Penulis
oleh Mohammad Al Ghazoli - ex Muslim, Mesir (sekertaris Mu'ammar
al-Qadhafi, presiden Libya, terkenal anti Barat dan Israel)
Judul buku “Tuhan, Nabi, dan saya”
Dibatalkan oleh Ayam-Ayam?
Banyak ayat yang ditambahkan di dalam Al-Qur’an secara seketika setelah
kematian Muhammad. Banyak lagi ayat lainnya yang dihapuskan oleh Utsman
bin Affan, yang memerintahkan agar Al-Qur’an diperbaiki dan menaruh
penekanan-penekanan pada huruf-hurufnya. Tetapi kemana perginya semua
surat dan ayat-ayat yang dihapuskan itu?
Kita bahkan dapat
bertanya: Kemana perginya Al-Qur’annya Muhammad? Menurut Ibn Hazm,
Aisyah mengatakan bahwa beberapa ayat, seperti mengenai melemparkan batu
dan menyusui anak(Melemparkan batu dan Menyusui anak - adalah ayat-ayat
yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an. Namun demikian, banyak ayat
tentang keduanya di dalam Ahadits), yang ada pada dirinya, dimakan oleh
ayam-ayam ketika ia sedang khusuk pada saat kematian Muhammad(Hal ini
ditegaskan oleh Ibn Hazm, Vol. III, Bagian 11, hal 235-236; Al-Kashaf
oleh Al-Zamkhashri, hal 518 dan beberapa sarjana Muslim lainnya.)
Beberapa sarjana Muslim boleh saja menyatakan bahwa ayat-ayat yang
telah dimakan oleh ayam tersebut telah dibatalkan. Tetapi tentu saja,
mereka tidak mengetahui dengan pasti karena mereka tidak bersama-sama
dengan ayam yang memakan ayat-ayat tersebut. Tetapi bagaimana ayat-ayat
tersebut dibatalkan setelah Muhammad meninggal? Dan bagaimana mungkin
ayam-ayam membatalkan ayat-ayat tersebut, sedangkan beberapa ayat yang
sudah dimakan ayam-ayam masih terdapat di dalam Al-Qur’an?
Selanjutnya, Umar bersikeras menambahkan Al-Qur’an dengan ayat-ayat
mengenai menyusui anak setelah ia mendengar Aisha menceritakan hal itu.
Ia juga hampir menambahkan ayat-ayat mengenai melemparkan batu, setelah
mendengar kisahnya dari Ka’b. Namun anehnya, ke mana perginya dua ratus
ayat yang sedianya ada dalam Surat Al-Ahzab?
*[Hadits narasi
Aisha mengatakan bahwa surat al-Azhab 33 terdiri atas 200 ayat di masa
Muhammad. ”Ketika Utsman menyalin ‘masahif’ (kodex) maka kami tidak tahu
lagi apa-apa, kecuali bahwa apa yang kita punyai sekarang ini
(maksudnya surat al-Azhab entah bagaimana kini hanya berisi 73 ayat
seperti Quran di saat ini. Lihat Al-Suyuthi, Al-Itqan II.p.25)]
Bukankah tuhannya Muhammad berkata: “Sesungguhnya Kamilah yang
menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya
dari penyelewengan.” (Lihat Surat Al-Hijr (Batu karang) 15:9.)
Lalu bagaimana mungkin tuhannya Muhammad tidak menjaga firmannya dan
Al-Qur’annya dari ayam-ayam tersebut? Menjaga ayam-ayam itu untuk tidak
melahap ayat-ayat Al-Qur’annya? Atau mencegah Utsman untuk menghapus
ratusan ayat dari Al-Qur’an? Dr. Mousa Al-Mousawi, seorang sarjana Iran
modern, menyatakan: “ Diantara mereka kelompok-kelompok Islam yang
mengatakan bahwa ada perubahan di dalam Al-Qur’an, maka para sarjana
Shiah adalah persentase yang terbesar di antara mereka.” (Lihat The
Shiite and the Correction oleh Mousa Al-Mousawi, hal 131.) Ini adalah
pengakuan yang terus terang dari seorang Muslim yang terpercaya,
ditegaskan oleh seorang Al-Mousawi, bahwa ia mengakui Al-Qur’an telah
diubah tanpa ijin dan diganti.
Ayat yang Hilang – Surat yang Hilang
Kita menyaksikan dengan mata sendiri bahwa ayat pertama (basmalah) juga
dihapuskan dalam Surat-9, At-Tauba. Al-Suyuti, seorang sarjana Muslim
terkemuka menegaskan bahwa lebih dari 100 ayat dihapuskan dari surat
tersebut. (Lihat Al-Ittiqan oleh Al Suyuti, Vol. 1, hal 184.) Ia
menyebutkan bahwa Ibn Malik mengatakan banyak ayat yang dihapus dari
Surat At-Tauba, termasuk ayat “basmalah” tadi. Dan ditegaskan kembali
bahwa jumlah ayat sebelumnya adalah sama dengan jumlah ayat dalam Surat 2
(Al-Baqara(Surat Al-Baqara memiliki 286 ayat.), tetapi sekarang
jumlahnya hanya 157. Al-Suyuti menegaskan sesuatu secara serius:
“Al-Qur’an yang disalin oleh Ibn Mas'ud memiliki dua surat, seperti
Surat Al-Haqd dan Surat Al-Khala; dan mereka diletakkan setelah Surat
Al-Asr’. (Lihat Surat 103, Al-Asr’ (Masa)).
Kemana perginya ke
dua surat itu? Bagaimana mereka bisa menghilang dari Al-Qur’an salinan
Utsman, yang dibaca oleh kelompok umat Muslim Sunni saat ini, tetapi
berbeda bentuknya dengan yang dibaca oleh kelompok Shiah? Al-Qur’an
Sunni memiliki 114 surat, sedangkan Al-Qur’an Shiah memiliki 115 surat,
dimana Surat Al-Wilaya (Pengganti) ditambahkan di dalam Al-Qur’an
tersebut.
Cara Al-Qur’an Dihimpun Menjadi Kitab
[Kita
sedih membaca di banyak tempat – termasuk di Muqadimah terjemahan
Al-Qur’an – yang tetap nekad menyatakan bahwa sebelum Nabi wafat, “semua
ayat-ayat Quran sudah terturun dan disusun final, menurut tertib urut
yang seharusnya, dan terjaga dan terpelihara baik oleh Allah”. Dan
Muslim awam mempercayai pernyataan itu mentah-mentah! Jauh dari
kebenaran!]
Padahal Muhammad sendiri semasa hidupnya tidak
mengumpulkan ayat-ayat yang tesebar di berbagai tempat (selama lebih
dari 20 tahun) menjadi sebuah kitab, yang kemudian disebut Al-Qur’an
(artinya bacaan).
[Beliau juga tidak pernah memerintahkan para
sahabatnya untuk mengumpulkannya dari ayat-ayatnya yang terserak di atas
pelbagai alas-tulis yang dipakai sekenanya oleh tiap pengikutnya.
Mereka ini hanya mencatatkan ayat-ayat favoritnyasendiri-sendiri, itupun
kalau mereka kebetulan hadir tatkala Nabi mendapat wahyu, yang tempat
dan waktunya tidak pernah menentu. (Bisa di rumah, sendirian atau
bersama seseorang, di mesjid, dalam perjalanan, di siang hari, atau
malam, bahkan dalam peperangan, di bumi atau di surga) Pencatatan
dilakukan pada potongan-potongan kayu, lempeng tanah, batu, daun kurma,
tulang, kulit binatang, apa saja, dan menyimpannya sendiri-sendiri pula
secara lepasan. Ada pula yang mencatat bagiannya dalam otak, alias
dihafal. Alhasil, tak ada yang terkumpul penuh, tak ada yang teratur,
tak ada urutan yang dibakukan, melainkan masing-masing adalah seporsi
himpunan ayat-ayat favorit yang saling berbeda. Itu sebabnya setelah
Nabi wafat, Zaid bin Tsabit pada awalnya tetap menolak ketika kepadanya
diminta untuk melakukan pengumpulan Quran: “Bagaimana mungkin aku
melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah?” (Suyuti,
Itqan, i, p.59, dll.) Jelas sekali bahwa penolakan ini sekaligus
mematahkan usaha Muslim saat ini untuk menutup-nutupi kenyataan bahwa
Quran belum terkumpul, kecuali berserakan, di saat wafatnya Muhammad.]
Namun, Abu Bakarlah, yang kemudian mengumpulkan setelah kematian
Muhammad. Tugas itu berlanjut ke tangan Zaid bin Thabit, yang sebelumnya
ia merasa harus menyatakan keberatannya:“Ali Ibn Abu Talib datang
kepadaku, memintaku untuk melanjutkan Al-Qur’an dan mengumpulkannya
menjadi satu. Demi Allah, jika mereka mendelegasikan tugas kepadaku
untuk memindahkan gunung, itu tidak akan lebih sulit bagiku dibandingkan
apa yang mereka minta aku kerjakan” (Lihat The History of (Muslim)
Legislation oleh Dr. Shalabi, hal 37-38 dan Hadits Sahih Bukhari, Vol.
6, Buku 60, #201.)
Kesulitan macam apakah yang membuat Zaid
menjadi begitu tertekan? (Untuk mengetahui salah satu kesulitan Zaid,
lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 6, Buku 60, #307 dan Buku 61, #511.)
Mengapa ia mengeluarkan pernyataan tersebut ketika ia memiliki
kepercayaan penuh dari Khalifah pertama dan kedua? Pernyataan Zaid
menunjukkan bahwa ia tahu Qur’an adalah kumpulan ayat-ayat yang tersebar
secara sembrono, dan diingat oleh orang-orang berbeda. (A.I. menurut
Hadits Sahih Bukhari, Vol. 6, Buku 60, #446, mereka tidak menemui
kesepakatan tentang surat mana yang diwahyukan pertama (Surat 74,
Al-Mudathir vs Surat 96, Al-Alaq)! Beberapa diantara mereka masih hidup,
tetapi banyak juga diantara mereka yang telah dibunuh selama perampokan
dan pertempuran, ketika melawan musuh-musuh yang dianggap
kafir/menyimpang dari jalan Islam. (Lihat Hadits Sahih Bukhari, Vol. 6,
Buku 61, #509.) Disamping itu, kesulitan dari pekerjaan tersebut adalah
menemukan kesepakatan di antara para penulis Al-Qur’an mengenai cara
melafalkan dan memaknai suatu kata (karena banyak ragam bacaan dan arti
yang sama sekali berbeda yang bisa dikenakan pada satu kata tergantung
pada tanda diakritikal-nya). Hal ini menambah masalah, yaitu untuk
memutuskan kata yang manakah itu dalam bahasa quranik. (Dalam kasus
perbedaan pendapat, dialek suku Quraisy dan pengertiannyalah yang
dipilih, karena dalam bahasa itulah Al-Qur’an diwahyukan. Lihat Hadits
Sahih Bukhari, Vol. 6, Buku 61, #501.)
As-Suyuti menegaskan
dalam bukunya, Al-Itqan, bahwa Utsman memerintahkan untuk membakar semua
salinan Al-Qur’an itu, termasuk salinan Ali dan Ibn Mas’ud yaitu
salinan Al-Qur’an milik salah satu dari ke empat orang yang Muhammad
percayakan Al-Qur’an. (Lihat http://www.harvardhouse.com/quran_purity.htm)
Akibat perintah tersebut, perang hebat terjadi sesama umat, dengan
banyak korban yang terbunuh. Di antaranya adalah Utsman sendiri dibunuh
oleh Muhammad bin Abu Bakar dan Ammar bin Yasir! Jadi, ada apa maka
salinan Al-Qur’annya Utsman - Al-Qur’an yang dipakai oleh kebanyakan
umat Islam saat ini - ditolak oleh mayoritas umat pada awal sejarah
Islam?! Petanyaan besarnya adalah:
1. Mengapa Muhammad tidak menyusun sendiri Qur’annya semasa hidupnya?
2. Mengapa tuhannya Muhammad atau “jibril” tidak memerintahkan untuk mengumpulkannya sebelum Nabi meninggal?
3. Apakah Allah tidak menjaga firman-Nya (jika itu benar-benar firman-Nya) dari kemungkinan hilang atau diubah?
4. Apakah Allah tidak bisa mencegah pertumpahan darah Utsman dan ribuan
orang Muslim lainnya yang berbeda mengenai ucapan-ucapan Allah?
Muhammad bin Abu Bakar, terang-terangan menuduh Utsman menjelang saat
membunuhnya, “Engkau telah mengubah buku Allah!” Seperti bin Abu Bakar,
begitulah sejumlah besar umat Islam mengatakan dengan yakin bahwa
Al-Qur’an telah diubah.
*[Dikatakan dalam buku Nabhan Husein:
Tinjauan Ahlus Sunnah terhadap faham Syi’ah tentang Al-Quran dan Hadits,
dan juga Hadits Hisyam bin Salim yang diriwayatkan Abi Abdillah, bahwa
“Kaum Syi’ah menyatakan bahwa setidak-tidaknya ada 219 ayat-ayat Quran
yang palsu. Mereka bahkan percaya bahwa jumlah ayat Al-Quran yang dibawa
oleh Jibril kepada Muhammad adalah 17.000 ayat”. Jadi yang terhilang
hampir 2x yang tersisa! Inilah perselisihan yang tidak terselesaikan
sebagai warisan dari Muhammad. Intinya terletak pada kenyataan bahwa
Islam telah kehilangan sumber-sumber otentik lainnya yang diakui pernah
ada – berbeda dari yang ada saat ini – namun yang harus dimusnahkan oleh
perintah Utsman secara diktator! Dan Syi’ah yang malang terpaksa
menerima Quran sekarang apa adanya!]
Jadi pelajarilah semua
bukti yang mengelilingi Al-Qur’an dan sejarah rekonstruksinya, yang
tentu saja logis sering disembunyikan bagi umum, karena memalukan dan
menyesakkan hati!
Sumber: http://www.siaranalhayat.com/
Berapa BENDEL isi BUKU BUKU yang ada didalam masing masing type BIBLE ?
BalasHapus.
Jawaban tepat atas pertanyaan ini : tergantung pada BIBLE yang kamu percaya dan anda berasal dari aliran atau sekte yang mana !.
.
BIBLE YAHUDI : Tradisional 24 buku, dibagi menjadi Taurat (lima buku), Nabi (delapan buku), dan Tulisan-tulisan (sebelas buku). (Total 24 buku)
.
Alkitab Kristen dibagi menjadi dua bagian, Perjanjian LAMA dan Perjanjian BARU
.
BIBLE KATOLIK Roma: 73 buku. Katolik Roma Perjanjian Lama mengikuti Perjanjian Lama kuno Kristen yang disebut Septuaginta, yang mencakup semua buku sama dengan Alkitab Yahudi, ditambah tujuh lebih. Dengan demikian, Katolik Roma Perjanjian Lama memiliki 46 buku. Katolik Roma Baru Perjanjian berisi 27 kitab Perjanjian Baru sama seperti Protestan. (Total 73 buku)
.
BIBLE PROTESTAN Perjanjian Lama memiliki buku yang sama dengan Alkitab Yahudi, tetapi nomor dan disusun berbeda, untuk menghasilkan 39 kitab Perjanjian Lama. Perjanjian Baru mengandung 27 kitab. (Total 66 buku)
.
BIBLE YUNANI / Ortodoks Timur Perjanjian Lama adalah sedikit lebih panjang dari Perjanjian Lama Katolik Roma. Perjanjian Lama Suryani sering memiliki tambahan materi dalam lampiran. Ortodoks Yunani dan Perjanjian Baru Syria memiliki 27 kitab yang sama seperti Katolik Roma dan Perjanjian Baru Protestan. (Total 78 buku)
.
BIBLE ETHIOPIA Ortodoks Perjanjian Lama adalah yang terpanjang di setiap cabang agama Kristen. Ortodoks Ethiopia "Canon Sempit" memiliki 27 kitab Perjanjian Baru yang sama sebagai cabang lain dari agama Kristen, tetapi Ortodoks Ethiopia "Canon luas" termasuk buku beberapa tambahan. (Total 81 buku)
.
BIBLE MORMON / Gereja OSZA Meski telah dikanonisasi edisi 1769 dari Alkitab BIBLE King James, Joseph Smith Jr mengatakan bahwa Kidung Agung tidak terinspirasi, dan dianggap Apokrif. Komunitas Kristus sebuah cabang dari Hari Suci Zaman gereja, telah dikanonisasi Terjemahan Joseph Smith (JST) dan telah dikeluarkan Kidung Agung / Songs. (Total 65 buku)
.
MORE than 50 Versions ( VERSION : is defferent number of books inside ) of the Bible in English alone (http://www.bible.ca/b-many-versions.htm ) and more than 1000 languages and dialect ( translations is transfering in other language and the translator has own choice of words to use ) of the Bible world wide, Ada LEBIH dari 50 VERSI bible dalam bahasa Inggris saja ( VERSI adalah ber BEDA ISI dan JUMLAH buku buku didalamnya ) dan di TERJEMAH kan lebih dari 1000 macam BAHASA serta DIALEK dalam dunia internasional ( TERJEMAH adalah alih ke bahasa lain dengan memakai PILIHAN KATA KATA dari si penterjemah sendiri )
.
Lagi-lagi bersandar pada hadits palsu....
BalasHapusMana syarah hadits, sanad, dan perawinya juga gaya bahasa arab nya mana?
Kami selalu bersandar pada Al-Qur'an dan Hadits Shahih
Gak akan bisa memperdaya kami dengan kepalsuan-kepalsuan itu...
Apalagi pengakuan orang munafik yang mengaku muslim, wah ga beres...
Kristen adalah pengikut Yesus. di luar pengikut Yesus (yg tidak menyakini Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat ) adalah di luar Kristen...!!! meskipun merekan juga mengklaim sebagai orng kristen ,tetapi mereka tidak mengakui canono alkitab adalah di luar Kristen..!!! jadi jelas bahwa Al Kitab adalah 39 Pl dan 27 PB, MEREKAN MENGAKUI CANON AL KITAB PERTAMA KALAI..!!!
BalasHapusMenurut Islam, yang disalib adalah Yudas Iskariot, salah seorang dari 12 murid nabi Isa yang berkhianat padanya.Perhatikan Firman Allah SWT:
BalasHapus1.Maka kecelakaan yang besar bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya,”Ini dari Allah (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perrbuatan itu. (Al Baqarah: 2:79)
2.Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan,”Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga, padahal sekali-kali tidak ada tuhan selain dari tuhan yang esa. (Al Maidah 5:73)
3. dan karena ucapan mereka,” Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa Putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangka belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa (Ali Imaran: 4:157)
4. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi bijaksana (Ali Imran: 4:158)
Hadist palsu palelo.... hadist Bukhari, hadist Tabari dan kitab2 Almasahif baik dari Imam Suyuti dll kao bilang palsu? bego! pelajarilah jangan hanya menolak dan percaya khotbah2 ustadz bego!
BalasHapusIqro! bacalah!