ritual yang menarik dan menakjubkan, yaitu lelaki dan wanita memutari Kabah sambil bertelanjang bulat.
Apa alasan ketelanjangan tersebut?
Dalam buku “The Legendary in Quran”, hal 16 dan 17 dikatakan:
Ketelanjangan itu karena satu alasan, karena pernah ada ritual penyembahan secara seksual terjadi didalam Rumah Dewa orang Mekkah tersebut dijaman kuno.
Dalam buku “The Father of Prophets Ibrahim”, oleh Muhammad Hosny Abdul-Hammid, diterbitkan di Kairo, halaman 92, dikatakan:
Ada sebuah ritual Pagan yang dilakukan oleh wanita, ketika mereka menyentuh batu hitam itu dengan darah mens mereka, karena darah mes bagi pagan kuno adalah rahasia kelahiran, mereka percaya bahwa wanita yang memberikan darah dan lelaki yang memberikan air maninya akan dianugerahi roh oleh Tuhan.
Mereka meniru tindakan yang dilakukan oleh Allah (Dewa Bulan) ketika meniduri Dewa Matahari (Allat).
Jadi mereka menyelenggarakan perayaan itu semirip seperti yang dilakukan oleh dewa2 (matahari dan bulan) lakukan sebelumnya.
(Lihat juga “The Legendary and the Heritage” oleh Sayed al-Kemny, halaman 160, 162)
Hal ini juga disebutkan dalam Buku “Rites and Denominations (Al-Melal Wal-Nahl)” oleh Abe Al-Kasim Al-Shahrestany, halaman 247, dikatakan:
Ada sebuah ritual yang mendominasi saat itu, yaitu menggesekan alat vital ke batu hitam, ini dilakukan karena bentuk dari batu hitam tersebut.
Dan kata “Hajj” itu sendiri berasal dari kata “Hack” (dalam bahasa arab artinya menggesekkan).
(Ini juga disebutkan dalam buku “The Legendary in Quran”, halaman 17, 19)
Karena semenanjung Arab itu sangat luas, dan sedikit orang yang menempati tanah begitu luas, jadi mereka sangat memperhatikan tentang hal kelahiran, hingga para wanita yang tidak subur membentuk kelompok2 saat itu, dan mereka akan bertelanjang bulat ketika saatnya musim Haji dan menggesek-gesekkan bagian vital mereka, dengan darah mens yang mereka sengaja simpan, ke batu hitam, agar mendapat karunia dan bisa hamil, ini melambangkan Dewa telah memberi mereka roh.
Apa Muhammad menganggap suci Batu Hitam?
Muhammad mempertahankan ritual2 memutari kabah dan menengok ke arah Kabah persis seperti ritual dijaman Pagan.
“The Islamic Encyclopedia” mengatakan:
Kita bisa memastikan dari apa yang para muslim lakukan saat ini bahwa ritual2 tersebut juga dilakukan pada masa Pagan sebelum islam. Muhammad mencium Batu Hitam sebagai pertanda ia menganggapnya suci.
Hadis Sunan Al-Behigy, no.9503 dan Sahih Bukhari 26:673
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah ketika mendekati batu Hitam, dia menciumnya, menempelkan pipi kanannya. (Mereka tidak sadar bahwa di jaman pagan kuno, orang2 saat itu menempelkan dan menggesekkan bagian vital mereka yang berlumuran darah mens ke batu hitam.) Dia mengelilinginya tujuh kali, tiga putaran sambil melompat-lompat kecil, empat kali sambil menengok batu hitam ketika melewatinya sebagai tanda penghormatan.
Mosnad Ahmed, Mosnad Abdullah Ibn Al-Abbas, no. 283:
Rasul Allah datang ke mesjid dan dia mengambil batu hitam, orang2 Quraish bilang mereka tidak berjalan tapi melompat seperti kijang, jadi dia melakukan hal tersebut tiga kali.
Sunan Ibn Majah, Vol IV, no. 2957
Ini adalah hadits diceritakan oleh ibn Hisham…. ketika kami sampai Rukn Aswad (batu hitam) dia berkata, “O Abu Muhammad, “Perintah apa yang kau ingin sampaikan mengenai batu hitam ini ?” Ata’ berkata: Abu Huraira bilang padaku bahwa dia dengar Rasul Allah berkata, “Dia yang menyentuhnya sama seperti menyentuh tangan Allah yang maha pemurah.”…
Sahih Bukhari 26:697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
MUHAMMAD MENUNJUK HAJAR ASWAD DAN BERKATA ALLAHU-AKBAR..
Apakah sikap dari Kalifah Umar Ibn Al-Khatab terhadap Batu Hitam?
Dalam Sahih Bukhari 26:667
Umar melihat Muhammad mencium batu hitam, dia berkata ketika mencium batu hitam tersebut: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka atau membuat untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah melakukannya.
Umar juga melihat Muhammad meloncat2 ketika memutari Kabah dan berkata: Apa kita lakukan kemunafikan dari kaum pagan? (Sahih Bukhari, 26:675)
Umar berkata pada batu hitam: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka atau membuat untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah melakukannya, kami melakukan kemunafikan seperti kaum pagan, sekarang mereka telah dimusnahkan oleh Allah, tapi karena nabi melakukannya maka kita harus melakukan hal itu juga.
Kita tahu apa alasannya batu itu disucikan oleh kaum pagan, tapi kenapa Muhammad juga mensucikannya?
Ini butuh pemikiran lebih lanjut:
Apa ada satu alasan suci untuk itu? Dan jika cara Muhammad menghormati batu hitam adalah semacam kemunafikan untuk memenangkan hati kaum Pagan seperti yang Umar katakan, apakah pantas bagi seorang nabi untuk melakukan hal2 demikian, menyembah patung2 kaum pagan, hanya untuk memenangkan hati mereka? Sebenarnya ada ratusan pertanyaan tentang hal ini.
Sirat Rasul Allah karangan Ibn Ishaq dan diedit oleh Ibn Hisham, edisi Mesir, bagian pertama, hal. 27 dan 28. Di buku itu tertulis bahwa kaum Arab pagan Quraish (suku Muhammad sendiri di Mekah) di jaman pra-Islam, biasa mengadakan ibadah agama yang dinamakan Ihlal dan mereka pun mengucapkan kalimat yang menyatakan keesaan Tuhan yang berbunyi: “Labbaika, Allahumma, Labbaik” yang artinya “kami datang ke hadiratMu, wahai Tuhan; kami datang ke hadiratMu”.
Dan talbiya berhala ini pun dipakai Muhammad dalam ritual Islamnya:
Sahih Bukhari 26:641
Dikisahkan oleh Jabir Bin Abdullah; Saat bersama sama dengan Rasulullah kami mengucapkan “Labbaika Allahuma Labbaik” ketika berhaji
Jadi batu hitam yang sekarang disembah oleh para muslim adalah patung/sesembahan orang2 kaum pagan jaman sebelum islam.
Ada sebuah artikel dalam koran Al-Ahram tanggal 15 Agustus 2004 oleh Dr. Ahmed Showky Ibrahim, yang mengatakan:
Kita tidak mencium batu hitam sebagai sebuah ritual tradisi, tapi sebagai kepatuhan pada perintah Allah yang Maha Kuasa.
Mungkinkah Tuhan yang Sejati memerintahkan melakukan ritual2 kaum pagan? Apa ada perintah dari Tuhan untuk melakukan itu (agar melakukan ritual2 kaum pagan)?
Ini hanyalah sebuah perjanjian antara sang nabi dengan orang2 Mekah untuk mempertahankan tradisi Haji dengan segala ritual2 nya, dengan dipertahankannya ritual ini bukan saja Muhammad bisa menjadi kaya dari kedatangan para peziarah tapi juga memenangkan hati orang2 Mekah (yang ternyata tidak bisa dia dapatkan kecuali dengan peperangan). Juga memperkaya Arab pada jaman itu, bahkan hingga sampai saat ini.
Mengenai lemparan batu (Ramy Al-Jamarat) Dr. Ahmed berkata:
Itu dilakukan ditempat dimana Setan mencoba mencegah Ibrahim mengorbankan anaknya!!
Apa mungkin mengusir Setan dengan melemparnya memakai batu?
Dr. Ahmed menambahkan:
Batu Hitam waktu ada di surga, punya mata, mulut dan bibir. Tuhan berkata buka mulut dan makanlah kertas2.
Kertas2 apa itu?
Dikatakan: Ketika Tuhan menciptakan Adam, dia ambil/keluarkan dari punggungnya setiap manusia yang akan diciptakannya kelak, lalu dia berkata pada manusia2 itu: Bukankah aku Tuhanmu? Mereka menjawab, Ya, Dia katakan pada mereka untuk bersaksi tentang itu, dan dia keluarkan perjanjian dari kesaksian itu dan memerintahkan para malaikat untuk menuliskannya dan menaruh kertas2 itu pada mulut Batu Hitam.
Apakah tiap muslim yang pergi ke Mekkah melihat mata dan mulut dari Batu hitam? Mana kebenaran legendaris dari hal tersebut?
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS 112:1-2)
Jutaan umat Islam bepergian tiap tahun ke Mekah, memutari sebuah batu dan kata mereka Muhammad telah memusnahkan agama2 berhala, sementara mereka sendiri melakukan penyembahan2 yang dilakukan agama2 berhala, sampai detik ini juga.
IRONIS SEKALI !
Sumber: Forum Murtadin Indonesia | Faithfreedom Indonesia
Menurut dongeng Islam, darimana Batu Hitam ini berasal? Dan mengapa wadahnya menyerupai “alat kelamin wanita”?
Mari kita cari jawabannya!
Diriwayatkan oleh Ibn Abu Abbas: “Hajar Aswad turun dari surga berwarna lebih putih dari susu lalu berubah warnanya jadi hitam akibat dosa-dosa bani Adam.” (HR. Timirzi, An-Nasa`I, Ahmad, Ibnu Khuzaemah dan Al-Baihaqi).
Diceritakan bahwa Malaikat Jibril membawanya turun dari Surga, juga dikatakan bahwa batu ini muncul setelah air bah jaman Nuh dan Ibrahim menempatkannya disitu sebagai pertanda untuk memulai ritual keliling Kabah.
Beberapa pakar yang memiliki penjelasan sains bagi batu tersebut mengatakan; Batu itu adalah meteroid yang datang dari angkasa dan terbakar sebelum mencapai bumi.
Di Semenanjung Arab banyak meteroid yang ditemukan, juga dikatakan meteroid2 itu berasal dari angkasa dan berkilau sebelum terbakar dan jatuh kebumi, jadi orang2 Arab menganggapnya sebagai batu suci karena terjadi fenomena aneh tersebut.
Menurut sejarah, ada banyak Kabah dan semua Kabah punya batu meteor demikian didalamnya, dan Kabah di Mekah adalah salah satunya yang punya batu hitam.
Apakah batu itu merupakan batu suci di jaman Paganisme?
Ya. Batu itu dianggap suci sampai2 Kabah mendapatkan kesuciannya karena adanya batu hitam tersebut.
Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.59:
Kabah di Mekah sebenarnya adalah rangka/rumah bagi batu hitam, dan kabah2 lainnya juga punya fungsi yang sama, karena semua kabah itu dianggap sebagai rumah Tuhan, ditiap kabah itu ada batu spesial, kepunyaan Tuhan, yang datang dari Angkasa.
Disucikannya batu tersebut karena batu tersebut berasal dari dunia yang tidak diketahui, seperti meteorid yang datang dari angkasa dengan gegap gempita seakan berasal dari surga.
Hal itu juga dibenarkan dalam buku “The Simplified Arabic Encyclopedia” hal 1097:
Meteor adalah sepotong kecil materi jagat yang masuk ke atmosfir bumi dengan kecepatan sangat tinggi hingga membakar dan kelihatan seperti garis kemilau yang mengagumkan. Demikian hingga orang Bedouin menyucikan batu ajaib itu di jaman Paganisme (berhala).
Tapi jika Bedouin membuat batu itu jadi suci dijaman Pagan, kenapa Muslim juga melakukan hal yang sama?
Pada artikel terdahulu kita telah mengetahui bahwa Kabah sebenarnya adalah sebuah Kuil Hindu yang direkayasa Muhammad sebagai bangunan yang didirikan Ibrahim. Lihat penjelasan Kabah adalah kuil Hindu di link http://www.hinduism.co.za/kaabaa.htm
Kabah dalam agama hindu kuno merupakan rumah bagi patung2 seperti Shiva, Hanoman, dll. Kabah juga merupakan rumah bagi Sanghey Ashweta (bahasa sansekerta), yaitu simbol lingga, atau alat kelamin Shiva. Bagi kaum Hindu kuno, mencium dan berdoa pada lingga mewakili doa bagi syahwat dan kesuburan. Orang2 Arab kuno kemudian mengambil batu meteor hitam tersebut sebagai simbol lingga karena keajaibannya jatuh dari langit. Sanghey Ashweta tersebut mereka sebut dalam bahasa Arab sebagai Hajar Aswad
Apakah ada ritual2 penyucian batu tersebut dijaman Pagan?
Dalam buku “The Islamic Encyclopedia” Part 22, hal.6960, dikatakan:
Batu hitam berumur tua hingga jaman pagan kuno; batu itu punya peran sangat keramat dalam ritual2 religius bagi orang2 Arab kuno. Mereka memutari Kabah yang berisi Batu Hitam, batu yang telah dianggap suci sejak jaman kuno.
Muhammad mengikuti tradisi kuno itu ketika dia menetapkan ritual2 agama ciptaannya dan dia menganggap Kabah sebagai pusat dari ritual2 tersebut.
Kita akan memfokuskan pada beberapa ritual aneh dan menarik sebagai cara penyucian/pemujaan dari Batu Hitam tersebut.
Dalam buku “The Methodological Way for Arabs” oleh Mahmoud Al-Hoot, hal.123:
Salah satu ritual2 peziarah Pagan ada sebuah ritual yang menarik dan menakjubkan, yaitu lelaki dan wanita memutari Kabah sambil bertelanjang bulat.
Apa alasan ketelanjangan tersebut?
Dalam buku “The Legendary in Quran”, hal 16 dan 17 dikatakan:
Ketelanjangan itu karena satu alasan, karena pernah ada ritual penyembahan secara seksual terjadi didalam Rumah Dewa orang Mekkah tersebut dijaman kuno.
Dalam buku “The Father of Prophets Ibrahim”, oleh Muhammad Hosny Abdul-Hammid, diterbitkan di Kairo, halaman 92, dikatakan:
Ada sebuah ritual Pagan yang dilakukan oleh wanita, ketika mereka menyentuh batu hitam itu dengan darah mens mereka, karena darah mes bagi pagan kuno adalah rahasia kelahiran, mereka percaya bahwa wanita yang memberikan darah dan lelaki yang memberikan air maninya akan dianugerahi roh oleh Tuhan.
Mereka meniru tindakan yang dilakukan oleh Allah (Dewa Bulan) ketika meniduri Dewa Matahari (Allat).
Jadi mereka menyelenggarakan perayaan itu semirip seperti yang dilakukan oleh dewa2 (matahari dan bulan) lakukan sebelumnya.
(Lihat juga “The Legendary and the Heritage” oleh Sayed al-Kemny, halaman 160, 162)
Hal ini juga disebutkan dalam Buku “Rites and Denominations (Al-Melal Wal-Nahl)” oleh Abe Al-Kasim Al-Shahrestany, halaman 247, dikatakan:
Ada sebuah ritual yang mendominasi saat itu, yaitu menggesekan alat vital ke batu hitam, ini dilakukan karena bentuk dari batu hitam tersebut.
Dan kata “Hajj” itu sendiri berasal dari kata “Hack” (dalam bahasa arab artinya menggesekkan).
(Ini juga disebutkan dalam buku “The Legendary in Quran”, halaman 17, 19)
Karena semenanjung Arab itu sangat luas, dan sedikit orang yang menempati tanah begitu luas, jadi mereka sangat memperhatikan tentang hal kelahiran, hingga para wanita yang tidak subur membentuk kelompok2 saat itu, dan mereka akan bertelanjang bulat ketika saatnya musim Haji dan menggesek-gesekkan bagian vital mereka, dengan darah mens yang mereka sengaja simpan, ke batu hitam, agar mendapat karunia dan bisa hamil, ini melambangkan Dewa telah memberi mereka roh.
Apa Muhammad menganggap suci Batu Hitam?
Muhammad mempertahankan ritual2 memutari kabah dan menengok ke arah Kabah persis seperti ritual dijaman Pagan.
“The Islamic Encyclopedia” mengatakan:
Kita bisa memastikan dari apa yang para muslim lakukan saat ini bahwa ritual2 tersebut juga dilakukan pada masa Pagan sebelum islam. Muhammad mencium Batu Hitam sebagai pertanda ia menganggapnya suci.
Hadis Sunan Al-Behigy, no.9503 dan Sahih Bukhari 26:673
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas: Rasul Allah ketika mendekati batu Hitam, dia menciumnya, menempelkan pipi kanannya. (Mereka tidak sadar bahwa di jaman pagan kuno, orang2 saat itu menempelkan dan menggesekkan bagian vital mereka yang berlumuran darah mens ke batu hitam.) Dia mengelilinginya tujuh kali, tiga putaran sambil melompat-lompat kecil, empat kali sambil menengok batu hitam ketika melewatinya sebagai tanda penghormatan.
Mosnad Ahmed, Mosnad Abdullah Ibn Al-Abbas, no. 283:
Rasul Allah datang ke mesjid dan dia mengambil batu hitam, orang2 Quraish bilang mereka tidak berjalan tapi melompat seperti kijang, jadi dia melakukan hal tersebut tiga kali.
Sunan Ibn Majah, Vol IV, no. 2957
Ini adalah hadits diceritakan oleh ibn Hisham…. ketika kami sampai Rukn Aswad (batu hitam) dia berkata, “O Abu Muhammad, “Perintah apa yang kau ingin sampaikan mengenai batu hitam ini ?” Ata’ berkata: Abu Huraira bilang padaku bahwa dia dengar Rasul Allah berkata, “Dia yang menyentuhnya sama seperti menyentuh tangan Allah yang maha pemurah.”…
Sahih Bukhari 26:697:
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas.: Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.”
MUHAMMAD MENUNJUK HAJAR ASWAD DAN BERKATA ALLAHU-AKBAR..
Apakah sikap dari Kalifah Umar Ibn Al-Khatab terhadap Batu Hitam?
Dalam Sahih Bukhari 26:667
Umar melihat Muhammad mencium batu hitam, dia berkata ketika mencium batu hitam tersebut: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka atau membuat untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah melakukannya.
Umar juga melihat Muhammad meloncat2 ketika memutari Kabah dan berkata: Apa kita lakukan kemunafikan dari kaum pagan? (Sahih Bukhari, 26:675)
Umar berkata pada batu hitam: Aku tahu kau hanya batu, tidak membuat celaka atau membuat untung. Aku tidak akan menciummu jika tidak kulihat rasul Allah melakukannya, kami melakukan kemunafikan seperti kaum pagan, sekarang mereka telah dimusnahkan oleh Allah, tapi karena nabi melakukannya maka kita harus melakukan hal itu juga.
Kita tahu apa alasannya batu itu disucikan oleh kaum pagan, tapi kenapa Muhammad juga mensucikannya?
Ini butuh pemikiran lebih lanjut:
Apa ada satu alasan suci untuk itu? Dan jika cara Muhammad menghormati batu hitam adalah semacam kemunafikan untuk memenangkan hati kaum Pagan seperti yang Umar katakan, apakah pantas bagi seorang nabi untuk melakukan hal2 demikian, menyembah patung2 kaum pagan, hanya untuk memenangkan hati mereka? Sebenarnya ada ratusan pertanyaan tentang hal ini.
Sirat Rasul Allah karangan Ibn Ishaq dan diedit oleh Ibn Hisham, edisi Mesir, bagian pertama, hal. 27 dan 28. Di buku itu tertulis bahwa kaum Arab pagan Quraish (suku Muhammad sendiri di Mekah) di jaman pra-Islam, biasa mengadakan ibadah agama yang dinamakan Ihlal dan mereka pun mengucapkan kalimat yang menyatakan keesaan Tuhan yang berbunyi: “Labbaika, Allahumma, Labbaik” yang artinya “kami datang ke hadiratMu, wahai Tuhan; kami datang ke hadiratMu”.
Dan talbiya berhala ini pun dipakai Muhammad dalam ritual Islamnya:
Sahih Bukhari 26:641
Dikisahkan oleh Jabir Bin Abdullah; Saat bersama sama dengan Rasulullah kami mengucapkan “Labbaika Allahuma Labbaik” ketika berhaji
Jadi batu hitam yang sekarang disembah oleh para muslim adalah patung/sesembahan orang2 kaum pagan jaman sebelum islam.
Ada sebuah artikel dalam koran Al-Ahram tanggal 15 Agustus 2004 oleh Dr. Ahmed Showky Ibrahim, yang mengatakan:
Kita tidak mencium batu hitam sebagai sebuah ritual tradisi, tapi sebagai kepatuhan pada perintah Allah yang Maha Kuasa.
Mungkinkah Tuhan yang Sejati memerintahkan melakukan ritual2 kaum pagan? Apa ada perintah dari Tuhan untuk melakukan itu (agar melakukan ritual2 kaum pagan)?
Ini hanyalah sebuah perjanjian antara sang nabi dengan orang2 Mekah untuk mempertahankan tradisi Haji dengan segala ritual2 nya, dengan dipertahankannya ritual ini bukan saja Muhammad bisa menjadi kaya dari kedatangan para peziarah tapi juga memenangkan hati orang2 Mekah (yang ternyata tidak bisa dia dapatkan kecuali dengan peperangan). Juga memperkaya Arab pada jaman itu, bahkan hingga sampai saat ini.
Mengenai lemparan batu (Ramy Al-Jamarat) Dr. Ahmed berkata:
Itu dilakukan ditempat dimana Setan mencoba mencegah Ibrahim mengorbankan anaknya!!
Apa mungkin mengusir Setan dengan melemparnya memakai batu?
Dr. Ahmed menambahkan:
Batu Hitam waktu ada di surga, punya mata, mulut dan bibir. Tuhan berkata buka mulut dan makanlah kertas2.
Kertas2 apa itu?
Dikatakan: Ketika Tuhan menciptakan Adam, dia ambil/keluarkan dari punggungnya setiap manusia yang akan diciptakannya kelak, lalu dia berkata pada manusia2 itu: Bukankah aku Tuhanmu? Mereka menjawab, Ya, Dia katakan pada mereka untuk bersaksi tentang itu, dan dia keluarkan perjanjian dari kesaksian itu dan memerintahkan para malaikat untuk menuliskannya dan menaruh kertas2 itu pada mulut Batu Hitam.
Apakah tiap muslim yang pergi ke Mekkah melihat mata dan mulut dari Batu hitam? Mana kebenaran legendaris dari hal tersebut?
Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS 112:1-2)
Jutaan umat Islam bepergian tiap tahun ke Mekah, memutari sebuah batu dan kata mereka Muhammad telah memusnahkan agama2 berhala, sementara mereka sendiri melakukan penyembahan2 yang dilakukan agama2 berhala, sampai detik ini juga.
IRONIS SEKALI !
Sumber: Forum Murtadin Indonesia | Faithfreedom Indonesia
Dari artikel diatas saya mengambil kesimpulan bahwa anda tdk mendalami Islam secara Kaffah. Dan dalam artikel tersebut hanya menyudutkan Muhammad SAW. Cobalah anda mengkaji isi kandungan Al Qur'an.. Adakah Muhammad SAW yg bodoh yg menulisnya ? Toh dia tdk dapat menulis. Atau mencontek Kitab lain ? Toh dia tdk dapat membaca. Lalu siapakah yg membuat ?
BalasHapus