Kamis, 25 Oktober 2012

Kata Asing dalam Quran membuktikan Quran bukan dari Bahasa Arab

MENURUT ALQURAN ,AYAT2 DIDALAMNYA ADALAH BAHASA ARAB YANG JELAS/TERANG :

Di Surah ke 12 (Yusuf) ayat 2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.

surah 41 (Ha-Mim )41.3. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,

Surah 43 (Az Zukhruf) ayat 3. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahas

a Arab supaya kamu memahami(nya).

Surah 46 (Al Ahqaf) ayat 12. Dan sebelum Al Quran itu telah ada kitab Musa sebagai petunjuk dan rahmat. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang membenarkannya dalam bahasa Arab untuk memberi peringatan kepada orang-orang yang zalim dan memberi kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

surah 16(An-Nahl ) ayat 103. Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata: "Sesungguhnya Al Quran itu diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad)". Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa) Muhammad belajar kepadanya bahasa ´Ajam, sedang Al Quran adalah dalam BAHASA ARAB YANG TERANG.

MAU BUKTI MUHAMMAD BOHONG..?
------------------------------------
bahasa asli yang terdapat didalam quran bukanlah berasal dari bahasa arab asli namun hasil dari bahasa2 serapan bahasa lainnya.

1.“alththhuura
serapan kata asing. asalnya dari Syria “Al Tour”. artinya “Gunung”. Di Surat ke 2 (Al Baqarah) ayat 63: wa-idz akhadznaa miitsaaqakum warafa'naa fawqakumu alththhuura khudzuu maa aataynaakum biquwwatin waudzkuruu maa fiihi la'allakum tattaquuna

2.Tafiqa…
“Tafiqa” adalah sebuah kata Yunani, artinya “Mulailah keduanya”. Di Surat ke 7 (Al A’araf) ayat 22: fadallaahumaa bighuruurin falammaa dzaaqaa alsysyajarata badat lahumaa saw-aatuhumaa wathafiqaa yakhshifaani 'alayhimaa min waraqi aljannati wanaadaahumaa rabbuhumaa alam anhakumaa 'an tilkumaa alsysyajarati wa-aqul lakumaa inna alsysyaythaana lakumaa 'aduwwun mubiinun

3.“waalrraqiimi ” adalah sebuah kata Yunani, artinya Torah
Di Surat ke 18 (El Kahf), ayat 9: am hasibta anna ash-haaba alkahfi waalrraqiimi kaanuu min aayaatinaa 'ajabaan

4. “hudnaa”.
Ini sebuah kata Yunani hodna yang berarti “Kami bertobat”. Surat ke 7 (Al A’araf) ayat 156: wauktub lanaa fii haadzihi alddunyaa hasanatan wafii al-aakhirati innaa hudnaa ilayka qaala 'adzaabii ushiibu bihi man asyaau warahmatii wasi'at kulla syay-in fasa-aktubuhaa lilladziina yattaquuna wayu/tuuna alzzakaata waalladziina hum bi-aayaatinaa yu/minuuna

5.Kata “thaa-haa ” di Surat ke 20 (Ta Ha)ayat 1.
Asalnya adalah bahasa Ethiopik. Artinya, “Oh, tidak”. “Thaa-haa.

6. “Sineen”
Bahasa Yunani… artinya, “berupa yang baik”.

“Dekat pohon ara dan zaitun, Gunung Sinai dan daerah pedesaan ini,” “…Gunung yang berupa yang baik, ia bersumpah atasnya.”

7. “alssijlli”
“Sijil” adalah dari bahasa Persia dan artinya “buku”
Ini ada di Surat ke 21 (Al Anbia’) ayat 104
yawma nathwii alssamaa-a kathayyi alssijlli lilkutubi kamaa bada/naa awwala khalqin nu'iiduhu wa'dan 'alaynaa innaa kunnaa faa'iliina

8.“istabraqin”
kata bahasa Persia. Artinya ”brokat kasar atau sutera yang tebal” dan ada di Surat ke 44 (Ad Dukhan) ayat 53: “yalbasuuna min sundusin wa-istabraqin mutaqaabiliina”

9. “sundusin”.
“sundusin” dari bahasa Hindi.
artinya “Pakaian bagus atau sutera yang halus”. Di Surat ke 44 (Ad Dukhan), ayat 53: “yalbasuuna min sundusin wa-istabraqin mutaqaabiliina”

10.“sariyyaan”.
“Sarriyan”.. “Al sarriyan” adalah kata bahasa Yunani. Artinya “Anak sungai”. Di Surat ke 19 (Maryam) ayat 24: fanaadaahaa min tahtihaa allaa tahzanii qad ja'ala rabbuki tahtaki sariyyaan

11.“kamisykaatin”
adalah bahasa Ethiopik. Artinya “Cekuk”, dalam sebuah tembok, seperti kubah cekuk di Surat ke 24 (An Nur)ayat 35: allaahu nuuru alssamaawaati waal-ardhi matsalu nuurihi kamisykaatin fiihaa mishbaahun almishbaahu fii zujaajatin alzzujaajatu ka-annahaa kawkabun durriyyun yuuqadu min syajaratin mubaarakatin zaytuunatin laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin yakaadu zaytuhaa yudhii-u walaw lam tamsas-hu naarun nuurun 'alaa nuurin yahdii allaahu linuurihi man yasyaau wayadhribu allaahu al-amtsaala lilnnaasi waallaahu bikulli syay-in 'aliimun

12.“durriyyun”
“Durriy” adalah sebuah kata bahasa Ethiopik juga, dan artinya “Berkilau”. Dikatakan: di Surat ke 24 (An Nur)ayat 35 :allaahu nuuru alssamaawaati waal-ardhi matsalu nuurihi kamisykaatin fiihaa mishbaahun almishbaahu fii zujaajatin alzzujaajatu ka-annahaa kawkabun durriyyun yuuqadu min syajaratin mubaarakatin zaytuunatin laa syarqiyyatin walaa gharbiyyatin yakaadu zaytuhaa yudhii-u walaw lam tamsas-hu naarun nuurun 'alaa nuurin yahdii allaahu linuurihi man yasyaau wayadhribu allaahu al-amtsaala lilnnaasi waallaahu bikulli syay-in 'aliimun

13.“naasyi-ata allayli” adalah bahasa Ethiopik. Artinya, “Serangan malam”, dan muncul di Surat ke 73 (Al Muzzammill) ayat 6: “inna naasyi-ata allayli hiya asyaddu wath-an wa-aqwamu qiilaan”

14.“kiflayni ” adalah serapan bahasa Ethiopik dan artinya, “Dua bagian”. Di Surat ke 57 (Al Hadeed) ayat 28: “yyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha waaaminuu birasuulihi yu/tikum kiflayni min rahmatihi wayaj'al lakum nuuran tamsyuuna bihi wayaghfir lakum waallaahu ghafuurun rahiimun"

15.qaswaratin..“Al Qaswara”
“Qaswara” adalah sebuah kata bahasa Ethiopik, artinya “Singa”. Di Surat ke 74 (Al Muddaththir), ayat 51: “farrat min qaswaratin”

16.“almillati al-aakhirati”
bahasa Coptic. Artinya “Yang terakhir”.
Surat ke 38 (Sad) ayat 7.
“ maa sami'naa bihaadzaa fii almillati al-aakhirati in haadzaa illaa ikhtilaaqun”

17.abaariiqa”
Bahasa Persia… artinya “Piala”. Di Surat ke 56 (Al Waqi’a), ayat 18."bi-akwaabin wa-abaariiqa waka/sin min ma'iinin"

18.“injiila”
Bahasa Yunani Eunggalion yang artinya “Kabar gembira”.
surah / surat : Ali Imran Ayat : 3"nazzala 'alayka alkitaaba bialhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wa-anzala alttawraata waal-injiila"

19.“Ferdouss”
“Ferdaouss” adalah kata bahasa Pahlavy, dan artinya “Sebuah taman”.

20.“jahannama”
dari bahasa Ibrani.

Artinya, “Api atau neraka jahanam”. Surat ke 8 (Al Anfal), ayat 36.
"inna alladziina kafaruu yunfiquuna amwaalahum liyashudduu 'an sabiili allaahi fasayunfiquunahaa tsumma takuunu 'alayhim hasratan tsumma yughlabuuna waalladziina kafaruu ilaa jahannama yuhsyaruuna"

21.“Zakat”
adalah kata bahasa Ibrani.
Artinya, “Sebagian uang”.

-----------------------------

WAH MASIH BANYAK LAGI KATA SERAPAN ..
ADA RATUSAN...JADI MASIH PERCAYA ALQURAN DARI ALLAH..????

5 komentar:

  1. gila ini blo dahsyat kesesatannya

    BalasHapus
  2. apa yg lu kata ga ngaruh.. Alloh yg mewahyukan kitab tsb lbih mngetahui darpda elu, krna terbukti mereka yg membaca qur'an memahami artinya dan pesan kebaikan yg diwahyukan

    BalasHapus
  3. kitab kalian malah lbih parah n rusak, lhakok malah dipercaya sdang Qur'an yg jelas masih asli dlm bhsa diturunkannya kalian fitnah... sungguh manusia kalo sudah tertutup matahatinya tdk akan bisa melihat kebenaran.

    BalasHapus
  4. jika kalian org yg benar bandingkan kitab kalian dg qur'an maka akan nampaklah kebobrokan kitab kalian itu

    BalasHapus
  5. Serapan dari bahasa lain adalah hal yang sangat lumrah dan pasti terjadi pada semua bahasa. Karena toh sebenarnya menurut para ahli bahasa, antara satu bahasa dengan bahasa lain saling terkait secara historis. Bahkan sebenarnya, menurut mereka, tiap-tiap bahasa punya induk dan tiap-tiap induk sebenarnya berasal dari satu sumber.

    Maka bila dalam bahasa yang digunakan oleh orang Arab, ada terdapat satu dua kosa kata yang merupakan serapan dari bahasa lain, sangat logis dan masuk akal.

    Malahan, boleh dibilang tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang tidak punya unsur serapan dari bahasa lain. Di dalam bahasa arab, ada beberapa unsur serapan dari bahasa lain termasuk bahasa Inggris. Dan sebaliknya, di dalam bahasa Inggris pasti terdapat begitu banyak serapan dari bahasa Arab.

    Al-Quran Berbahasa Arab

    Adanya fenomena unusr serapan dari bahasa lain, sebenanya sama sekali tidak mengganggu identitas suatu bahasa. Al-Quran tetap saja dikatakan berbahasa Arab, meski ada beberapa istilah yang oleh para ahli sejarah bahasa dikatakan bukan sebagai asli dari bahasa Arab.

    Masalahnya, orang-orang Arab saat di mana Al-Quran diturunkan memang sudah menganggapnya bagian dari bahasa Arab. Walau para ahli sejarah bahasa bilang bahwa kata tersebut berasal dari unsur serapan dari bahasa lain.

    Mungkin nanti perdebatan akan bergeser menjadi perdebatan sejarah bahasa. Misalnya pertanyaannya begini: Kapankah sebuahkata serapandianggap telah menjadi bahasa tertentu, karena seringkali digunakan oleh orang-orang yang menggunakan bahasa itu?

    Kata Qirthas seperti yang anda sebutkan boleh saja oleh para ahli bahasa dianggap sebagai unsur serapan dari bahasa lain. Tapi masalahnya, apakah orang Arab pada saat Al-Quran diturunkan tidak tahu maknanya?

    Analisa yang sederhana, mereka tahu maknanya, sehingga Al-Quran pun menggunakan istilah itu, walau dituduh bukan asli dari bahasa Arab.

    Perdebatan berikutnya, apakah kalau kita bilang bahwa Al-Quran berbahasa Arab, lantas kita haramkan Al-Quran dari unsur serapan bahasa yang sudah menjadi fenomena tiap bahasa? Tentu diskusi ini akan menjadi sangat panjang dan penuh dengan berbagai argumen.

    BalasHapus