Kamis, 25 Oktober 2012

Pantun "Kenikmatan didalam Islam"



Muslimin:
Agamaku, bolehkah aku meminta
saran pendapat darimu?


Islam: Silakan.

Muslimin:
Aku tertarik dengan seorang gadis
perawan, padahal saat ini aku sudah beristri.
Aku mau tanya, apakah ketertarikanku di
dalam hati ini sudah kau anggap dosa zina,
wahai agamaku?

Islam: Oh, tentu saja tidak.
Apakah engkau lupa, bahwa aku mengijinkanmu kawin
dengan lebih dari satu wanita? Bagaimana
mungkin rasa tertarikmu dengan wanita lain
itu kuanggap sebagai zina?
Bukankah seorang laki-laki agar bisa mengawini wanita
lain, dalam hatinya harus timbul rasa tertarik
lebih dulu? Jadi mana mungkin perasaan yg
timbul dalam hati dan pikiranmu itu
kuanggap sebagai suatu kesalahan.

Muslimin:
Tapi, aku merasa berdosa dan
bersalah kepada istriku. Dia pasti akan sakit
hati bila tahu apa yang saat ini timbul dalam
hati dan pikiranku.

Islam: Oh, engkau tidak usah pedulikan perasaan istrimu.

Muslimin: Kenapa begitu?

Islam: Karena aku ada di pihakmu.

Muslimin: Maksudmu?

Islam: Tugasku adalah memberi jalan keluar padamu, agar engkau bisa memuaskan nafsu
syahwatmu dengan halal, tanpa peduli
dengan perasaan istrimu.

Muslimin:
Bukankah perselingkuhanku dalam
hati ini adalah sebuah kejahatan
terhadapnya?
Mengapa engkau tidak
menyalahkanku, tapi malah mendukungku?

Islam:
Karena aku ada di pihakmu.
Ingat, wahai laki-laki, bahwa AKU INI INDAH!

Muslimin: Ya, aku tahu itu, bahwa ISLAM ITU INDAH. Kau adalah agamaku yg paling
mengerti apa yang dibutuhkan laki-laki.

Islam: Nah, saran apa yang engkau inginkan
dariku, wahai laki-laki?

Muslimin: Apa yg seharusnya aku lakukan,
agar diriku tidak merasa berdosa pada istriku?
Karena terus terang saja, aku merasa
telah zinah dalam hati.

Islam: Lakukan NIKAH. Nikahi gadis perawan
itu, maka akan lenyaplah perasaan
bersalahmu itu terhadap istrimu.

Muslimin:
Bagaimana dengan ayatmu yg
mengharuskan aku adil?
Bukankah itu
SYARAT yg sangat sulit untuk aku terapkan?

Islam: Kata siapa sulit?
Bukankah dalam
ayatku itu tertulis: "Jika kamu laki-laki TAKUT
TIDAK DAPAT BERLAKU ADIL".

Nah, jadi, soal
adil atau tidak adalah terserah padamu. Kalau
kamu ingin niatmu untuk menyetubuhi gadis
perawan itu segera terlaksana, maka cukup
kau katakan padaku bahwa dirimu SANGGUP
BERLAKU ADIL, itu saja. Maka engkau aku
ijinkan mencintai wanita lain itu, sekalipun
istrimu tidak mengijinkanmu.
Syarat yg cukup
mudah, bukan?

Muslimin:
Bagaimana bila dia menangis,
marah, kecewa dan akhirnya minta cerai?

Islam: Kenapa dirimu begitu peduli padanya?
Toh dia sudah tua, dan kau sudah bosan
dengannya? Apakah kamu lupa dengan
ajaranku agar dirimu TIDAK USAH TERIKAT PERASAAN dengan istri di dunia?

Apa kamu
lupa dengan ayat-ayatku yg menjanjikan
BIDADARI SURGAWI padamu?
Jadi, abaikan saja
istrimu itu, dan tidak usah pedulikan
perasaannya. Sebab, BIDADARI lebih penting
dari istri di dunia.
Kenapa kamu masih saja
peduli dengan istrimu yg sekarang?
Anggaplah gadis perawan yg menjadi idaman
lainmu itu adalah perwujudan dari BIDADARI
tersebut. Beres, khan? Yang penting
SYAHWATMU dapat tersalurkan, itu lebih
utama daripada sibuk memikirkan perasaan wanita.
Wanita memang diciptakan untuk
pria, dan sudah menjadi takdirnya begitu.
Sebagai AURAT untuk dinikmati oleh laki-laki,
wanita tidak berhak menggunakan
perasaannya, apalagi sampai berani
menentang kehendak laki-laki.
Anggaplah
wanita itu LADANG tempat kamu bercocok
tanam. Bila dia berani menolak kehendakmu,
aku akan mengutus jibril untuk melaknatnya.
Ingat, aku selalu ada di pihakmu, wahai laki- laki.

Muslimin: Siiip dha, kalo begitu! Terima kasih
atas wejangannya. Oke, mulai sekarang, aku
tidak akan lagi TERIKAT PERASAAN dengan
perempuan di dunia, walaupun dia itu istriku sendiri.
Perasaan wanita itu tidak penting, yang lebih
penting adalah TUBUHNYA. Alloh saja
menjanjikan BIDADARI padaku, jadi untuk apa
aku terlalu mencintai istri di dunia fana ini?

Terima kasih ya Alloh atas nikmat iman islamku ini !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar