Kamis, 14 Maret 2013
SEORANG PENIPU AKAN MENGALAMI NASIB TERAGIS !
Muhammad pernah sesumbar dan sesumbarnya itu dijadikannya ayat dalam Alquran:
QS 72:27. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga- (malaikat) di muka dan di belakangnya.
Apakah benar Muhammad dilindungi oleh malaikat-malaikat penjaga? Mari kita lihat apa yang dialami Muhammad pada Perang Uhud:
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 2 Halaman 43
Ibnu Ishaq berkata, "Ketika Rasulullah SAW dikepung orang-orang Quraisy, beliau berkata, 'Siapa orang yang siap mengorbankan nyawa untukku?' Ziyad bin As-Sakan berdiri bersama lima orang dari kaum Anshar -seperti dikatakan kepadaku oleh Al-Hushain bin Abdurrahman bin Amr bin Sa'ad bin Muadz berkata kepadaku dari Mahmud bin Amr-. Sebagian orang berkata bahwa orang yang siap mengorbankan nyawa untuk Rasulullah SAW adalah Umarah bin Yazid bin As-Sakkan. Mereka bertempur habis-habisan melindungi Rasulullah SAW hingga satu per-satu dari mereka gugur sebagai syuhada' dan orang yang terakhir gugur dari kelima orang tersebut ialah Ziyad atau Umarah yang bertempur hingga luka parah.
*[[Note: Bandingkan dengan nabi Musa, yang ketika dirinya dilanda bahaya dia berseru spontan kepada Tuhannya dan bukan teriak-teriak minta tolong pada manusia (baca Bilangan 16:1-50).
Seorang nabi sejati dia akan minta perlindungan Tuhan karena Tuhan adalah yang mengutusnya.
Tetapi seorang nabi palsu akan minta perlindungan para bandit bersenjata yg gemar perang]]
Alkitab bersaksi :
Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
MUHAMMAD ADALAH HOMO !
http://youtu.be/bC3XzcV5qWM
Shahih Bukhari Volume 4, Book 52, Number 143
Dikisahkan oleh Anas bin Malik:
Nabi berkata kepada Abu Thalhah, "Pilih salah satu pelayan anak Anda untuk melayani saya dalam ekspedisi saya ke Khaibar." Jadi, Abu Thalhah membawa saya membiarkan saya naik di belakangnya sementara saya adalah seorang anak laki-laki mendekati usia pubertas. Aku digunakan untuk melayani Rasul Allah ketika ia berhenti untuk beristirahat.
Suatu hari Nabi SAW mendatangi Zahir yang sedang menjual dagangannya. Lalu beliau memeluk Zahir dari belakang. Zahir berkata,’Lepaskan aku, siapa ini?’ Lalu Zahir menengok ke belakang. Maka tahulah Zahir ternyata itu Nabi SAW. Begitu tahu, Zahir lalu melekatkan punggungnya dengan erat ke dada Nabi SAW. Kemudian Nabi SAW berkata,’Siapa yang mau membeli budak ini?’ Zahir berkata,’Wahai Rasulullah, demi Allah, jadi aku ini menurutmu barang murah?’ Nabi SAW menjawab, ‘Tapi Engkau di sisi Allah bukan barang murah. Engkau di sisi Allah adalah barang mahal.’ (HR Ahmad, dengan sanad sahih. Lihat Musnad Ahmad, 3/161; Shahih Ibnu Hibban, 13/107; Sunan Baihaqi, 10/248; Majma’uz Zawaid, 4/275)
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari hadits Syu’bah. 1158 Imam Ahmad 1159 meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah saw. pergi ke pasar Bani Qainuqa’ dengan dituntun oleh kedua tanganku. Beliau berkeliling di pasar tersebut. Kemudian kembali dan duduk di dalam masjid. Beliau berkata, ‘Di mana si Laka’ ? Panggil kemari si Laka’!’ Lalu datanglah al-Hasan berlari ke arah beliau lalu duduk di pang-kuan beliau. Rasulullah saw. memasukkan lidah beliau ke dalam mulutnya sembari berkata, “Ya Allah SWT., aku mencintainya maka cintailah dia dan cintailah orangorang yang mencintainya.” Beliau katakan sebanyak tiga kali.
Abu Hurairah berkata, “Tidaklah aku melihat al-Hasan melainkan menetes air mataku atau berlinang air mataku atau melainkan aku menangis.” Hadits ini shahih sesuai dengan syarat Muslim.
Bihar Al Anwar by Al Majlissi Volume 43 page 317
Also repeated in Bihar Al Anwar by Al Majlissi Volume 77 page 224
أخبرنا محمد حدثني موسى حدثنا أبي عن أبيه عن جده جعفر بن محمد عن أبيه عن آبائه عن علي ع أن النبي ص قبل زب الحسين بن علي ع كشف عن ربيته ]أربيته[ و قام فصلى من غير أن يتوضأ
We were informed by muhammad that Mussa reported that his father reported from his father who reported from his grandfather Ja'far bin muhammad from his dad from Ali a.s that the prophet saws used to kiss the penis of Al Hussain Ibn Ali Ibn Abi Taleb a.s by revealing his private parts then he would get up and go pray without making wudhu
terjemahan:
Kami diberitahu oleh muhammad bahwa Mussa melaporkan bahwa ayahnya dilaporkan dari ayahnya yang dilaporkan dari kakeknya Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari Ali bahwa Nabi saw biasa mencium penis Al Hussain Ibn Ali Ibn Abi Taleb sebagai oleh mengungkapkan auratnya maka ia akan bangun dan pergi berdoa tanpa membuat wudhu.
_____________________________________________________
Astagfirullahaladzim sungguh tidak menyangka nabi junjungan umat Islam ini selain maniak sex ternyata juga seorang HOMO! T.E.R.L.A.L.U
PERLAKUAN TERHADAP WANITA MENURUT ISLAM DAN KRISTEN
Diriwayatkan oleh 'Aisha: “Hal yang
membatalkan shalat diucapkan (oleh Muhammad) kepada saya, yaitu: seekor
anjing, seekor keledai, dan seorang perempuan. Sayapun berkata (baca:
protes), “Engkau telah mengibaratkan kami (kaum perempuan) sebagai
keledai- keledai dan anjing-anjing. Demi Allah! Saya menyaksikan Nabi
sedang shalat ketika saya (justru) berbaring ditempat tidurku diantara
dia dan arah kiblat…”
Marilah kita berterus terang, tanpa
dusta, “Dimanakah halangan
sesungguhnya bagi sebuah doa?
Seorang wanitakah atau sipendoa itu
sendiri yang telah menganggap
wanita itu sebagai anjing? Dapatkah doa suami yang mengalaskan istrinya
ibarat anjing itu bisa sampai kehadirat
Tuhan? Tak ada jawaban ya disitu.
Tetapi Alkitab sudah membukakan rahasianya yang tidak digubris oleh Muslim selama ini, “Hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. (1 Petrus 3:7).
Bagi perempuan Muslim, hidup dinegara Islam bukanlah sesuatu yang mudah, dimana mereka hanya
dianggap sebagai properti para pria
dan mereka harus tinggal di bawah
hukum syariah yang keras. Beberapa orang yang belum tahu hanya ikut-
ikutan menyatakan secara sempit
bahwa ajaran Alkitab juga tidak
memperlakukan wanita dengan baik.
Padahal, tidak ada satu pasal pun di
dalam Alkitab yang mendorong suami untuk bersikap kasar terhadap
istrinya.
Akitab menyatakan bahwa di dalam
Yesus Kristus,.... tidak ada hamba atau
orang merdeka, tidak ada laki-laki
atau perempuan,Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus
memiliki nilai dan hak-hak yang setara
karena semua mereka diciptakan
menurut gambar Allah. Suami diperintahkan untuk mengasihi istri
seperti Kristus yang mengasihi jemaat
dan mati baginya . Suami tidak boleh semena-mena atau bersikap
kasar terhadap istri dan harus mengasihi istri seperti mengasihi
tubuhnya sendiri . Pendeknya, suami tanpa syarat, harus bersikap
luhur dan mulia terhadap istrinya dan
sebaliknya, demi tidak jatuh dalam
godaan setan yang sebenarnya . [seperti menyalahkan istri sebagai
anjing, mencap wanita itu defisit otak
dan agama, yang satu dikenai hukum
cambuk – yang lain hukum rajam, zina
atas nama kawin kontrak (mut’ah),
kawin kanak-kanak karena bisa main-main, dan mendakwa aurat
wanita sebagai setan, dll].
“Hendaklah suami memenuhi
kewajibannya terhadap isterinya,
demikian pula isteri terhadap
suaminya. Isteri tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi suaminya,
demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Janganlah kamu saling menjauhi,
kecuali dengan persetujuan bersama
untuk sementara waktu, supaya kamu
mendapat kesempatan untuk berdoa.
Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis
jangan menggodai kamu, karena
kamu tidak tahan bertarak”.
Tidak ada satu perintah pun yang
menyarankan atau mendorong suami
untuk memukul atau bersikap kasar
terhadap istrinya. Suami dan istri
diperintahkan untuk saling
merendahkan diri seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus tapi suami harus memelihara istrinya dan sekeluarga . Suami dan istri menjadi satu daging di hadapan
Tuhan . Karena itulah, Tuhan Elohim membenci perceraian , Karena institusi keluarga itu sungguh kudus.
Ya, sikap mengenai relasi pria dan
wanita di dalam Alkitab berbeda
langit-bumi dengan yang di dalam
Qur’an.
Marilah kita berterus terang, tanpa
dusta, “Dimanakah halangan
sesungguhnya bagi sebuah doa?
Seorang wanitakah atau sipendoa itu
sendiri yang telah menganggap
wanita itu sebagai anjing? Dapatkah doa suami yang mengalaskan istrinya
ibarat anjing itu bisa sampai kehadirat
Tuhan? Tak ada jawaban ya disitu.
Tetapi Alkitab sudah membukakan rahasianya yang tidak digubris oleh Muslim selama ini, “Hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. (1 Petrus 3:7).
Bagi perempuan Muslim, hidup dinegara Islam bukanlah sesuatu yang mudah, dimana mereka hanya
dianggap sebagai properti para pria
dan mereka harus tinggal di bawah
hukum syariah yang keras. Beberapa orang yang belum tahu hanya ikut-
ikutan menyatakan secara sempit
bahwa ajaran Alkitab juga tidak
memperlakukan wanita dengan baik.
Padahal, tidak ada satu pasal pun di
dalam Alkitab yang mendorong suami untuk bersikap kasar terhadap
istrinya.
Akitab menyatakan bahwa di dalam
Yesus Kristus,.... tidak ada hamba atau
orang merdeka, tidak ada laki-laki
atau perempuan,Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus
memiliki nilai dan hak-hak yang setara
karena semua mereka diciptakan
menurut gambar Allah. Suami diperintahkan untuk mengasihi istri
seperti Kristus yang mengasihi jemaat
dan mati baginya . Suami tidak boleh semena-mena atau bersikap
kasar terhadap istri dan harus mengasihi istri seperti mengasihi
tubuhnya sendiri . Pendeknya, suami tanpa syarat, harus bersikap
luhur dan mulia terhadap istrinya dan
sebaliknya, demi tidak jatuh dalam
godaan setan yang sebenarnya . [seperti menyalahkan istri sebagai
anjing, mencap wanita itu defisit otak
dan agama, yang satu dikenai hukum
cambuk – yang lain hukum rajam, zina
atas nama kawin kontrak (mut’ah),
kawin kanak-kanak karena bisa main-main, dan mendakwa aurat
wanita sebagai setan, dll].
“Hendaklah suami memenuhi
kewajibannya terhadap isterinya,
demikian pula isteri terhadap
suaminya. Isteri tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, tetapi suaminya,
demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
Janganlah kamu saling menjauhi,
kecuali dengan persetujuan bersama
untuk sementara waktu, supaya kamu
mendapat kesempatan untuk berdoa.
Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis
jangan menggodai kamu, karena
kamu tidak tahan bertarak”.
Tidak ada satu perintah pun yang
menyarankan atau mendorong suami
untuk memukul atau bersikap kasar
terhadap istrinya. Suami dan istri
diperintahkan untuk saling
merendahkan diri seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus tapi suami harus memelihara istrinya dan sekeluarga . Suami dan istri menjadi satu daging di hadapan
Tuhan . Karena itulah, Tuhan Elohim membenci perceraian , Karena institusi keluarga itu sungguh kudus.
Ya, sikap mengenai relasi pria dan
wanita di dalam Alkitab berbeda
langit-bumi dengan yang di dalam
Qur’an.
KABA'AH ADALAH SINGGASANA ALLAH
Apakah Allah itu?
Setelah kita pahami kenyataan pahit ini, mari kita FOKUS pada SESEMBAHAN yang konon berbeda dengan sesembahan lainnya. Allah tidak berada di langit namun di Kabah:
Nabi berkata:
Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya [Muslim Book 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut"]
Berdasarkan ucapan Allah di AQ 2.144, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Arsy nya adalah ka'bah.
‘arsy (عَرْش), disebutkan di Qur'an sebanyak 33 x dan umumnya berarti "bangunan", "singgasana", "istana" atau "tahta"
Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada S. Yunus (10): 3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana)untuk mengatur segala urusan"
Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut.
Rupanya bukan cuma para pejabat dan anggota dewan yang butuh kursi (atau gedung) ternyata allah juga :)
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. [AQ 7.191]
"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud." [AQ 22.26]
Saat itu, jumlah berhala lainnya yang diperserikatkan "DENGAN AKU" berjumlah 360 berhala:
Di riwayatkan Abdullah bin Masud:
Rasullullah SAW memasuki Mekkah (pada tahun penaklukan Mekkah) dan terdapat 360 berhala di sekitar Ka'bah. kemudian Ia mulai memukul mereka dengan tongkat di tangan dan berkata, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap"(AQ 17.81) ‘"Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan mengulangi (AQ 34.49) [Bukhari 6.60.244]
Demikianlah, yang tersisa akhirnya hanya 1 berhala saja dan Nabi sebut itu sebagai ALLAHUAKBAR (Allah yang maha besar).
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.” [Bukkhari 2.26.697, 682].
"Batu hitam itu adalah TANGAN KANAN Allah di Bumi.." [Di riwayatkan dari Ibn `Abbas, Jabir, Anas, dan lainnya dari Ibn Abi `Umar al-Ma`dani dalam Musnadnya, al-Tabarani, al-Suyuti dalam "Jami` al-saghir (1:516 #3804-3805)", Ibn `Asakir dalam "Tarikh Dimashq (15:90- 92)", al-Khatib di "Tarikh Baghdad (6:328)", dan lainnya.
Ibn Ibn al-Jawzi dan Ibn `Adi (al-Kamil 1:342) menyatakan: Palsu. Cf. al-Ahdab, Zawa’id Tarikh Baghdad (5:321-323 #949) namun al-`Ajluni menyatakan SAHIH karena ada riwayat dari Ibn `Abbas yang di narasikan al-Quda`i dengan kalimat: “Di sudut [batu hitam] (al-rukn) adalah tangan kanan Allah di bumi…,” dan dinyatakan: HASAN sebagai hadis Nabi. detail lainnya lihat "Hadis tentang turunnya Allah, GF Hadad]
Diriwayatkan Salim dari ayahnya:
Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekkah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf) [Bukkhari 2.26.673]
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat. [Muwatta 20.33.113]
Diriwayatkan Abdullah bin Umar:
Talbiya dari Nabi SAW: 'Labbaika Allahumma Labbaik, Labbaika la sharika Laka Labbaik, Inna-l-Hamda wan-ni'mata Laka walmu Lk, La sharika Laka' (Aku datang memenuhi panggilan Mu ya Allah 2x, Aku patuhi perintah Mu, Kau tak berpartner, Kau tak berpartner, Aku hadir memenuhi panggilan Mu ya Allah, semua pujian dan berkat adalah untukmu, semua kedaulatan adalah untukmu, dan kau tak berpartner) [Bukkhari 2.26.621. dan di 622 dari riwayat aisyah].
Di riwayatkan 'Asim:
Aku tanya Anas bin Malik: "Apakah engkau biasa tidak menyukai Tawaf antara Safa dan Marwa (bukit kecil yang ada di antara Ka'bah yang jaraknya 450 m dan lokasinya sekarang ada di Mesjidil haram)?" Ia berkata, "YA, karena itu adalah ritual kaum jahiliyyah pra Islam, sampai Allah mewahyukan AQ 2.158 [Bukkhari 2.26.710. Dalam hadis 2.26.706 dari riwayat Urwa, bagian dari AQ 2.158, "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah".
Abu Bakar menyatakan ayat ini turun karena tawaf dulu hanya di Ka'bah, kemudian terdapat 2 kelompok yang ketika di jaman Jahiliyah (karena menyembah yang berbeda), Ada yang tidak mau tawaf di safa dan marwah (Aisyah: karena yang disembah oleh mereka yang tawaf saat itu adalah Manat), dan yang lain biasa tawaf di sana, maka turunlah ayat ini yang menyatakan tawaf di safa dan marwah adalah benar karena merupakan simbol-simbol Allah]
Walaupun Umar pernah berkata bahwa "Demi Allah! Aku tahu bahwa engkau cuma sekedar Batu dan jika aku tidak melihat Nabi menciumu dan menyentuhmu aku tidak akan pernah mau melakukan itu [Bukhari 2.26.667 dari riwayat Abis bin Rabia. Bukhari 2.26.675, 679 dari riwayat Zaid bin Aslam yang berasal dari ayahnya. Bukkhari 2.26.680 dari riwayat Az-Zubair bin 'Arabi]
Terdapat kegiatan yang disebut sebagai tawaf Sunnah, yaitu tawaf pada batu hitam sambil mengucapkan takbir (Allahu-Akbar) dan tahlil (La ilaha illahlah). [Fiqh-Sunnah Bag 76]
Lantas apa kegunaan Batu hitam itu?
Batu hitam tersebut, jika disentuh berkhasiat untuk menghilangkan dosa. [Riwayat Ibn Umar yang berasal dari Nabi, Tirmidhi no. 959. Dinyatakan Hasan oleh Tirmidhi dan sahid oleh Hakim (1/664), Adh-Dhahabi dan Ibn Hibbaan].
Batu hitam itu berasal dari Surga [Riwayat Ibn Abbas, Timidhi no.877. Dinyatakan sahih oleh Albani di bukunya di hadis 695]. Ibn Abbas juga menyampaikan Bahwa Nabi berkata ketika Batu itu turun dari Surga, Ia berwarna putih dan menjadi hitam karena dosa-dosa dari turunan Adam (Tirmidhi). Ibn Abbas juga mengatakan bahwa Nabi berkata. Allah akan mengembalikan di hari kiamat dan batu itu akan memiliki 2 mata untuk melihat dan 2 mulut untuk bersaksi, tentang siapa-siapa yang menyentuhnya dengan tulus (Tirmidhi)
Karena khasiat utama dari BATU HITAM ternyata dapat menghilangkan dosa (padahal hanya Allah yang mampu lakukan itu), maka wajar sekali jika batu hitam itu yang disembah.
Jelas sudah bahwa Allah yang mahaperkasa lagi maha kuasa yang merupakan sesembahan Nabi dan para muslim di seluruh dunia ini tidak lain dan tidak bukan adalah BATU HITAM ini.
Rupanya,
terdapat jenis batu lain yang juga ajaib dalam dunia islam. Walaupun batu lainnya tidak berkhasiat untuk menghilangkan dosa, namun di menjelang kiamat kelak, terdapat banyak batu yang mempunyai kemampuan berpikir, mengenali perbedaan dan memiliki kemampuan berbicara:
Diriwayatkan Salim bin Abdullah umar dari Abdullah bin 'Umar:
Kaum Yahudi, nanti akan memerangi kalian. Akan tetapi kalian mengalahkan mereka, kemudian batu pun berkata: "WAHAI MUSLIM, ADA YAHUDI DI BELAKANGKU, BUNUHLAH DIA". [Bukhari no. 3593, Muslim no. 2921, Tirmidzi no.2236, Ahmad no. 5330, 6112, 6151]
Di riwayatkan Abu Hurairah:
Rasulullah SAW bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, TETAPI BATU dan POHON ITU BERKATA, "WAHAI MUSLIM, WAHAI HAMBA ALLAH, ADA YAHUDI DI BELAKANGKU, KEMARILAH dan BUNUHLAH IA.’ KECUALI (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” [Muslim 41.6985]
Sungguh sesuatu banget, bukan :)
Setelah kita pahami kenyataan pahit ini, mari kita FOKUS pada SESEMBAHAN yang konon berbeda dengan sesembahan lainnya. Allah tidak berada di langit namun di Kabah:
Nabi berkata:
Orang2 yang memandang ke langit di saat berdoa diharuskan menghindari itu atau mereka kehilangan penglihatannya [Muslim Book 4.862 dari riwayat Jabir bin samura. Atau di Muslim 4.863 riwayat dari Abu huraira, "Orang2 diharuskan menghindari memandang langit di saat sedang sembahyang (See: KBBI. "الصَّلاَةِ" = Al sallata = salat], atau mata mereka akan direnggut"]
Berdasarkan ucapan Allah di AQ 2.144, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
Arsy nya adalah ka'bah.
‘arsy (عَرْش), disebutkan di Qur'an sebanyak 33 x dan umumnya berarti "bangunan", "singgasana", "istana" atau "tahta"
Tentang pengertian ‘arsy (عَرْش), ulama memberikan penjelasan yang berbeda-beda. Rasyid Ridha dalam Tafsir al-Manar menjelaskan bahwa ‘arsy (عَرْش) merupakan ”pusat pengendalian segala persoalan makhluk-Nya di alam semesta”. Penjelasan Rasyid Rida itu antara lain didasarkan pada S. Yunus (10): 3, "Kemudian Dia bersemayam di atas ‘arsy (عَرْش = singgasana)untuk mengatur segala urusan"
Jalaluddin as-Suyuthi (pengarang tafsir Ad-Durr al-Mantsur fi Tafsir bi al-Ma'tsur) menjelaskan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Wahhab ibnu Munabbih bahwa Allah Swt. menciptakan `arsy dan kursi (kedudukan) dari cahaya-Nya. `Arsy itu melekat pada kursi. Para malaikat berada di tengah-tengah kursi tersebut.
Rupanya bukan cuma para pejabat dan anggota dewan yang butuh kursi (atau gedung) ternyata allah juga :)
Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhada-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan berhala-berhala itu sendiri buatan orang. [AQ 7.191]
"Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): "Janganlah kamu memperserikatkan sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumahKu ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadat dan orang-orang yang ruku' dan sujud." [AQ 22.26]
Saat itu, jumlah berhala lainnya yang diperserikatkan "DENGAN AKU" berjumlah 360 berhala:
Di riwayatkan Abdullah bin Masud:
Rasullullah SAW memasuki Mekkah (pada tahun penaklukan Mekkah) dan terdapat 360 berhala di sekitar Ka'bah. kemudian Ia mulai memukul mereka dengan tongkat di tangan dan berkata, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap"(AQ 17.81) ‘"Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak akan mengulangi (AQ 34.49) [Bukhari 6.60.244]
Demikianlah, yang tersisa akhirnya hanya 1 berhala saja dan Nabi sebut itu sebagai ALLAHUAKBAR (Allah yang maha besar).
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas:
Rasul Allah melakukan Tawaf (kabah) dengan naik unta (saat itu kaki nabi sedang terluka). Ketika sampai ke sudut (yang ada batu hitam) dia menunjuk kearah batu itu memakai sesuatu pada tangannya dan berkata, “Allahu-Akbar.” [Bukkhari 2.26.697, 682].
"Batu hitam itu adalah TANGAN KANAN Allah di Bumi.." [Di riwayatkan dari Ibn `Abbas, Jabir, Anas, dan lainnya dari Ibn Abi `Umar al-Ma`dani dalam Musnadnya, al-Tabarani, al-Suyuti dalam "Jami` al-saghir (1:516 #3804-3805)", Ibn `Asakir dalam "Tarikh Dimashq (15:90- 92)", al-Khatib di "Tarikh Baghdad (6:328)", dan lainnya.
Ibn Ibn al-Jawzi dan Ibn `Adi (al-Kamil 1:342) menyatakan: Palsu. Cf. al-Ahdab, Zawa’id Tarikh Baghdad (5:321-323 #949) namun al-`Ajluni menyatakan SAHIH karena ada riwayat dari Ibn `Abbas yang di narasikan al-Quda`i dengan kalimat: “Di sudut [batu hitam] (al-rukn) adalah tangan kanan Allah di bumi…,” dan dinyatakan: HASAN sebagai hadis Nabi. detail lainnya lihat "Hadis tentang turunnya Allah, GF Hadad]
Diriwayatkan Salim dari ayahnya:
Aku melihat Rasul Allah tiba di Mekkah; mula2 dia mencium batu hitam (hajar aswad) ketika akan melakukan tawaf dan berlari-lari kecil di tiga putaran (tawaf) pertama dari tujuh kali putaran (tawaf) [Bukkhari 2.26.673]
Yahya bercerita padaku dari Malik apa yang dia dengar bahwa ketika Rasul Allah SAW telah selesai Tawaf Kabah, sholat dua rokaat, dan ingin berangkat ke Safa dan Marwa, dia akan memberi hormat ke sudut tempat Batu Hitam berada sebelum berangkat. [Muwatta 20.33.113]
Diriwayatkan Abdullah bin Umar:
Talbiya dari Nabi SAW: 'Labbaika Allahumma Labbaik, Labbaika la sharika Laka Labbaik, Inna-l-Hamda wan-ni'mata Laka walmu Lk, La sharika Laka' (Aku datang memenuhi panggilan Mu ya Allah 2x, Aku patuhi perintah Mu, Kau tak berpartner, Kau tak berpartner, Aku hadir memenuhi panggilan Mu ya Allah, semua pujian dan berkat adalah untukmu, semua kedaulatan adalah untukmu, dan kau tak berpartner) [Bukkhari 2.26.621. dan di 622 dari riwayat aisyah].
Di riwayatkan 'Asim:
Aku tanya Anas bin Malik: "Apakah engkau biasa tidak menyukai Tawaf antara Safa dan Marwa (bukit kecil yang ada di antara Ka'bah yang jaraknya 450 m dan lokasinya sekarang ada di Mesjidil haram)?" Ia berkata, "YA, karena itu adalah ritual kaum jahiliyyah pra Islam, sampai Allah mewahyukan AQ 2.158 [Bukkhari 2.26.710. Dalam hadis 2.26.706 dari riwayat Urwa, bagian dari AQ 2.158, "Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah".
Abu Bakar menyatakan ayat ini turun karena tawaf dulu hanya di Ka'bah, kemudian terdapat 2 kelompok yang ketika di jaman Jahiliyah (karena menyembah yang berbeda), Ada yang tidak mau tawaf di safa dan marwah (Aisyah: karena yang disembah oleh mereka yang tawaf saat itu adalah Manat), dan yang lain biasa tawaf di sana, maka turunlah ayat ini yang menyatakan tawaf di safa dan marwah adalah benar karena merupakan simbol-simbol Allah]
Walaupun Umar pernah berkata bahwa "Demi Allah! Aku tahu bahwa engkau cuma sekedar Batu dan jika aku tidak melihat Nabi menciumu dan menyentuhmu aku tidak akan pernah mau melakukan itu [Bukhari 2.26.667 dari riwayat Abis bin Rabia. Bukhari 2.26.675, 679 dari riwayat Zaid bin Aslam yang berasal dari ayahnya. Bukkhari 2.26.680 dari riwayat Az-Zubair bin 'Arabi]
Terdapat kegiatan yang disebut sebagai tawaf Sunnah, yaitu tawaf pada batu hitam sambil mengucapkan takbir (Allahu-Akbar) dan tahlil (La ilaha illahlah). [Fiqh-Sunnah Bag 76]
Lantas apa kegunaan Batu hitam itu?
Batu hitam tersebut, jika disentuh berkhasiat untuk menghilangkan dosa. [Riwayat Ibn Umar yang berasal dari Nabi, Tirmidhi no. 959. Dinyatakan Hasan oleh Tirmidhi dan sahid oleh Hakim (1/664), Adh-Dhahabi dan Ibn Hibbaan].
Batu hitam itu berasal dari Surga [Riwayat Ibn Abbas, Timidhi no.877. Dinyatakan sahih oleh Albani di bukunya di hadis 695]. Ibn Abbas juga menyampaikan Bahwa Nabi berkata ketika Batu itu turun dari Surga, Ia berwarna putih dan menjadi hitam karena dosa-dosa dari turunan Adam (Tirmidhi). Ibn Abbas juga mengatakan bahwa Nabi berkata. Allah akan mengembalikan di hari kiamat dan batu itu akan memiliki 2 mata untuk melihat dan 2 mulut untuk bersaksi, tentang siapa-siapa yang menyentuhnya dengan tulus (Tirmidhi)
Karena khasiat utama dari BATU HITAM ternyata dapat menghilangkan dosa (padahal hanya Allah yang mampu lakukan itu), maka wajar sekali jika batu hitam itu yang disembah.
Jelas sudah bahwa Allah yang mahaperkasa lagi maha kuasa yang merupakan sesembahan Nabi dan para muslim di seluruh dunia ini tidak lain dan tidak bukan adalah BATU HITAM ini.
Rupanya,
terdapat jenis batu lain yang juga ajaib dalam dunia islam. Walaupun batu lainnya tidak berkhasiat untuk menghilangkan dosa, namun di menjelang kiamat kelak, terdapat banyak batu yang mempunyai kemampuan berpikir, mengenali perbedaan dan memiliki kemampuan berbicara:
Diriwayatkan Salim bin Abdullah umar dari Abdullah bin 'Umar:
Kaum Yahudi, nanti akan memerangi kalian. Akan tetapi kalian mengalahkan mereka, kemudian batu pun berkata: "WAHAI MUSLIM, ADA YAHUDI DI BELAKANGKU, BUNUHLAH DIA". [Bukhari no. 3593, Muslim no. 2921, Tirmidzi no.2236, Ahmad no. 5330, 6112, 6151]
Di riwayatkan Abu Hurairah:
Rasulullah SAW bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, TETAPI BATU dan POHON ITU BERKATA, "WAHAI MUSLIM, WAHAI HAMBA ALLAH, ADA YAHUDI DI BELAKANGKU, KEMARILAH dan BUNUHLAH IA.’ KECUALI (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” [Muslim 41.6985]
Sungguh sesuatu banget, bukan :)
TUHAN DALAM ISLAM ADALAH PERWUJUDAN DARI SETAN
Kata-kata Setan
QS 15:39. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya
QS 38:82. Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
Kata-kata itu adalah kata-kata IBLIS, lalu bandingkan dengan ini:
Kata-kata Allah SWT:
QS 47:1. Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka
QS 40:74. (yang kamu sembah) selain Allah?" Mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu." Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir.
QS 40:34. Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu.
QS 35:8. Maka apakah orang yang dijadikan (syaitan) menganggap baik pekerjaannya yang buruk lalu dia meyakini pekerjaan itu baik, (sama dengan orang yang tidak ditipu oleh syaitan) ? Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya; maka janganlah dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Kemudian baca ayat-ayat di bawah ini, Allah SWT adalah Rajanya Setan? :shock:
QS 43:36. Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
QS 19:83. Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,
Setan Doyan Melakukan Tipu Daya:
QS 7:22. maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
QS 7:27. Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitansebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
QS 4:76. Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
Allah SWT adalah Raja Tipu Yang Terlihai:
QS 8:30. Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah adalah Pembuat Tipu Daya yang Paling Lihai.
QS 3:54. Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah adalah pembuat tipu daya yang paling lihai.
Nabinya awloh yang bernama "ibrahim", juga senang melakukan tipu daya:
QS 21:57. Demi Allah, sesungguhnya aku (=Ibrahim)akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya
Sekarang mari kita simak, proses turunnya "wahyu" kepada Muhammad ternyata menggunakan instrumen Setan pula:
Sahih Bukhari Volume 1, Book 1, Number 2:
Dikisahkan 'Aisha:
Al-Harith bin Hisham bertanya kepada Rasul Allah, " O Rasul Allah! Bagaimana caranya inspirasi illahi diturunkan padamu?" Rasul Allah menjawab, "Kadang2 terasa seperti deringan BEL (lonceng), inspirasi seperti ini adalah yang paling kuat terasa dibandingkan inspirasi yang lain ... "
Nah, ini komentar Muhammad tentang bel:
Sahih Muslim Book 024, Number 5279:
Abu Huraira mengisahkan bahwa Rasul Allah berkata, "Bel adalah alat musik setan."
Sunan Abu Dawud, Book 34, Number 4218
Dikisahkan oleh Umar ibn al-Khattab:
Ibn az-Zubayr berkata bahwa seorang wanita langganannya membawa anak perempuan az-Zubayr kepada Umar ibn al-Khattab dan dia mengenakan bel di kakinya. Umar memotongnya (bell itu) dan berkata bahwa dia mendengar Rasul Allah berkata: Terdapat setan di setiap bell.
Sampai sekian kalinya, apakah kalian masih nggak nyadar, kalau yang kalian sembah itu setan, dan agama Islam adalah agama Setan?
ALQURAN MEMBENARKAN KEBENARAN ATAU MEMBENARKAN KEPALSUAN....?
QS 5:48
wa-anzalnaa ilayka lkitaaba bilhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi mina lkitaabi wamuhayminan 'alayhi fahkum baynahum bimaa anzalallaahu walaa tattabi'ahwaa-ahum 'ammaajaa-aka mina lhaqqi likullin ja'alnaa minkum syir'atan waminhaajan walaw syaa-allaahu laja'alakum ummatan waahidatan walaakin liyabluwakum fiimaa aataakum fastabiquu lkhayraati ilaallaahi marji'ukum jamii'an fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Ada dua permasalahan yang hendak diangkat dalam memahami QS 5:48 di atas:
(1) Pernyataan Allah Islam bahwa, "Al'Quran membenarkan apa yang sebelumnya"
(2) Pernyataan setelah itu, bahwa "Al'Quran sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu"
ANALISIS TERJEMAHAN
(1) Pernyataan Allah Islam bahwa, "Al'Quran membenarkan apa yang sebelumnya"
Kata Arab yang digunakan untuk kata terjemahan "MEMBENARKAN" adalah kata "MUSADDIQAN". Secara literal, kata "musaddiqan" berasal dari akar kata: ṣād dāl qāf. Bila Anda teliti, maka ketika Anda bertemu dengan ayat lain yang berbicara tentang kata dasar "sad dal qaf", maka Anda akan bertemu dengan kata: ṣid'q (صِدْق), yang artinya KEBENARAN. Untuk lebih jelas mengenai hal ini, Anda boleh melihatnya sendiri di sini: http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=Sdq#(5:48:5)
Contoh:
Disaat Jibril mendatangi Zakhariyah untuk membenarkan Kalimat yang hendak disampaikannya, Apakah Jibril sedang membenarkan sebuah Kepalsuan/meluruskan kepalsuan disini...?
[3:39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan [MUSHADDIQAN]kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".
RESPON: sama sekali tidak, Jibril justru meneguhkan/menguatkan wahyu yang disampaikannya kepada Zakhariya.
2. [61:6] Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan [MUSHADDIQAN] kitab sebelumku, yaitu Taurat.
RESPON: Kalau Kata “MEMBENARKAN” diatas diartikan dengan kata “Meluruskan (Kesalahan)” Taurat, maka artinya Taurat sudah mengalami pemalsuan sebelum Isa Almasih diutus, kalau benar demikian lantas mengapa Muhamad DILARANG mencampuri urusan Ahli Kitab dengan membawakan Alquran dan bukannya malah bilang Ahli Kitab sudah memiliki Hukum Allah didalam Taurat….?
QS 5:43 Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman.
Jadi intinya, ketika Alquran mengatakan membenarkan kitab-kitab sebelumnya, maka Alquran sedang membenarkan sebuah Kebenaran, bukan sebuah kepalsuan. Bukan pula seperti Muslim yang modal klaim yang mengira bahwa kata "membenarkan itu artinya meluruskan", tidak, melainkan MEMBENARKAN SEBUAH KEBENARAN.
(2) Pernyataan bahwa "Al'Quran sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu"
Nah ini lah yang sangat bias terjemahan Indonesianya.
Mari kita lihat ini:
wa-anzalnā (Dan Kami telah turunkan) ilayka (kepadamu) l-kitāba (Al Qur'an) bil-ḥaqi (dengan membawa kebenaran) muṣaddiqan (membenarkan - dalam teks terjemahan Inggris: confirming, verifying) limā (apa) bayna yadayhi mina l-kitābi (yang sebelumnya - dalam teks terjemahan Inggris: confirming the scripture that came before it; verifying what is before it of the Book) wamuhayminan ʿalayhi (ini yang diterjemahkan sebagai "batu ujian", padahal arti harafiahnya tidak seperti itu, melainkan: sebagai penjaga yang menjaga KEBENARAN ITU).
Dalam teks terjemahan Inggris, mari kita simak kalimat apa yang digunakan untuk menerjemahkan kata "wamuhayminan ʿalayhi"
Yusuf Ali: "and guarding it in safety:"
Shakir: and a guardian over it,
Pichtal: and a watcher over it.
Khan: and Muhaymin (trustworthy in highness and a witness) over it (old Scriptures) .
Terjemahan bahasa Malay, akan sangat menggambarkan:
Dan Kami turunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab (Al-Quran) dengan membawa kebenaran, untuk mengesahkan benarnya Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan sebelumnya dan untuk memelihara serta mengawasinya.
3. Adapula muslim yang menyatakan, Kata “MEMBENARKAN” pada Qs 5: 48 itu artinya adalah "Kami mengimani kalau Allah pernah menurunkan Injil dan Taurat yang asli, namun sekarang kamu tidak perlu lagi memercayai kitab Injil dan Taurat yang beredar saat ini dengan alas an kitab tsb sudah tidak asli lagi/tercemar"
Kalau kalimat “MEMBENARKAN” dipahami seperti demikian maka parameter yang sama harus dilakukan juga terhadap sejumlah ayat-ayat Alquran lainnya, diantaranya:
[6:146] Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku517 dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar [LASHAADIQUUNA].
RESPON: Muslim mengimani bahwa Allah pernah menjadi “Yang Maha Benar”, tidak ada kebohongan didalam dirinya, namun sekarang tidak lagi karna dia pernah merekayasakan kepalsuan (silahkan baca Rekayasa dan tipuan yang Allah lakukan terhadap manusia pada Qs 3:54 dan Qs 8:30)
[59:8] (Juga) bagi orang fakir yang berhijrah1467 yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar [ALSHSHAADIQUUNA].
RESPON: Muslim percaya bahwa orang Yang berjihad MENOLONG Allah dan Rasulnya adalah orang-orang benar, namun sekarang tidak lagi karna banyak orang berjihad dengan maksud menebarkan terror…..?
[9:119] Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
RESPON: Muslim percaya kalau dahulu orang yang bertakwa kepada Allah adalah orang-orang benar, namun sekarang tidak lagi karna banyak orang-orang bertakwa justru orang yang berbuat kejahatan terhadap kemanusiaan….
Kalau kalimat “MEMBENARKAN” dipahami secara demikian seharusnya ada ayat Jelas dalam Alquran yang menyatakan “JANGAN IKUTI INJIL DAN TAURAT karna SUDAH TIDAK ADA KEBENARAN KITAB TERSEBUT”, “ORANG YANG MELAKUKAN AJARAN DALAM INJIL DAN TAURAT ADALAH ORANG YANG SESAT DAN AKAN DIHUKUM”….
Faktanya: Allah sama sekali tidak pernah menginstruksikan seperti demikian kepada semua pengiman Injil dan Taurat (didalam Quran).
[5:44] “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah
Diberikan Berkat yang luar biasa bila Ahli Kitab melakukan ajaran yang terdapat didalam Injil dan Taurat
Qs 5:66
“Dan sekiranya mereka (kaum Ahli Kitab) sunguh-sungguh menjalankan Taurat dan Injil dan apa yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.”
-------
Selanjutnya mari kita analisa secara logika saja dengan membandingkannya dengan keterangan Alquran di ayat yang lainnya:
QS 6:34
walaqad kudzdzibat rusulun min qablika fashabaruu 'alaa maa kudzdzibuu wauudzuu hattaa ataahum nashrunaa walaa mubaddila likalimaatillaahi walaqad jaa-aka min naba-i lmursaliin
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.
FAKTA:
1. " ... TAK ADA seorangpun YANG DAPAT MEROBAH kalimat-kalimat Allah (QS 6:34
)."
Wahyu diatas secara tidak langsung seharusnya berlaku bagi Kitab-Kitab lainnya, karna Kitab selain Quran juga adalah Kalimat-Kalimat Allah (yaitu Injil dan Taurat).
Kalau Injil dan Taurat selaku Kalimat Allah yang dapat dirubah oleh manusia, maka tidak ada alas an lain bagi muslim untuk mulai memercayai kalau Alquran pun tidak mustahil dirubah manusia, dan Allah gagal lagi menjaga KalimatNya sendiri
2. " ... telah datang kepadamu SEBAGIAN (bukan seluruhnya) dari berita rasul-rasul itu."
(ah ternyata Alquran itu cuma sebagian dari berita rasul rasul sebelumnya, tidak seluruhnya. Terus yang tidak tertulis dalam Alquran yang juga menjadi berita rasul rasul itu apa ya?)
wa-anzalnaa ilayka lkitaaba bilhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi mina lkitaabi wamuhayminan 'alayhi fahkum baynahum bimaa anzalallaahu walaa tattabi'ahwaa-ahum 'ammaajaa-aka mina lhaqqi likullin ja'alnaa minkum syir'atan waminhaajan walaw syaa-allaahu laja'alakum ummatan waahidatan walaakin liyabluwakum fiimaa aataakum fastabiquu lkhayraati ilaallaahi marji'ukum jamii'an fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
Ada dua permasalahan yang hendak diangkat dalam memahami QS 5:48 di atas:
(1) Pernyataan Allah Islam bahwa, "Al'Quran membenarkan apa yang sebelumnya"
(2) Pernyataan setelah itu, bahwa "Al'Quran sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu"
ANALISIS TERJEMAHAN
(1) Pernyataan Allah Islam bahwa, "Al'Quran membenarkan apa yang sebelumnya"
Kata Arab yang digunakan untuk kata terjemahan "MEMBENARKAN" adalah kata "MUSADDIQAN". Secara literal, kata "musaddiqan" berasal dari akar kata: ṣād dāl qāf. Bila Anda teliti, maka ketika Anda bertemu dengan ayat lain yang berbicara tentang kata dasar "sad dal qaf", maka Anda akan bertemu dengan kata: ṣid'q (صِدْق), yang artinya KEBENARAN. Untuk lebih jelas mengenai hal ini, Anda boleh melihatnya sendiri di sini: http://corpus.quran.com/qurandictionary.jsp?q=Sdq#(5:48:5)
Contoh:
Disaat Jibril mendatangi Zakhariyah untuk membenarkan Kalimat yang hendak disampaikannya, Apakah Jibril sedang membenarkan sebuah Kepalsuan/meluruskan kepalsuan disini...?
[3:39] Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan [MUSHADDIQAN]kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".
RESPON: sama sekali tidak, Jibril justru meneguhkan/menguatkan wahyu yang disampaikannya kepada Zakhariya.
2. [61:6] Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan [MUSHADDIQAN] kitab sebelumku, yaitu Taurat.
RESPON: Kalau Kata “MEMBENARKAN” diatas diartikan dengan kata “Meluruskan (Kesalahan)” Taurat, maka artinya Taurat sudah mengalami pemalsuan sebelum Isa Almasih diutus, kalau benar demikian lantas mengapa Muhamad DILARANG mencampuri urusan Ahli Kitab dengan membawakan Alquran dan bukannya malah bilang Ahli Kitab sudah memiliki Hukum Allah didalam Taurat….?
QS 5:43 Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman.
Jadi intinya, ketika Alquran mengatakan membenarkan kitab-kitab sebelumnya, maka Alquran sedang membenarkan sebuah Kebenaran, bukan sebuah kepalsuan. Bukan pula seperti Muslim yang modal klaim yang mengira bahwa kata "membenarkan itu artinya meluruskan", tidak, melainkan MEMBENARKAN SEBUAH KEBENARAN.
(2) Pernyataan bahwa "Al'Quran sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu"
Nah ini lah yang sangat bias terjemahan Indonesianya.
Mari kita lihat ini:
wa-anzalnā (Dan Kami telah turunkan) ilayka (kepadamu) l-kitāba (Al Qur'an) bil-ḥaqi (dengan membawa kebenaran) muṣaddiqan (membenarkan - dalam teks terjemahan Inggris: confirming, verifying) limā (apa) bayna yadayhi mina l-kitābi (yang sebelumnya - dalam teks terjemahan Inggris: confirming the scripture that came before it; verifying what is before it of the Book) wamuhayminan ʿalayhi (ini yang diterjemahkan sebagai "batu ujian", padahal arti harafiahnya tidak seperti itu, melainkan: sebagai penjaga yang menjaga KEBENARAN ITU).
Dalam teks terjemahan Inggris, mari kita simak kalimat apa yang digunakan untuk menerjemahkan kata "wamuhayminan ʿalayhi"
Yusuf Ali: "and guarding it in safety:"
Shakir: and a guardian over it,
Pichtal: and a watcher over it.
Khan: and Muhaymin (trustworthy in highness and a witness) over it (old Scriptures) .
Terjemahan bahasa Malay, akan sangat menggambarkan:
Dan Kami turunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab (Al-Quran) dengan membawa kebenaran, untuk mengesahkan benarnya Kitab-kitab Suci yang telah diturunkan sebelumnya dan untuk memelihara serta mengawasinya.
3. Adapula muslim yang menyatakan, Kata “MEMBENARKAN” pada Qs 5: 48 itu artinya adalah "Kami mengimani kalau Allah pernah menurunkan Injil dan Taurat yang asli, namun sekarang kamu tidak perlu lagi memercayai kitab Injil dan Taurat yang beredar saat ini dengan alas an kitab tsb sudah tidak asli lagi/tercemar"
Kalau kalimat “MEMBENARKAN” dipahami seperti demikian maka parameter yang sama harus dilakukan juga terhadap sejumlah ayat-ayat Alquran lainnya, diantaranya:
[6:146] Dan kepada orang-orang Yahudi, Kami haramkan segala binatang yang berkuku517 dan dari sapi dan domba, Kami haramkan atas mereka lemak dari kedua binatang itu, selain lemak yang melekat di punggung keduanya atau yang di perut besar dan usus atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami hukum mereka disebabkan kedurhakaan mereka; dan sesungguhnya Kami adalah Maha Benar [LASHAADIQUUNA].
RESPON: Muslim mengimani bahwa Allah pernah menjadi “Yang Maha Benar”, tidak ada kebohongan didalam dirinya, namun sekarang tidak lagi karna dia pernah merekayasakan kepalsuan (silahkan baca Rekayasa dan tipuan yang Allah lakukan terhadap manusia pada Qs 3:54 dan Qs 8:30)
[59:8] (Juga) bagi orang fakir yang berhijrah1467 yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar [ALSHSHAADIQUUNA].
RESPON: Muslim percaya bahwa orang Yang berjihad MENOLONG Allah dan Rasulnya adalah orang-orang benar, namun sekarang tidak lagi karna banyak orang berjihad dengan maksud menebarkan terror…..?
[9:119] Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
RESPON: Muslim percaya kalau dahulu orang yang bertakwa kepada Allah adalah orang-orang benar, namun sekarang tidak lagi karna banyak orang-orang bertakwa justru orang yang berbuat kejahatan terhadap kemanusiaan….
Kalau kalimat “MEMBENARKAN” dipahami secara demikian seharusnya ada ayat Jelas dalam Alquran yang menyatakan “JANGAN IKUTI INJIL DAN TAURAT karna SUDAH TIDAK ADA KEBENARAN KITAB TERSEBUT”, “ORANG YANG MELAKUKAN AJARAN DALAM INJIL DAN TAURAT ADALAH ORANG YANG SESAT DAN AKAN DIHUKUM”….
Faktanya: Allah sama sekali tidak pernah menginstruksikan seperti demikian kepada semua pengiman Injil dan Taurat (didalam Quran).
[5:44] “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah
Diberikan Berkat yang luar biasa bila Ahli Kitab melakukan ajaran yang terdapat didalam Injil dan Taurat
Qs 5:66
“Dan sekiranya mereka (kaum Ahli Kitab) sunguh-sungguh menjalankan Taurat dan Injil dan apa yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.”
-------
Selanjutnya mari kita analisa secara logika saja dengan membandingkannya dengan keterangan Alquran di ayat yang lainnya:
QS 6:34
walaqad kudzdzibat rusulun min qablika fashabaruu 'alaa maa kudzdzibuu wauudzuu hattaa ataahum nashrunaa walaa mubaddila likalimaatillaahi walaqad jaa-aka min naba-i lmursaliin
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.
FAKTA:
1. " ... TAK ADA seorangpun YANG DAPAT MEROBAH kalimat-kalimat Allah (QS 6:34
)."
Wahyu diatas secara tidak langsung seharusnya berlaku bagi Kitab-Kitab lainnya, karna Kitab selain Quran juga adalah Kalimat-Kalimat Allah (yaitu Injil dan Taurat).
Kalau Injil dan Taurat selaku Kalimat Allah yang dapat dirubah oleh manusia, maka tidak ada alas an lain bagi muslim untuk mulai memercayai kalau Alquran pun tidak mustahil dirubah manusia, dan Allah gagal lagi menjaga KalimatNya sendiri
2. " ... telah datang kepadamu SEBAGIAN (bukan seluruhnya) dari berita rasul-rasul itu."
(ah ternyata Alquran itu cuma sebagian dari berita rasul rasul sebelumnya, tidak seluruhnya. Terus yang tidak tertulis dalam Alquran yang juga menjadi berita rasul rasul itu apa ya?)
ARTI UCAPAN YESUS: "BAPA YANG MENGUTUS AKU"
Arti "utusan" bagi Yesus menurut Alkitab, dan arti "utusan" bagi Muhammad menurut Al Quran, tidaklah sama, bahkan bertolak belakang.
Yesus mengatakan:
"... Bapa yang mengutus Aku..." (Yoh 14:24).
Okelah, Muhammad mengaku utusan Allah Swt.
" ... Bapa yang diam di dalam Aku.." (Yoh. 14:10).
Muhammad tidak pernah mampu mengatakan Allah Swt diam di dalam dirinya.
"... Aku datang dan keluar dari Allah.." (Yoh 8:42).
Muhammad tidak berani mengatakan bahwa ia keluar atau datang dari Allah. Karena banyak yang tahu bahwa Muhammad datang dari penggembalaan kambing, sebelumnya.
"... Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku..." (Yoh 14:10).
Muhammad tidak berani mengatakan bahwa ia di dalam Allah, dan Allah di dalam Muhammad.
#Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini."# (Yoh 8:32).
Muhammad tidak berani mengatakan bahwa ia berasal dari sorga, diutus dari sorga! Orang bisa mengira lahan kambing makan rumput adalah surga!
"Aku dan Bapa adalah satu." (Yoh. 10:30).
Apalagi ini, Muhammad tidak berani mengatakan bahwa Ia dan Allah adalah satu.
Maka adalah ada sebuah lelucon di dalam Al Quran:
"Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk pemelihara bagi mereka." (QS 4:80).
Jauh sebelum Yesus datang sebagai Anak Manusia, Ia telah menyatakan diri-Nya:
"Mendekatlah kepada-Ku, dengarlah ini: Dari dahulu tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi dan pada waktu hal itu terjadi Aku ada di situ." Dan sekarang, Tuhan ALLAH mengutus Aku dengan Roh-Nya." (Yesaya 48:18).
Dan Bapa menyatakan siapa Yesus sebelum Firman-Nya itu diutusNya dalam rupa Anak Manusia:
"Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." (Yesaya 55:11).
Dan setelah tampil sebagai Anak Manusia, Bapa Yang Tak Kelihatan memperdengarkan suaraNya kepada Yohanes Pembabtis dan pada kesempatan lain kepada murid-murid Yesus:
#Dan tiba-tiba sedang ia (Petrus, red) berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."# (Mat. 17:5)
Dan setelah Yesus kembali ke Sorga, Ia mengatakan dalam alam Roh kepada Rasul Yohanes:
"Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut." (Wahyu 1:17b-18).
Jika di dalam Al Quran Muhammad mengatakan dia sebagai "utusan Allah Swt", adalah jutru karena Allah Swt tidak dapat menunjukkan siapa dirinya. Allah Swt sampai kapan pun tidak akan pernah menunjukkan eksistensinya. Karena ia adalah allah fiktif buatan Muhammad. Jangan diragukan itu, jika anda mau selamat.
Tetapi di dalam Alkitab, Yesus mengatakan Ia diutus oleh Bapa, justru karena Allah telah menunjukkan siapa diri-Nya di dalam Yesus. Itulah arti "utusan" yang bertolak belakang dengan arti menurut Muhammad. Yesus adalah utusan Bapa yang tidak Tampak dalam Pribadi Yang Tampak, sehingga Allah dapat bercakap-cakap dengan manusia, muka-dengan-muka.
#Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami."# (Yoh 14:9).
Allah swt tidak pernah bercakap-cakap dengan siapa pun. Tidak ada di dalam Al Quran menunjukkan Muhammad pernah berdialog dengan Allah Swt yang "katanya" mengutusnya.
Allah itu Roh (Yoh 4:24). Dia Mahabesar. Roh itu ada di dalam dan di atas segala ciptaan-Nya (Efesus 4:6). Siapa yang dapat mengukur luasnya alam semesta ini? Tata surya matahari ini hanyalah sebagian kecil dari ciptaan Allah. Allah itu ada di tempat yang paling dekat dan sekaligus ada di tempat paling jauh.
"Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga?" (Yeremia 23:23).
Allah disebut "Bapa", oleh karena dari Dialah bersumber segala sesuatu.
Allah disebut "Anak", oleh karena yang oleh Firman-Nya itu telah diciptakan segala sesuatu, telah datang dalam rupa Anak Manusia. Firman itu sudah ada sejak Allah itu ada, dan bersama-sama dengan Allah. Dan Firman itu adalah Allah sendiri (Yoh 1:1-3+14, I Kor. 8:6)
Tidak seorang pun dapat mengenal Bapa dan Anak jika bukan Bapa yang memberikan pengenalan kepadanya (Mat. 11:27). Karena manusia adalah ciptaan Allah; ciptaan tidak lebih pintar dari Penciptanya.
BUKTI YESUS ADALAH ALLAH:
(1) Yesus menghardik Iblis
#Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"# (Matius 4:10).
Yesus tidak mengatakan: "Engkau dan aku harus menyembah, Tuhan, Allah kita." Sama sekali tidak!
Jika Yesus mengatakan: "Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, ..." maka Yesus memberitahukan bahwa Dia adalah wujud Allah yang Tampak, harus disembah, jangan dicobai.
(2) Percakapan Yesus dengan Orang Buta yang sudah Dia Sembuhkan
Yohanes 9:35-39
#35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"
36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."
37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"
38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.
39 Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."
Jika Yesus bukan Allah, maka Yesus akan melarang orang itu dengan peringatan keras: "Jangan sebut aku Tuhan dan jangan sembah Aku, karena hanya Allah-lah Tuhan, dan hanya Dialah yang layak disembah."
Tetapi Yesus tidak mengatakan demikian.
Jika anda bingung, itu karena anda belum mengenal Allah Yang Mahabesar, dan karena anda selalu menilainya dari persepsi kemanusiaan anda, yang Allah berikan kepada anda. Jika anda mampu memasukkan SEMUA air laut di bumi ini ke dalam sebuah ember plastik, maka anda akan memahami KESELURUHAN tentang Allah itu di dalam otak anda.
Alkitab mengatakan, orang mengenal Allah, karena iman.
"Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat." (Ibrani 11:3)
SALIB ANTARA YANG HAQ DAN BATHIL
An-Nisa (qs 4) 157
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) ORANG YANG DISERUPAKAN dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keRAGU-RAGUan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Ada 2 hal esensi yang terkandung dalam surat ini..
PERTAMA
"dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) ORANG YANG DISERUPAKAN dengan Isa bagi mereka..."
Tidak-kah terasa ganjil membaca ayat ini..?? benarkah ini wahyu dari Yang Haq, Tuhan YMKuasa..??
"orang yang diserupakan".. Apakah ini perbuatan YMKuasa..!?
Menyerupakan orang (dengan memakaikan topeng Isa) supaya di-salib-kan demi menyelamatkan utusan-nya..!!??
Bukankah YMKuasa, dapat menolong utusannya semudah membalik telapak tangan..??
Lalu, kenapa Allah swt memakai "cara" yang sangat "memalukan".. Menyerupakan orang..!!? Membuat orang salah menyalibkan orang.. MENIPU..!!!
Suatu cara yang Bathil, yang hanya dilakukan oleh para penyesat..!!
Bukankah jika Allah swt memang YMKuasa, betapa mudahnya bagi dia untuk mengangkat utusannya ke surga tanpa perlu ada penyaliban..!!! Kalau dia (allah swt) memang Yang Haq, tentu tidak perlu menipu demi mengangkat utusannya ke surga.!!
KEDUA
"...Sesungguhnya orang-orang yang berSELISIH PAHAM tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keRAGU-RAGUan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka TIDAK (pula) YAKIN bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa."
Menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..!! Apakah itu perbuatan dari Yang Haq, Tuhan YMKuasa..!? Atau ini perbuatan si penyesat.. yang Bathil..!?
Bukankah para Nabi diutus oleh Yang Haq untuk menunjukkan jalan yang benar, yang PASTI dan tidak meragukan..!! Mengapa Allah swt JUSTRU menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..??
Kalau memang penyaliban tidak memiliki makna apa2 (selain menunjukkan karya "penyerupaan"), mengapa Allah swt membiarkan hal itu terjadi dan menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..??
Bukankah jika Allah swt adalah YMKuasa, tentunya dengan mudah dia dapat meniadakan penyaliban itu, bukannya membiarkan penyaliban itu terjadi dan mengadakan tipuan dengan menyerupakan Yesus sehingga menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..!?
Pantas-kah jika dia (allah swt) yang sudah mengakibatkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan "mengaku" bahwa dia adalah Yang Haq, yang mengutus para Nabi untuk menunjukkan jalan yang benar, yang PASTI..!!??
Sungguh KONTRAS apa yang tertulis dalam Quran dan Injil
Menurut Quran, kemaha-kuasaan Allah swt ditunjukkan dengan perbuatan "menyerupakan orang" dengan Isa.. Penipuan.. Perbuatan yang bahkan oleh penjahat kelas teri pun bisa dan BIASA dilakukan..!!!
Menurut Injil, keMaha-Kuasaan Bapa di surga ditunjukkan dengan memBANGKITkan Yesus dari antara orang mati.. Perbuatan yang TIDAK DAPAT dilakukan oleh manusia..!!!
Menurut Quran, Allah swt membiarkan penyaliban Yesus (imitasi) sehingga (/untuk) menimbulkan SELISIH-PAHAM, KERAGUAN dan KEBINGUNGAN tentang siapa yang di salib..!!!
Menurut Injil, Bapa di surga sudah merencanakan penyaliban Yesus demi menjadi penebus dosa manusia, dan bangkit sebagai Kristus, Juruselamat.. sehingga orang yang percaya diYAKINkan (bukan diragukan/dibingungkan) bahwa, "..begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang YANG PERCAYA kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal", seperti yang sudah dilakukan Yesus dengan bangkit dari antara orang mati.. kePASTIan bahwa semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka YANG PERCAYA dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." (Yohanes 1:12-13)
Kenapa hal ini terjadi..??
Hal ini terjadi karena yang Bathil berusaha mengaburkan (membuat ragu dan bingung) makna penyaliban.. Karya penyelamatan Yang Haq melalui penebusan Yesus di kayu salib.. mati, dikuburkan, dan bangkit dari antara orang mati sebagai Kristus, Juruselamat..
Yang Bathil ingin mengaburkan karya "penyelamatan" dari Yang Haq, berupa penyaliban Yesus demi penebusan dosa manusia, dan digantikan dengan karya "penyerupaan", penipuan dan penyesatan..
Yang Bathil ingin menyesatkan manusia, agar yang di"sesat"kan tidak mengakui Penyaliban Yesus sebagai penebusan dosanya dan menyangkali Kebangkitan Yesus sebagai Kristus..
Lalu, kenapa Allah swt melakukan ini..??
Kenapa Allah swt berusaha mengaburkan karya "penyelamatan" dari Yang Haq, Bapa yang ada di surga dan digantikan dengan karya "penyerupaan", penipuan dan penyesatan..??
Jawabnya hanya satu..!!!
Iblis, Yang Bathil, tokoh penghuni neraka, sudah bersumpah akan menyesatkan sebanyak-banyaknya umat manusia..!! Harapan Iblis: NERAKA PENUH dengan manusia..!!
(qs 38:82, "Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya," jo qs19:71, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”)..
Sementara Bapa di surga, Tuhan YMKuasa, Yang Haq, Yang sudah membuat surga, tentunya menginginkan SURGA buatan-Nya itu PENUH dengan manusia
(Yohanes 14:2, Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu).
Kini saatnya saudara2 menentukan pilihan..!!
Mau mengikut yang benar, Yang HAQ..?? atau mengikut yang Bathil..??
dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) ORANG YANG DISERUPAKAN dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keRAGU-RAGUan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Ada 2 hal esensi yang terkandung dalam surat ini..
PERTAMA
"dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) ORANG YANG DISERUPAKAN dengan Isa bagi mereka..."
Tidak-kah terasa ganjil membaca ayat ini..?? benarkah ini wahyu dari Yang Haq, Tuhan YMKuasa..??
"orang yang diserupakan".. Apakah ini perbuatan YMKuasa..!?
Menyerupakan orang (dengan memakaikan topeng Isa) supaya di-salib-kan demi menyelamatkan utusan-nya..!!??
Bukankah YMKuasa, dapat menolong utusannya semudah membalik telapak tangan..??
Lalu, kenapa Allah swt memakai "cara" yang sangat "memalukan".. Menyerupakan orang..!!? Membuat orang salah menyalibkan orang.. MENIPU..!!!
Suatu cara yang Bathil, yang hanya dilakukan oleh para penyesat..!!
Bukankah jika Allah swt memang YMKuasa, betapa mudahnya bagi dia untuk mengangkat utusannya ke surga tanpa perlu ada penyaliban..!!! Kalau dia (allah swt) memang Yang Haq, tentu tidak perlu menipu demi mengangkat utusannya ke surga.!!
KEDUA
"...Sesungguhnya orang-orang yang berSELISIH PAHAM tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keRAGU-RAGUan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka TIDAK (pula) YAKIN bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa."
Menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..!! Apakah itu perbuatan dari Yang Haq, Tuhan YMKuasa..!? Atau ini perbuatan si penyesat.. yang Bathil..!?
Bukankah para Nabi diutus oleh Yang Haq untuk menunjukkan jalan yang benar, yang PASTI dan tidak meragukan..!! Mengapa Allah swt JUSTRU menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..??
Kalau memang penyaliban tidak memiliki makna apa2 (selain menunjukkan karya "penyerupaan"), mengapa Allah swt membiarkan hal itu terjadi dan menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..??
Bukankah jika Allah swt adalah YMKuasa, tentunya dengan mudah dia dapat meniadakan penyaliban itu, bukannya membiarkan penyaliban itu terjadi dan mengadakan tipuan dengan menyerupakan Yesus sehingga menimbulkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan..!?
Pantas-kah jika dia (allah swt) yang sudah mengakibatkan selisih-paham, keraguan dan kebingungan "mengaku" bahwa dia adalah Yang Haq, yang mengutus para Nabi untuk menunjukkan jalan yang benar, yang PASTI..!!??
Sungguh KONTRAS apa yang tertulis dalam Quran dan Injil
Menurut Quran, kemaha-kuasaan Allah swt ditunjukkan dengan perbuatan "menyerupakan orang" dengan Isa.. Penipuan.. Perbuatan yang bahkan oleh penjahat kelas teri pun bisa dan BIASA dilakukan..!!!
Menurut Injil, keMaha-Kuasaan Bapa di surga ditunjukkan dengan memBANGKITkan Yesus dari antara orang mati.. Perbuatan yang TIDAK DAPAT dilakukan oleh manusia..!!!
Menurut Quran, Allah swt membiarkan penyaliban Yesus (imitasi) sehingga (/untuk) menimbulkan SELISIH-PAHAM, KERAGUAN dan KEBINGUNGAN tentang siapa yang di salib..!!!
Menurut Injil, Bapa di surga sudah merencanakan penyaliban Yesus demi menjadi penebus dosa manusia, dan bangkit sebagai Kristus, Juruselamat.. sehingga orang yang percaya diYAKINkan (bukan diragukan/dibingungkan) bahwa, "..begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang YANG PERCAYA kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal", seperti yang sudah dilakukan Yesus dengan bangkit dari antara orang mati.. kePASTIan bahwa semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka YANG PERCAYA dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." (Yohanes 1:12-13)
Kenapa hal ini terjadi..??
Hal ini terjadi karena yang Bathil berusaha mengaburkan (membuat ragu dan bingung) makna penyaliban.. Karya penyelamatan Yang Haq melalui penebusan Yesus di kayu salib.. mati, dikuburkan, dan bangkit dari antara orang mati sebagai Kristus, Juruselamat..
Yang Bathil ingin mengaburkan karya "penyelamatan" dari Yang Haq, berupa penyaliban Yesus demi penebusan dosa manusia, dan digantikan dengan karya "penyerupaan", penipuan dan penyesatan..
Yang Bathil ingin menyesatkan manusia, agar yang di"sesat"kan tidak mengakui Penyaliban Yesus sebagai penebusan dosanya dan menyangkali Kebangkitan Yesus sebagai Kristus..
Lalu, kenapa Allah swt melakukan ini..??
Kenapa Allah swt berusaha mengaburkan karya "penyelamatan" dari Yang Haq, Bapa yang ada di surga dan digantikan dengan karya "penyerupaan", penipuan dan penyesatan..??
Jawabnya hanya satu..!!!
Iblis, Yang Bathil, tokoh penghuni neraka, sudah bersumpah akan menyesatkan sebanyak-banyaknya umat manusia..!! Harapan Iblis: NERAKA PENUH dengan manusia..!!
(qs 38:82, "Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya," jo qs19:71, “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”)..
Sementara Bapa di surga, Tuhan YMKuasa, Yang Haq, Yang sudah membuat surga, tentunya menginginkan SURGA buatan-Nya itu PENUH dengan manusia
(Yohanes 14:2, Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu).
Kini saatnya saudara2 menentukan pilihan..!!
Mau mengikut yang benar, Yang HAQ..?? atau mengikut yang Bathil..??
BELUM ADA JUDUL
apakah Allah SWT sungguh Maha kasih? Dan apakah Dia sudah membuktikannya dengan saksi-saksi?
Mengklaim kasih tidak sulit sama sekali. Malahan klaim itu bisa “dibuktikan” dengan “berpura-pura” kasih, dan itu tentunya lebih jahat. Yang sulit justru membuktikan ujud kasih-Nya yang hakiki dan tak terbantahkan, yang bisa ditampakkan kepada mahluk ciptaanNya. Agamaagama lain merujukkan (lagi- lagi klaim) kasih Allah hanya sampai sebatas pemberianNya kepada manusia, yaitu sejumlah unsur-unsur pendukung kehidupan seperti udara, air, embun, sinar matahari dll. Namun alasan ini jauh dari memadai! Itu bukan khas wujud MahaKasih Allah, melainkan khas wujud tanggung- jawab Allah (yang baik) atas apa yang sudah diciptakanNya, yang memang harus dipeliharaNya. Maha kasih harus
dibuktikan dengan wujud pengorbanan Allah yang tidak seharusnya berkorban, dan bukan sekedar tanggung-jawab. Maka itulah yang perlu Anda jadikan kriteria kebenaran Allah, yaitu: “Allah manakah yang sudah membuktikan diriNya sebagai Tuhan yang berkorban?” Anda hanya mendapatinya pada Tuhan Alkitab yang sudah meng-kurbankan “AnakNya” (Firman yang “nuzul”/ diinkarnasikan menjadi Anak Manusia) Yesus Almasih diatas kayu salib, demi menebus umatNya dari perhambaan dosa? Semuanya disaksikan secara mutawatir oleh para saksi mata. Ya ibu Maryam dan pengikut-pengikut Yesus, maupun segenap musuhmusuh, orang-orang awam, serta para serdadu Roma yang mengeksekusinya!
Allah dengan wahyu yang menuduh-nuduh tetapi ternyata salah tuduh, hanyalah menunjukkan bahwa
Ia tidak MahaTahu seperti yang seharusnya bagi seorang Allah. Ini bisa menyangkut aspek dan dimensi apa saja. Tetapi disini baiklah kita soroti konsep doktinal yang dalam, yaitu tentang konsep ke-esaan Tuhan,
yang sering ditanggapi dengan pemahaman yang sangat dangkal dan
salah oleh pihak Islam. Sekalipun orang-orang Kristiani berkata berulang-ulang bahwa mereka percaya kepada satu Tuhan, namun sekian kali pula berulang-ulang mereka dituduh sebagai penyembah politeisme, menyembah tiga Tuhan Trinitas. Alkitab tidak memuat satu ayat pun yang menyebutkan bahwa ada tiga Allah berpartner. Tidak juga ada ayat yang mengatakan bahwa Allah memakai tiga topeng yang berbeda untuk bekerja kedalam drama sejarah. Apa yang Alkitab katakan adalah satu Allah yang mengungkap-an diriNya dalam tiga pribadi yang berbeda --Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan bukan tiga entitas Bapa Allah, Ibu Allah (Maryam), yang menghasilkan Anak Allah (Isa Al-Masih), seperti yang dituduhkan Islam secara keliru. Keliru oknumnya, keliru Zat-nya, dan keliru kejadiannya (dipahami secara biologis).
Dimanapun, Alkitab tidak pernah mengajarkan lain dari pada satu Tuhan dalam satu-satunya Zat keilahian (lihat Kitab Bilangan 6:4, I Timotius 2:5, Yesaya 44:6 dll). Sedangkan istilah “Anak Allah” bukanlah anak-biologis, anak hasil kawin-mawin (walad) seperti yang dipahami dalam kedangkalan persepsi Arabia abad ke-7, melainkan “nuzul”nya Kalimat Allah menjadi “Sang Anak” (Sonship in Word incarnated). Dalam kekeliruan wahyu, Muhammad, maaf, Allah sampai bertanya: “Bagaimana Dia (Allah) mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri?”… “Mahasuci Allah dari mempunyai anak” (surat 6:101, 4:171). Bahwa Allah itu satu dalam sifat esensiNya dan kesenyawaanNya, namun juga adalah tiga pribadi, ini bukan rekayasa/ bikinan misionaris dan maunya antek-antek Kristen, melainkan memang itulah yang dinyatakan Allah lewat AlkitabNya berkali-kali; Alkitab yang telah di benarkan dan yang harus diimani oleh Muhammad dan Muslim berpuluh kali (a.l. Qs.10:94,73; 2:41,91; 3:3; 5:44, 46, 48, 68; 6:92; 29:46; 32:23; 5:31; 43:4; 46:30 dll ). Jadi inilah nasihat kita yang terbaik bagi orang- orang Kristiani, yaitu tatkala Anda berhadapan dengan tuduhan “Allahmu itu kok tiga Tuhan dalam Trinitas yang tak ada istilahnya dalam Alkitab?”, maka tolong sampaikan kepadanya tiga kemungkinan dibawah ini, serta mempertanyakan balik masalah Tauhid dan Shahadat mereka:
Bila itu merupakan tuduhan pribadi, maka sipenuduh pasti telah disesatkan oleh informasi yang dangkal dan keliru; dan (2) Bila itu dianggap merupakan tuduhan dari Kitab Suci agamanya, maka pasti Allah-nyalah yang telah keliru berwahyu! Bila dipersoalkan istilah Trinitas itu tak dikenal oleh Yesus sendiri dan tak ada istilahnya di Alkitab, maka kita jawab dengan sederhana bahwa istilah ini hanyalah istilah teologis demi memudahkan rujukan awam kepada konsep keberadaan Allah yang unik agar tidak disesatkan oleh slogan pukul- rata: “Allahmu dan Allahku satu”. Trinitas adalah ke-Esa-an Allah dalam tiga pribadiNya. Konsepnya (dan bukan istilahnya) bertaburan dalam seluruh Alkitab! Dan tidakkah Muslim juga mengadopsi suatu doktrin Islam yang tertinggi, TAUHID, tetapi istilahnya justru tidak muncul dalam Al-Quran sendiri? Dan apakah Muslim juga sadar, bahwa Kalimat SHAHADAT yang dianggap begitu sakral itu, ternyata malah tidak terdapat dalam Quran dalam bentuk dua kalimat yang disatukan (artinya, aslinya tidak diturunkan oleh Allah untuk menjadi shahadat Islam seperti sekarang), melainkan dipilih dan dirangkaikan oleh Manusiapintar dari dua atau tiga surat yang berbeda, surat 37 dan 47 terhadap 48! Dengan perkataan lain, Quran surgawi yang tersimpan dalam Lauhul Mahfudz, tidak bisa ditemukan kalimat Shahadat seperti yang diikrarkan dalam dunia Islam sepanjang zaman. Itu bukan aslinya dari Sana, sebab ia kental berbau syrik! Kenapa? Karena Allah SWT tidak pernah berkenan membiarkan diriNya dipartner-kan dengan siapapun juga, tetapi umat Islam malah menggabungkan Kalimat shahadat pertama tentang diri Allah (“Tiada Tuhan selain Allah”) dengan gandengan “wa” (dan) untuk dijejerkan kepada diri RasulNya (dan “Muhammad adalah Rasul Allah”), sehingga menyodorkan sebuah bentuk persekutuan Allah dan Muhammad yang menyalahi azaz Tauhid.
Mengklaim kasih tidak sulit sama sekali. Malahan klaim itu bisa “dibuktikan” dengan “berpura-pura” kasih, dan itu tentunya lebih jahat. Yang sulit justru membuktikan ujud kasih-Nya yang hakiki dan tak terbantahkan, yang bisa ditampakkan kepada mahluk ciptaanNya. Agamaagama lain merujukkan (lagi- lagi klaim) kasih Allah hanya sampai sebatas pemberianNya kepada manusia, yaitu sejumlah unsur-unsur pendukung kehidupan seperti udara, air, embun, sinar matahari dll. Namun alasan ini jauh dari memadai! Itu bukan khas wujud MahaKasih Allah, melainkan khas wujud tanggung- jawab Allah (yang baik) atas apa yang sudah diciptakanNya, yang memang harus dipeliharaNya. Maha kasih harus
dibuktikan dengan wujud pengorbanan Allah yang tidak seharusnya berkorban, dan bukan sekedar tanggung-jawab. Maka itulah yang perlu Anda jadikan kriteria kebenaran Allah, yaitu: “Allah manakah yang sudah membuktikan diriNya sebagai Tuhan yang berkorban?” Anda hanya mendapatinya pada Tuhan Alkitab yang sudah meng-kurbankan “AnakNya” (Firman yang “nuzul”/ diinkarnasikan menjadi Anak Manusia) Yesus Almasih diatas kayu salib, demi menebus umatNya dari perhambaan dosa? Semuanya disaksikan secara mutawatir oleh para saksi mata. Ya ibu Maryam dan pengikut-pengikut Yesus, maupun segenap musuhmusuh, orang-orang awam, serta para serdadu Roma yang mengeksekusinya!
Allah dengan wahyu yang menuduh-nuduh tetapi ternyata salah tuduh, hanyalah menunjukkan bahwa
Ia tidak MahaTahu seperti yang seharusnya bagi seorang Allah. Ini bisa menyangkut aspek dan dimensi apa saja. Tetapi disini baiklah kita soroti konsep doktinal yang dalam, yaitu tentang konsep ke-esaan Tuhan,
yang sering ditanggapi dengan pemahaman yang sangat dangkal dan
salah oleh pihak Islam. Sekalipun orang-orang Kristiani berkata berulang-ulang bahwa mereka percaya kepada satu Tuhan, namun sekian kali pula berulang-ulang mereka dituduh sebagai penyembah politeisme, menyembah tiga Tuhan Trinitas. Alkitab tidak memuat satu ayat pun yang menyebutkan bahwa ada tiga Allah berpartner. Tidak juga ada ayat yang mengatakan bahwa Allah memakai tiga topeng yang berbeda untuk bekerja kedalam drama sejarah. Apa yang Alkitab katakan adalah satu Allah yang mengungkap-an diriNya dalam tiga pribadi yang berbeda --Bapa, Anak, dan Roh Kudus, dan bukan tiga entitas Bapa Allah, Ibu Allah (Maryam), yang menghasilkan Anak Allah (Isa Al-Masih), seperti yang dituduhkan Islam secara keliru. Keliru oknumnya, keliru Zat-nya, dan keliru kejadiannya (dipahami secara biologis).
Dimanapun, Alkitab tidak pernah mengajarkan lain dari pada satu Tuhan dalam satu-satunya Zat keilahian (lihat Kitab Bilangan 6:4, I Timotius 2:5, Yesaya 44:6 dll). Sedangkan istilah “Anak Allah” bukanlah anak-biologis, anak hasil kawin-mawin (walad) seperti yang dipahami dalam kedangkalan persepsi Arabia abad ke-7, melainkan “nuzul”nya Kalimat Allah menjadi “Sang Anak” (Sonship in Word incarnated). Dalam kekeliruan wahyu, Muhammad, maaf, Allah sampai bertanya: “Bagaimana Dia (Allah) mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri?”… “Mahasuci Allah dari mempunyai anak” (surat 6:101, 4:171). Bahwa Allah itu satu dalam sifat esensiNya dan kesenyawaanNya, namun juga adalah tiga pribadi, ini bukan rekayasa/ bikinan misionaris dan maunya antek-antek Kristen, melainkan memang itulah yang dinyatakan Allah lewat AlkitabNya berkali-kali; Alkitab yang telah di benarkan dan yang harus diimani oleh Muhammad dan Muslim berpuluh kali (a.l. Qs.10:94,73; 2:41,91; 3:3; 5:44, 46, 48, 68; 6:92; 29:46; 32:23; 5:31; 43:4; 46:30 dll ). Jadi inilah nasihat kita yang terbaik bagi orang- orang Kristiani, yaitu tatkala Anda berhadapan dengan tuduhan “Allahmu itu kok tiga Tuhan dalam Trinitas yang tak ada istilahnya dalam Alkitab?”, maka tolong sampaikan kepadanya tiga kemungkinan dibawah ini, serta mempertanyakan balik masalah Tauhid dan Shahadat mereka:
Bila itu merupakan tuduhan pribadi, maka sipenuduh pasti telah disesatkan oleh informasi yang dangkal dan keliru; dan (2) Bila itu dianggap merupakan tuduhan dari Kitab Suci agamanya, maka pasti Allah-nyalah yang telah keliru berwahyu! Bila dipersoalkan istilah Trinitas itu tak dikenal oleh Yesus sendiri dan tak ada istilahnya di Alkitab, maka kita jawab dengan sederhana bahwa istilah ini hanyalah istilah teologis demi memudahkan rujukan awam kepada konsep keberadaan Allah yang unik agar tidak disesatkan oleh slogan pukul- rata: “Allahmu dan Allahku satu”. Trinitas adalah ke-Esa-an Allah dalam tiga pribadiNya. Konsepnya (dan bukan istilahnya) bertaburan dalam seluruh Alkitab! Dan tidakkah Muslim juga mengadopsi suatu doktrin Islam yang tertinggi, TAUHID, tetapi istilahnya justru tidak muncul dalam Al-Quran sendiri? Dan apakah Muslim juga sadar, bahwa Kalimat SHAHADAT yang dianggap begitu sakral itu, ternyata malah tidak terdapat dalam Quran dalam bentuk dua kalimat yang disatukan (artinya, aslinya tidak diturunkan oleh Allah untuk menjadi shahadat Islam seperti sekarang), melainkan dipilih dan dirangkaikan oleh Manusiapintar dari dua atau tiga surat yang berbeda, surat 37 dan 47 terhadap 48! Dengan perkataan lain, Quran surgawi yang tersimpan dalam Lauhul Mahfudz, tidak bisa ditemukan kalimat Shahadat seperti yang diikrarkan dalam dunia Islam sepanjang zaman. Itu bukan aslinya dari Sana, sebab ia kental berbau syrik! Kenapa? Karena Allah SWT tidak pernah berkenan membiarkan diriNya dipartner-kan dengan siapapun juga, tetapi umat Islam malah menggabungkan Kalimat shahadat pertama tentang diri Allah (“Tiada Tuhan selain Allah”) dengan gandengan “wa” (dan) untuk dijejerkan kepada diri RasulNya (dan “Muhammad adalah Rasul Allah”), sehingga menyodorkan sebuah bentuk persekutuan Allah dan Muhammad yang menyalahi azaz Tauhid.
Satu-satunya yang mengklaim diri sebagai Juruselamat adalah Yesus Kristus.
Sesungguhnya namanya Yahshua. Yah - artinya Tuhan Yahweh, Shua - artinya keselamatan.
“Keselamatan dari Tuhan” melekat dalam nama Yesus, nama yang dinyatakan malaikat bagiNya: “Engkau akan memanggilnya Yesus, karena Ia akan menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka.” Ini tercantum dalam Matius 1.
Kita lihat Muhammad. Dia tidak memenuhi syarat sebagai Juruselamat.
Dia bahkan tidak pernah mengklaim diri sebagai Juruselamat. Malahan dia berkata,
“Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu.” Dan Tuhan berkata kepadanya, (lihat Quran surat Yunus 10:94),
“Jika engkau ragu, pergilah kepada para ahli Kitab. Dan mereka akan menunjukkan padamu.” Tuhan berkata kepadanya, (lihat Quran surat 5:46), “Kitab Suci yang ada sebelum engkau adalah petunjuk, kebenaran.”
Masalahnya, Muhammad tidak pernah cari petunjuk pada Kitab tersebut. Di masa remajanya, ia memiliki kontak dengan orang orang Kristen. Ketika dewasa, ia mulai jarang kontak dengan orang Kristen. Dan hal ini terlihat di Quran. Banyak ayat kutipan dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang salah dikutipnya, baik itu tidak lengkap maupun salah mengutip dari Alkitab. Hal itu menunjukkan bahwa orang yang menuliskan semua itu tidak sungguh memahami Kitab Suci yang sebelumnya. Dan itulah masalahnya.
Muhammad mengklaim dirinya sebagai pemberi peringatan bagi umat
manusia, termasuk orang Kristen dan Yahudi, untuk kembali kepada Kitab mereka. Jadi dia menunjuk kebenaran karena ia tidak memiliki kebenaran tersebut.
Yesus satu-satunya yang berkata, “Akulah kebenaran.”
Muhammad berkata, “Aku tidak tahu kemana aku akan pergi.”
Yesus berkata, “Aku tahu kemana Aku akan pergi . Dalam Yohanes 14 dikatakan, “Aku akan pergi dan Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di mana Aku berada, kamupun berada, untuk selamanya.”
Inilah keindahan dari Injil. Inilah yang saya wartakan ke seluruh dunia dan saya sangat bersyukur.
“Keselamatan dari Tuhan” melekat dalam nama Yesus, nama yang dinyatakan malaikat bagiNya: “Engkau akan memanggilnya Yesus, karena Ia akan menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka.” Ini tercantum dalam Matius 1.
Kita lihat Muhammad. Dia tidak memenuhi syarat sebagai Juruselamat.
Dia bahkan tidak pernah mengklaim diri sebagai Juruselamat. Malahan dia berkata,
“Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi padamu.” Dan Tuhan berkata kepadanya, (lihat Quran surat Yunus 10:94),
“Jika engkau ragu, pergilah kepada para ahli Kitab. Dan mereka akan menunjukkan padamu.” Tuhan berkata kepadanya, (lihat Quran surat 5:46), “Kitab Suci yang ada sebelum engkau adalah petunjuk, kebenaran.”
Masalahnya, Muhammad tidak pernah cari petunjuk pada Kitab tersebut. Di masa remajanya, ia memiliki kontak dengan orang orang Kristen. Ketika dewasa, ia mulai jarang kontak dengan orang Kristen. Dan hal ini terlihat di Quran. Banyak ayat kutipan dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang salah dikutipnya, baik itu tidak lengkap maupun salah mengutip dari Alkitab. Hal itu menunjukkan bahwa orang yang menuliskan semua itu tidak sungguh memahami Kitab Suci yang sebelumnya. Dan itulah masalahnya.
Muhammad mengklaim dirinya sebagai pemberi peringatan bagi umat
manusia, termasuk orang Kristen dan Yahudi, untuk kembali kepada Kitab mereka. Jadi dia menunjuk kebenaran karena ia tidak memiliki kebenaran tersebut.
Yesus satu-satunya yang berkata, “Akulah kebenaran.”
Muhammad berkata, “Aku tidak tahu kemana aku akan pergi.”
Yesus berkata, “Aku tahu kemana Aku akan pergi . Dalam Yohanes 14 dikatakan, “Aku akan pergi dan Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di mana Aku berada, kamupun berada, untuk selamanya.”
Inilah keindahan dari Injil. Inilah yang saya wartakan ke seluruh dunia dan saya sangat bersyukur.
TUHAN YANG BENAR TIDAK AKAN MENGUCAPKAN PERKATAAN DUSTA
TUDUHAN: TUHAN ELOHIM MELAKUKAN DUSTA? KELICIKAN?
JAWAB: NONSENSE! ELOHIM MAHA KUDUS, JAUH DARI DUSTA-LICIK.
Hanya muslim kesasar saja yang
menuduhnya begitu. Sama seperti
menuduh Yesus berdosa, tidak
disalib/bangkit, Yesus itu Muslim,
Muhammad insan sempurna, Masjid
Al-Aqsa sudah ada dizaman Muhammad, dst. Tetapi Alkitab
berkata:
“Elohim yang tidak berdusta” (Titus1:2)
“Elohim tidak mungkin berdusta” (Ibrani 6:18).
“TUHAN JIJIK melihat penumpah darah dan penipu” (Mazmur 5:7), (Tidakkah ini sangat cocok dengan
ajaran Muhammad?)
Sekali Tuhan Elohim berdusta Ia bukan lagi Tuhan, melainkan ALLAH SWT. Kenapa? BACA (3:54) DENGAN BENAR DAN JUJUR:
(Allah berkata) “…dan Allah menipu (mereka itu).
DAN (AKU) ALLAH SEBESAR-BESAR
PENIPU LICIK” (Kairul Makiriin).
Dan adakah Allah berkata: “Aku tak
pernah berdusta, benci dusta?”
AWAS dengan tipuan terjemah
Qurannya. Tak ada kata asli
“pembalas” dalam bahasa Arab Allah.
Tak ada kata asli “sebaik-baiknya”.
Inilah bukti bahwa semua
terjemahannya telah dikuasai oleh ruh2 pendusta yg mendustai muslim
sendiri.
Nama dan Sifat “Khairul Makiriin” bukan keluar dari mulut siapapun, melainkan DARI MULUT Allah HIMSELF. Dan itulah yang dituding Yesus sebagai “BAPAK SEGALA DUSTA” (Yoh.8:44). Lagi-lagi, sangat cocok bukan??
Bagaimana kita bisa serasikan
pengakuan Dusta ini dengan klaim
bahwa diriNya adalah Allah yang
Mahasuci dan Mahabenar? O,
gampang! Kami muslim sudah
sembunyikan baik2 sifat/nama ASMAUL HUSNA, tadinya 100 nama,
kini jadi 99 nama-nama mulia!
Tetapi Alllah menegaskan pula bhw
DIALAH yang menipu MUHAMMAD
sendiri lewat mimpi menjelang perang
Badar! (3:13, 123 dll). Jadi bgmn kini
harus disembunyikan? Hussh! Isyu-
nya bukan bgmn menyembunyikan dusta lagi, tetapi bgmn menjawab
pertanyaan skakmat berikut: “BILAMANA MUHAMMAD SAMPAI DITIPU OLEH ALLAHNYA, MUSLIM MANA LAGI YANG TAK MUNGKIN DITIPU OLEHNYA?
JAWAB: NONSENSE! ELOHIM MAHA KUDUS, JAUH DARI DUSTA-LICIK.
Hanya muslim kesasar saja yang
menuduhnya begitu. Sama seperti
menuduh Yesus berdosa, tidak
disalib/bangkit, Yesus itu Muslim,
Muhammad insan sempurna, Masjid
Al-Aqsa sudah ada dizaman Muhammad, dst. Tetapi Alkitab
berkata:
“Elohim yang tidak berdusta” (Titus1:2)
“Elohim tidak mungkin berdusta” (Ibrani 6:18).
“TUHAN JIJIK melihat penumpah darah dan penipu” (Mazmur 5:7), (Tidakkah ini sangat cocok dengan
ajaran Muhammad?)
Sekali Tuhan Elohim berdusta Ia bukan lagi Tuhan, melainkan ALLAH SWT. Kenapa? BACA (3:54) DENGAN BENAR DAN JUJUR:
(Allah berkata) “…dan Allah menipu (mereka itu).
DAN (AKU) ALLAH SEBESAR-BESAR
PENIPU LICIK” (Kairul Makiriin).
Dan adakah Allah berkata: “Aku tak
pernah berdusta, benci dusta?”
AWAS dengan tipuan terjemah
Qurannya. Tak ada kata asli
“pembalas” dalam bahasa Arab Allah.
Tak ada kata asli “sebaik-baiknya”.
Inilah bukti bahwa semua
terjemahannya telah dikuasai oleh ruh2 pendusta yg mendustai muslim
sendiri.
Nama dan Sifat “Khairul Makiriin” bukan keluar dari mulut siapapun, melainkan DARI MULUT Allah HIMSELF. Dan itulah yang dituding Yesus sebagai “BAPAK SEGALA DUSTA” (Yoh.8:44). Lagi-lagi, sangat cocok bukan??
Bagaimana kita bisa serasikan
pengakuan Dusta ini dengan klaim
bahwa diriNya adalah Allah yang
Mahasuci dan Mahabenar? O,
gampang! Kami muslim sudah
sembunyikan baik2 sifat/nama ASMAUL HUSNA, tadinya 100 nama,
kini jadi 99 nama-nama mulia!
Tetapi Alllah menegaskan pula bhw
DIALAH yang menipu MUHAMMAD
sendiri lewat mimpi menjelang perang
Badar! (3:13, 123 dll). Jadi bgmn kini
harus disembunyikan? Hussh! Isyu-
nya bukan bgmn menyembunyikan dusta lagi, tetapi bgmn menjawab
pertanyaan skakmat berikut: “BILAMANA MUHAMMAD SAMPAI DITIPU OLEH ALLAHNYA, MUSLIM MANA LAGI YANG TAK MUNGKIN DITIPU OLEHNYA?
BAHAYA, ALLOH BERENCANA MENGGULUNG SURGANYA
Muhamad Bilang Bintang adalah Alat Pelempar setan yang hendak menyusup kedalam surga hendak mencuri dengar Informasi didalamnya
“Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 5)
“Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.” (QS. Al Jin: 9-10).
Jadi dengan alasan itu Muhamad membayangkan bahwa surga berada di luar angkasa (diantara bintang-bintang dilangit), oleh sebab itu Muhamad memerintahkan semua muslim untuk bersujud kepada Hajar Aswad yang berada dibumi juga bersujud menghadap langit dimana Tahta Allah berada
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya..." (QS. al-Baqarah: 144)
Namun sayangnya dihari kiamat nanti Allah akan menggulung Langit (tempat tahta Allah berada) seperti menggulung lembaran-lembaran kitab
“Hari ketika Kami menggulung langit bagai menggulung lembaran kitab ..”” (QS. Al-Anbiya : 104).
Artinya: "Tidak ada surga bagi muslim, Langit digulung/dilenyapkan, Tahta Allah dan Surga sudah tiada lagi, tiada pengharapan bagi muslim. yang tersisa hanyalah neraka sebagai upah mereka selama didunia ini....
Ironis
“Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 5)
“Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan bagi mereka.” (QS. Al Jin: 9-10).
Jadi dengan alasan itu Muhamad membayangkan bahwa surga berada di luar angkasa (diantara bintang-bintang dilangit), oleh sebab itu Muhamad memerintahkan semua muslim untuk bersujud kepada Hajar Aswad yang berada dibumi juga bersujud menghadap langit dimana Tahta Allah berada
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya..." (QS. al-Baqarah: 144)
Namun sayangnya dihari kiamat nanti Allah akan menggulung Langit (tempat tahta Allah berada) seperti menggulung lembaran-lembaran kitab
“Hari ketika Kami menggulung langit bagai menggulung lembaran kitab ..”” (QS. Al-Anbiya : 104).
Artinya: "Tidak ada surga bagi muslim, Langit digulung/dilenyapkan, Tahta Allah dan Surga sudah tiada lagi, tiada pengharapan bagi muslim. yang tersisa hanyalah neraka sebagai upah mereka selama didunia ini....
Ironis
Nubuat dari Kitabnya Orang Kristen
Penanya: Banyak teman muslim yg mengklaim bahwa nabi Muhammad sudah
dinubuah / dinubuat kan dalam Alkitab (kitabnya orang Kristen), jadi
kenabian Muhammad itu sah dan bukan dari hasil ngaku-ngaku sendiri dari sang nabi. Bagaimana tanggapan Bapak?
Duladi: Saya temukan nubuat dari kitabnya orang Kristen yg sudah digenapi oleh Islam adalah ini:
Wahyu 12:17 Maka marahlah naga itu (=Iblis) kepada perempuan itu (=Israel), lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus.
Wahyu 20:8 Lalu Iblis akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh dunia, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
Pesan yg saya tangkap dari nubuat itu adalah:
Di zaman akhir ini Tuhan tidak lagi memakai manusia sebagai alat perangNya.
Banyak ayat dalam kitab Wahyu menceritakan bahwa Tuhan sendiri-lah yang akan menghukum manusia.
Sedangkan yang memakai manusia sebagai alat perang adalah Iblis.
Jadi menurut kitab nubuat, Iblis-lah yang memperalat manusia untuk memerangi umat lain.
Dan itu bisa kita cek sekarang, apakah nubuat itu sedang digenapi.
Sungguh luar biasa, nubuat 2000 tahun silam, sedang digenapi oleh Islam.
Penanya: Jadi maksud Bapak, Muhammad atau Islam memang sudah dinubuah-kan dalam kitabnya orang Kristen, tetapi bukan sebagai nabi utusan Tuhan melainkan sebagai nabi utusannya Setan?
Duladi: Benar. Islam sedang menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu.
Jadi semua umat non-muslim di dunia ini bersiap-siaplah, karena Islam akan segera menguasai dunia ini, jumlah pengikutnya akan sebanyak pasir di laut, dan mereka akan memerangi umat lain.
Kejahatan Muhammad di masa lalu akan kembali terulang di masa-masa menjelang kiamat. Akan banyak non-muslim yg dipenggal oleh muslim, gara-gara mereka tidak mau sujud menyembah batu Owo dan menolak bayar jizyah. Hal itu tertulis di dalam kitab Wahyu:
Wahyu 13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu (=OWO, batu hitam hajar aswad yg menempel di sudut Kabah), sehingga patung binatang itu berbicara juga (=bisa berfirman melalui mulut Muhammad), dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Cocokkan dengan perintah Islam dalam Alquran dan Hadist ini:
QS 9:29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Islam), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:
Dikisahkan oleh Ibn 'Umar:
Rasul Allah berkata, "Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka SELAMATLAH NYAWA dan HARTA mereka DARI-KU kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah."
Dan hal itu sudah Muhammad lakukan, dilanjutkan oleh para khalifah penerusnya, dan kelak akan terjadi lagi ketika kekhalifahan Islam kembali tegak dan SYARIAH diberlakukan di seluruh dunia.
Yesus sendiri sudah mengingatkan:
Yohanes 16:
1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu."
Yohanes 16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Markus 10:29-30
Sabda Isa, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, setiap orang yang meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, atau ladangnya oleh karena Aku dan oleh karena Injil,
orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Markus 13:
19 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Tuhan, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
20 Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya.
21 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.
23 Hati-hatilah kamu! Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada kamu."
Menurut kitabnya orang Kristen, di zaman akhir ini Tuhan TIDAK LAGI memakai manusia sebagai alat untuk membunuh atau menghakimi. Justru Tuhan sangat menghargai umat-Nya yang tetap setia dan sabar sekalipun hidup dalam penganiayaan Islam.
Tuhan akan memberi reward kepada umat-Nya yg TIDAK TAKUT MATI dibunuh muslim, sama seperti Stefanus mati dibunuh orang-orang Yahudi jahat dia tidak melawan ataupun membalas dendam.
Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Muslim dibentuk oleh Iblis agar berwatak arogan dan bengis, tetapi umat non-muslim dibentuk oleh Tuhan agar berwatak lembut, pemaaf dan penuh kasih, bahkan bersedia menyerahkan nyawa mereka untuk dibunuh muslim demi menyenangkan nafsu haus darah muslim.
Yesusnya Kristen mengajari ini, karena hal inilah yg akan menjadi pembeda mana umat yg dipimpin oleh Setan dan mana umat yg dipimpin oleh Tuhan:
Matius 5:
44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Jadi jelas, bahwa di zaman Perjanjian Baru ini, Tuhan tidak mengijinkan umatNya jadi pembunuh, sedangkan Iblis-lah yg menginginkan pengikutnya jadi pembunuh.
Jika umat Tuhan juga diperintahkan melakukan hal yg sama, yaitu memerangi umat lain, maka kita akan sulit mengetahui yang mana dari Iblis dan yang mana dari Tuhan.
Tetapi sekarang sudah jelas, bukan?
Islam sedang menggenapi dirinya sebagai ALAT IBLIS itu, ini sudah sangat jelas sekali di depan mata.
Tidak ada agama yg menjadikan umatnya sebagai MESIN PERANG untuk MEMERANGI umat lain, kecuali ISLAM. Jadi jelas, bukan?
Duladi: Saya temukan nubuat dari kitabnya orang Kristen yg sudah digenapi oleh Islam adalah ini:
Wahyu 12:17 Maka marahlah naga itu (=Iblis) kepada perempuan itu (=Israel), lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus.
Wahyu 20:8 Lalu Iblis akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa di seluruh dunia, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.
Pesan yg saya tangkap dari nubuat itu adalah:
Di zaman akhir ini Tuhan tidak lagi memakai manusia sebagai alat perangNya.
Banyak ayat dalam kitab Wahyu menceritakan bahwa Tuhan sendiri-lah yang akan menghukum manusia.
Sedangkan yang memakai manusia sebagai alat perang adalah Iblis.
Jadi menurut kitab nubuat, Iblis-lah yang memperalat manusia untuk memerangi umat lain.
Dan itu bisa kita cek sekarang, apakah nubuat itu sedang digenapi.
Sungguh luar biasa, nubuat 2000 tahun silam, sedang digenapi oleh Islam.
Penanya: Jadi maksud Bapak, Muhammad atau Islam memang sudah dinubuah-kan dalam kitabnya orang Kristen, tetapi bukan sebagai nabi utusan Tuhan melainkan sebagai nabi utusannya Setan?
Duladi: Benar. Islam sedang menggenapi nubuat dalam kitab Wahyu.
Jadi semua umat non-muslim di dunia ini bersiap-siaplah, karena Islam akan segera menguasai dunia ini, jumlah pengikutnya akan sebanyak pasir di laut, dan mereka akan memerangi umat lain.
Kejahatan Muhammad di masa lalu akan kembali terulang di masa-masa menjelang kiamat. Akan banyak non-muslim yg dipenggal oleh muslim, gara-gara mereka tidak mau sujud menyembah batu Owo dan menolak bayar jizyah. Hal itu tertulis di dalam kitab Wahyu:
Wahyu 13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu (=OWO, batu hitam hajar aswad yg menempel di sudut Kabah), sehingga patung binatang itu berbicara juga (=bisa berfirman melalui mulut Muhammad), dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Cocokkan dengan perintah Islam dalam Alquran dan Hadist ini:
QS 9:29. Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Islam), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Hadis Sahih Bukhari, Volume 1, Book 2, Number 24:
Dikisahkan oleh Ibn 'Umar:
Rasul Allah berkata, "Aku telah diperintahkan (oleh Allah) untuk memerangi orang2 sampai mereka mengaku bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah, dan melakukan sembahyang dengan sempurna dan membayar zakat, sehingga jika mereka melakukan hal itu, maka SELAMATLAH NYAWA dan HARTA mereka DARI-KU kecuali dari hukum2 Islam dan amal mereka akan dihitung oleh Allah."
Dan hal itu sudah Muhammad lakukan, dilanjutkan oleh para khalifah penerusnya, dan kelak akan terjadi lagi ketika kekhalifahan Islam kembali tegak dan SYARIAH diberlakukan di seluruh dunia.
Yesus sendiri sudah mengingatkan:
Yohanes 16:
1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.
2 Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah.
3 Mereka akan berbuat demikian, karena mereka tidak mengenal baik Bapa maupun Aku.
4 Tetapi semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya apabila datang saatnya kamu ingat, bahwa Aku telah mengatakannya kepadamu."
Yohanes 16:33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."
Markus 10:29-30
Sabda Isa, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, setiap orang yang meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan, ayahnya, ibunya, anak-anaknya, atau ladangnya oleh karena Aku dan oleh karena Injil,
orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Markus 13:
19 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Tuhan, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
20 Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya.
21 Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.
23 Hati-hatilah kamu! Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada kamu."
Menurut kitabnya orang Kristen, di zaman akhir ini Tuhan TIDAK LAGI memakai manusia sebagai alat untuk membunuh atau menghakimi. Justru Tuhan sangat menghargai umat-Nya yang tetap setia dan sabar sekalipun hidup dalam penganiayaan Islam.
Tuhan akan memberi reward kepada umat-Nya yg TIDAK TAKUT MATI dibunuh muslim, sama seperti Stefanus mati dibunuh orang-orang Yahudi jahat dia tidak melawan ataupun membalas dendam.
Matius 10:28 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Muslim dibentuk oleh Iblis agar berwatak arogan dan bengis, tetapi umat non-muslim dibentuk oleh Tuhan agar berwatak lembut, pemaaf dan penuh kasih, bahkan bersedia menyerahkan nyawa mereka untuk dibunuh muslim demi menyenangkan nafsu haus darah muslim.
Yesusnya Kristen mengajari ini, karena hal inilah yg akan menjadi pembeda mana umat yg dipimpin oleh Setan dan mana umat yg dipimpin oleh Tuhan:
Matius 5:
44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Jadi jelas, bahwa di zaman Perjanjian Baru ini, Tuhan tidak mengijinkan umatNya jadi pembunuh, sedangkan Iblis-lah yg menginginkan pengikutnya jadi pembunuh.
Jika umat Tuhan juga diperintahkan melakukan hal yg sama, yaitu memerangi umat lain, maka kita akan sulit mengetahui yang mana dari Iblis dan yang mana dari Tuhan.
Tetapi sekarang sudah jelas, bukan?
Islam sedang menggenapi dirinya sebagai ALAT IBLIS itu, ini sudah sangat jelas sekali di depan mata.
Tidak ada agama yg menjadikan umatnya sebagai MESIN PERANG untuk MEMERANGI umat lain, kecuali ISLAM. Jadi jelas, bukan?
"ALQURAN, MENGECAM UCAPAN TUHAN ISRAEL TENTANG SEBUTAN ANAK ALLAH."
ALLAH BAPA MENGATAKAN: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
* Matius 3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
YESUS MENGATAKAN: "Aku Anak Allah."
*Yohanes 10:36, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan telah diutusNya kedalam dunia; Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Pengertian Anak Allah menurut iman kaca mata Kristen:
Umat Kristiani paling percaya, lebih dari siapapun bahwa kehamilan Maria mengandung Yesus, bukan karena diperistrikan oleh siapapun dan dia adalah perawan ketika mengandung Yesus dalam tubuhnya. Yesus bukan hasil karena pembuahan biologis benih manusia, melainkan karena kandungan Roh Kudus. Kita harus mengakui bahwa sesungguhnya tidak ada istilah yang lebih tepat daripada "Anak" untuk mengkomunikasikan konsep inkarnasi Sang Firman (yang berhakekat sama dengan Allah, lihat Yohanes 1:1) menjadi anak manusia. Kenapa? Karena disini tersangkut suatu "kelahiran spiritual" yaitu inkarnasi (penjelmaan) Sang Firman" menjadi anak manusia Yesus dalam dwi-kodrat Allah-Manusia.
ALQURAN, MENGECAM UCAPAN ALLAH ISRAEL:
* Qs 19:35Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia.
* Qs 72:3 dan bahwasanya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak.
* Qs 6:101 Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
* Qs 9:30, Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putra Allah" dan orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putra Allah". Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?
* Qs 4:171
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
Pengertian Anak Allah menurut iman kaca mata Islam:
Perhatikan, semua ayat diatas mengartikan "Anak Allah" adalah Allah mendapat Sang Anak dari hubungan badan (biologis) dengan seorang istri.
Bilamana Yesus adalah Anak Allah dalam pengertian demikian, tentu hal itu merupakan penghujatan manusia kepada Allah. Kita pun sebagai umat Kristiani juga akan menolak keras pemahaman 'Allah beranak yang menghasilkan Anak Allah dari hasil hubungan seksual' macam ini!"
Kesimpulannya:
Semua ayat Alquran diatas adalah perkataan manusia (Muhammad), bukan perkataan Allah asli, sebab tidak mungkin, Allah asli mengecam ucapanNya sendiri.
Errors dalam Qur'an
Kesalahan sejarah, Iptek, matematika sederhana dan kontradiksi teologis dalam Al Qur'an terlalu banyak untuk didaftar.
Semua kesalahan dan error itu yang menyatakan bahwa Qur'an memang sepenuhnya palsu.
ERROR DALAM PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
Berikut adalah beberapa:
1. Awalnya langit seperti asap dan bumi sudah tercipta.
Demikianlah yang dikatakan Qs 41:11.
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap,
Ilmu pengetahuan mengatakan bumi dan langit tidak pernah seperti asap (partikel mikro yang "mengambang" atau tersebar dalam gas).
Situasi yang mirip yaitu 300.000 tahun pertama penciptaan alam semesta. Tahun pertama setelah Big Bang yaitu sekitar 13,7 miliar tahun lalu - sebelum bintang-bintang pertama muncul. Tetapi yang ada hanya gas (hidrogen dan helium yang sedikit) dan bukan asap -tidak ada partikel -
dan pada saat itu juga jelas belum ada bumi.
Bumi kita adalah generasi ke 3 dari bintang-bintang dan planet-planet, dan muncul sekitar 4,6 miliar tahun lalu (4,57 menurut informasi terbaru), terbuat dari potongan batu, logam, mineral, dll, yang terlempar ke dalam kekosongan yang berasal dari ledakan bintang tua - supernova -. Agregasi atau penyatuan dari segala sesuatu yaitu kerikil dan potongan batu atau bijih atau logam atau apa pun, kemudian batu-batu besar, komet, asteroid, dan bahkan planetoids - planet mini - sedikit demi sedikit membèntuk Bumi.
Kita masih bisa melihat sisa bahan bangunan bumi yang tersebar di luar sana: Meteor, komet, dan juga sabuk Kuiper dan awan Oort - mulai dari butiran pasir dan kerikil sampai planet kecil dengan diameter lebih dari 2000 kilometer.
Dan yang pasti tidak seperti asap yang dikatakan Quran.
Kesalahan dan error iptek yang luar biasa dari Quran
2. Allah kemudian berkata kepada langit dan bumi: "...Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku....", (Qs 41:11).
Tetapi iptek mengatakan bahwa bumi dan langit (alam semesta) tidak pernah datang bersama-sama selama 4,57 miliar tahun dikarenakan Bumi belum muncul, tidak pernah sejak Big Bang 13,7 miliar tahun yang lalu. Sebaliknya, alam semesta telah berkembang, dan hampir semuanya telah ngebut menjauh dari hampir segala sesuatu yang lain, sejak Big Bang - jauh sebelum bumi lahir.
Langit dan bumi bergabung bersama-sama "sebagai satu unit Penciptaan", sebelum Allah pisahkan antara keduanya, hal itu diklaim muslim terdapat dalam Qs 21:30. Tapi Quran tidak mengatakan kapan bintang-bintang dll berpisah dari Bumi - dan iptek mengatakan semua kata Quran salah.
Bumi pernah bergabung bersama-sama dengan langit atau alam semesta sebagai satu unit penciptaan (kejadian ini diklaim oleh Muslim berpendidikan sebelum Big Bang - tapi ingat sebelum Big Bang dan lebih dari 9,1 miliar tahun setelahnya, belum ada bumi untuk bersatu dengan alam semesta)
Kesalahan dan error iptek yang luar biasa dari Quran
3. Penciptaan alam semesta dan Bumi dan semua yang ada di bumi dilakukan selama 6 hari, menurut Quran (Qs 7:54, Qs 25:59, Qs 32:4, Qs 50:38 dan Qs 57:4) atau mungkin 8 hari (Qs 41:9-12).
Suatu kontradiksi!!!
(Muslim mencoba untuk menjelaskan kontradiksi itu dengan mengatakan bahwa 2 hari dihitung ganda, tapi itu bukan apa yang Quran katakan, dan juga tidak peduli 6 atau 8 hari keduanya benar-benar salah seçara iptek).
Quran juga secara jelas mengatakan bahwa Bumi diciptakan pertama dan alam semesta setelahnya (Qs 41:9-12). Tetapi Quran bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Alam semesta - ada beberapa 9 milyar tahun sebelum bumi.
Kesalahan dan error iptek yang luar biasa dari Quran
4. Bumi adalah datar.
Hal ini begitu jelas, walau tidak disebutkan secara langsung, tetapi semua gambar dan istilah yang digunakan tentang bumi, adalah gambar dari sesuatu yang datar, dan ilmuwan Quran sepakat bahwa bumi di Quran adalah datar (Qs 13:3, Qs 15:19 , Qs 20:53, Qs 43:10, Qs 50:7, Qs 51:48, Qs 55:10, Qs 71:19, Qs 78: 6, Qs 91:6).
Ada satu terjemahan (dari lebih dari 50 terjemahan ke Bah.Inggris) yang mengatakan Bumi berbentuk seperti telur - dan dalam 3 dimensi (yang diterjemahkan oleh Rashad Khalifa tapi bahkan Islam sendiri tidak mengklasifikasikan dia sebagai penerjemah yang baik).
Walaupun demikian, terjemahan ini sering dikutip oleh muslim yang ingin membuktikan bahwa Quran benar, tetapi sebenarnya tidak ada landasan untuk "terjemahan" itu dalam bahasa aslinya Arab. Terjemahan "telur" itu salah (itu bercerita tentang sarang burung unta yang datar di tanah, sedangkan Rashad Khalifa memilih untuk mengklaim itu berarti telur). Tak satu pun penerjemah yang diperçaya berbicara tentang apa pun kecuali Bumi datar di Quran. Semua ilmuwan berkata bumi bulat, tapi
Dalam Quran bumi ini datar.
Kesalahan dan error iptek yang luar biasa dari Quran
NAMA ISA DIPERMASALAHKAN KARNA DIANGGAP WAHYU YANG SALAH
Muhammad Terima Wahyu Keliru Yang Terbesar: Namanya Al Masih, Isa Putera Maryam dan ini merupakan kesalahan yang fatal
Ia (jibril) berkata (kepada Maryam): "Sesungguhnya aku ini hanya-lah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." (QS.19:19).
(Ingatlah), ketika para Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.(QS.3:45)
ITULAH DUA KEPING WAHYU YANG PALING BERMASALAH. KENAPA?
Muslim kebanyakan akan take for granted, menganggap dua ayat ini baik-baik saja. Malah istimewa, karena turut memperkaya khasanah islamologi, khususnya Kristologi islamik.
Mereka tidak bertanya kritis kenapa Injil sejak 6 abad sebelumnya telah menyebut namanya Yesus, dan kini tiba-tiba ISA? Bukankah nama tersebut berasal dari Sorga? Dari mulut Tuhan yang sama dan diturunkan oleh malaikat yang sama? Apakah ada sesuatu yang keliru? Dari mana asal nama-baru Isa itu dimunculkan? Bagus, memang ada yang keliru, bahkan salah fatal! Ternyata asal usul ISA berasal dari dua tahapan wahyu tentang kelahirannya yang terpisah.
Yang pertama dicatatkan dalam Surat Maryam pada awal wahyu di Mekah (19:19), dimana Jibril (yang menampakkan dirinya sebagai satu lelaki yang sempurna) menyampaikan kabar gembira yang pertama kalinya kepada Maryam. Dan sayang bahwa “kabar-gembira” ini ternyata kelolosan menyebutkan siapa nama seorang anak laki-laki yang suci yang akan dikandung Maryam! Dan setelah bertahun-tahun kemudian, hal ini baru disadari (oleh oknum pewahyu?) setelah Muhammad hijrah ke Medinah. Maka Allah susulkan sekali lagi wahyuNya pada Surat Ali Imran dipenggalan waktu akhir dari surat-surat Madaniyyah (3:45).
Disitulah baru tampil nama ISA – Al Masih Isa Putera Maryam – setelah bertahun-tahun Muhammad dan para pengikutnya tidak mengenal siapa nama Putera Maryam tersebut! Anehnya lagi, makna “Isa” dan maksud dari pemberian nama susulan tersebut tidak disertakan sama sekali oleh Allah. Akibatnya Isa kosong makna, dan tidak ada satupun saksi yang mengkonfirmasikannya:

Perhatikan bahwa wahyu pertama di Mekah disampaikan sbb.
Diturunkan oleh satu ruh tanpa nama (belakangan dianggap Jibril).
Ruh dimunculkan sebagai seorang lelaki sempurna (QS.19:17).
Ruh samasekali tidak memanggil/menyapa nama “Maryam”
Ruh samasekali tidak menyebut siapa jati diri “anak laki-laki suci” tapi yang harus dilahirkan “secara aib dan haram” tanpa suami. Kosong nama, kosong penjelasan dan penguatan yang sangat diperlukan Maryam pada saat ia nanti harus menghadapi sendirian resiko aniaya dan rajam dari kaumnya!
Ini adalah buah karya Allah yang tampaknya sangat teledor. Maka perlu dikoreksi -- setelah terlantar bertahun tahun -- dengan wahyu susulan di Medinah yang disampaikan sbb.
Diturunkan oleh bala para malaikat.
Malaikat tidak ada dalam ujud satu lelaki.
Wahyu kini dilengkapi dengan panggilan dan salam sopan “Hai Maryam”
Wahyu dilengkapi dengan nama sang orok: “namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.
Betapa kusutnya wahyu yang disampaikan oleh Sang Pewahyu, dan betapa ia “no-having sense” dan bertentangan dengan apa yang dislogankanNya sendiri:
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu”. (QS.11:1)
Jelas, nama asing ISA yang disusulkan (baca: dikoreksikan) Allah ini bermasalah sejak ia dimunculkan begitu terlambat di Medinah dengan narasi yang berbeda-beda dengan wahyu Mekah. Nama Isa ini tidak ada makna dan arahnya, kecuali terkesan adanya suatu agenda penolakan tersembunyi terhadap nama asli dan makna hakikinya. Secara rohani, ini mengarah kepada pelecehan bahkan penghujatan tersembunyi dari sebuah roh kegelapan. Ingat, sebelum Muhammad, nama YESUS telah diberikan dua kali oleh malaikat Gabriel berturut-turut kepada Yusuf (calon suaminya), lalu kepada Maria, di abad ke-satu. Itu adalah nama Ilahi. Tidak ada nama yang Tuhan berikan secara untung-untungan. Tidak mungkin Tuhan memberi nama tanpa makna dan tujuan, apalagi sampai kosong melompong. Gabriel berkata:
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” (Lukas 1:31).
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21)
Di seluruh Kitab Perjanjian Baru, nama Yesus muncul 975 kali! Orang Arab Nasrani sejak awal-awal Masehi selalu menyebut nama ini sebagai “Yasu’u”, (Yesus, dari Yehoshua, Yesu’a) artinya “Yahweh menyelamatkan”.Bahkan Yesus telah menyebut dirinya dengan nama Yesus dengan menyertakan otoritasNya.(Yohanes 17:3, Kisah 22:8, Wahyu 22:16). Tetapi sangat mengagetkan bahwa Muhammad justru menolak untuk memakai nama Yasu’u yang pasti telah dia dengar dari sumber-sumber Nasrani, seperti Waraqah bin Naufal dll. Rupa-rupanya ruh Muhammad tidak bisa menerima nama demikian, sehingga harus digantikannya dengan melawan fakta. Ini turut menjelaskan kenapa ruh Muhammad tidak berani menyebutkan nama “Yasu’u” sampai bertahun-tahun, dan baru kemudian di Medinah dia dapat wangsit (bukan wahyu) tentang ISA - yang hampa, sebuah kehampaan yang PASTI-lah bukan berasal dari wahyu Ilahi!
Muslim sibuk mencari-cari pembenaran terhadap nama ini dari segala sudut. Namun tak ada satupun yang mampu menjawab: Apa makna nama tersebut? Pelbagai teori di dunia turut mengisi kebingungan yang dihasilkan oleh wangsit Muhammad yang salah kaprah, a.l. sbb.
Asal mula nama “Isa” sampai sekarang tidak jelas. Injil tidak mengenal nama tersebut. Yesus dan muridNya pun tidak. Muhammad sendiripun tidak mengerti apa maknanya. Kata inipun bukanlah sebuah terjemahan bahasa Arab dari nama “Yesus”, maka ada berbagai pandangan/pendapat beragam diseputar nama ini, a.l.:
· Nama ini tidak memiliki kekhususan, melainkan ciptaan Muhammad sendiri untuk menyelaraskannya dengan ritme sajak (untuk Quran).
· Sebuah nama cenderung untuk orang Arab ketimbang Ibrani.
· Sebuah kata yang dibentuk dengan menyusupkan struktur Ibrani yang membentuk nama Yesu’a (Yoshua = Yesus)
· Nama ini kemungkinan merupakan bentuk Aramaik dari Yesu’a, yang melambangkan warna putih yang bercampur dengan warna merah.
· Kata ini kemungkinan terkait dengan kata Esau dalam bahasa Ibrani [dimana orang-orang Yahudi biasa melontarkan ketidak-senangan mereka akan seseorang (semisal Yesus) yang diibaratkannya dengan Esau (yang dilafalkan mirip dengan “isa” dalam lafal Arab].
Kebingungan Islamik ini memperlihatkan bahwa nama “Isa” tidak punya kaitan dengan figur Biblikal dan sejarah Yesus dari Nazaret, yang diakui oleh orang Kristen sebagai Juru Selamat dan Elohim. Nama Isa bahkan telah menghilangkan makna orisinil YESUS yang ilahiah, yang artinya adalah “Yahweh Menyelamatkan”.
AKHIR KATA, kita semua layak dan patut bertanya,
“Atas otoritas siapa maka nama Yesus yang disampaikan dua kali oleh Gabriel, dan yang dipakai oleh Yesus untuk dirinya sendiri itu bisa digantikan sewenang-wenang oleh wangsit (bukan wahyu) Muhammad dengan sebuah nama kosong? Dan dapatkah Muslim menerima bilamana Paus atau Penginjil Billy Graham atau Mirza Ghulam Ahmad misalnya mengubah nama Muhammad menjadi Mumet”?
Ia (jibril) berkata (kepada Maryam): "Sesungguhnya aku ini hanya-lah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci." (QS.19:19).
(Ingatlah), ketika para Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.(QS.3:45)
ITULAH DUA KEPING WAHYU YANG PALING BERMASALAH. KENAPA?
Muslim kebanyakan akan take for granted, menganggap dua ayat ini baik-baik saja. Malah istimewa, karena turut memperkaya khasanah islamologi, khususnya Kristologi islamik.
Mereka tidak bertanya kritis kenapa Injil sejak 6 abad sebelumnya telah menyebut namanya Yesus, dan kini tiba-tiba ISA? Bukankah nama tersebut berasal dari Sorga? Dari mulut Tuhan yang sama dan diturunkan oleh malaikat yang sama? Apakah ada sesuatu yang keliru? Dari mana asal nama-baru Isa itu dimunculkan? Bagus, memang ada yang keliru, bahkan salah fatal! Ternyata asal usul ISA berasal dari dua tahapan wahyu tentang kelahirannya yang terpisah.
Yang pertama dicatatkan dalam Surat Maryam pada awal wahyu di Mekah (19:19), dimana Jibril (yang menampakkan dirinya sebagai satu lelaki yang sempurna) menyampaikan kabar gembira yang pertama kalinya kepada Maryam. Dan sayang bahwa “kabar-gembira” ini ternyata kelolosan menyebutkan siapa nama seorang anak laki-laki yang suci yang akan dikandung Maryam! Dan setelah bertahun-tahun kemudian, hal ini baru disadari (oleh oknum pewahyu?) setelah Muhammad hijrah ke Medinah. Maka Allah susulkan sekali lagi wahyuNya pada Surat Ali Imran dipenggalan waktu akhir dari surat-surat Madaniyyah (3:45).
Disitulah baru tampil nama ISA – Al Masih Isa Putera Maryam – setelah bertahun-tahun Muhammad dan para pengikutnya tidak mengenal siapa nama Putera Maryam tersebut! Anehnya lagi, makna “Isa” dan maksud dari pemberian nama susulan tersebut tidak disertakan sama sekali oleh Allah. Akibatnya Isa kosong makna, dan tidak ada satupun saksi yang mengkonfirmasikannya:

Perhatikan bahwa wahyu pertama di Mekah disampaikan sbb.
Diturunkan oleh satu ruh tanpa nama (belakangan dianggap Jibril).
Ruh dimunculkan sebagai seorang lelaki sempurna (QS.19:17).
Ruh samasekali tidak memanggil/menyapa nama “Maryam”
Ruh samasekali tidak menyebut siapa jati diri “anak laki-laki suci” tapi yang harus dilahirkan “secara aib dan haram” tanpa suami. Kosong nama, kosong penjelasan dan penguatan yang sangat diperlukan Maryam pada saat ia nanti harus menghadapi sendirian resiko aniaya dan rajam dari kaumnya!
Ini adalah buah karya Allah yang tampaknya sangat teledor. Maka perlu dikoreksi -- setelah terlantar bertahun tahun -- dengan wahyu susulan di Medinah yang disampaikan sbb.
Diturunkan oleh bala para malaikat.
Malaikat tidak ada dalam ujud satu lelaki.
Wahyu kini dilengkapi dengan panggilan dan salam sopan “Hai Maryam”
Wahyu dilengkapi dengan nama sang orok: “namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)”.
Betapa kusutnya wahyu yang disampaikan oleh Sang Pewahyu, dan betapa ia “no-having sense” dan bertentangan dengan apa yang dislogankanNya sendiri:
“Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu”. (QS.11:1)
Jelas, nama asing ISA yang disusulkan (baca: dikoreksikan) Allah ini bermasalah sejak ia dimunculkan begitu terlambat di Medinah dengan narasi yang berbeda-beda dengan wahyu Mekah. Nama Isa ini tidak ada makna dan arahnya, kecuali terkesan adanya suatu agenda penolakan tersembunyi terhadap nama asli dan makna hakikinya. Secara rohani, ini mengarah kepada pelecehan bahkan penghujatan tersembunyi dari sebuah roh kegelapan. Ingat, sebelum Muhammad, nama YESUS telah diberikan dua kali oleh malaikat Gabriel berturut-turut kepada Yusuf (calon suaminya), lalu kepada Maria, di abad ke-satu. Itu adalah nama Ilahi. Tidak ada nama yang Tuhan berikan secara untung-untungan. Tidak mungkin Tuhan memberi nama tanpa makna dan tujuan, apalagi sampai kosong melompong. Gabriel berkata:
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” (Lukas 1:31).
“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21)
Di seluruh Kitab Perjanjian Baru, nama Yesus muncul 975 kali! Orang Arab Nasrani sejak awal-awal Masehi selalu menyebut nama ini sebagai “Yasu’u”, (Yesus, dari Yehoshua, Yesu’a) artinya “Yahweh menyelamatkan”.Bahkan Yesus telah menyebut dirinya dengan nama Yesus dengan menyertakan otoritasNya.(Yohanes 17:3, Kisah 22:8, Wahyu 22:16). Tetapi sangat mengagetkan bahwa Muhammad justru menolak untuk memakai nama Yasu’u yang pasti telah dia dengar dari sumber-sumber Nasrani, seperti Waraqah bin Naufal dll. Rupa-rupanya ruh Muhammad tidak bisa menerima nama demikian, sehingga harus digantikannya dengan melawan fakta. Ini turut menjelaskan kenapa ruh Muhammad tidak berani menyebutkan nama “Yasu’u” sampai bertahun-tahun, dan baru kemudian di Medinah dia dapat wangsit (bukan wahyu) tentang ISA - yang hampa, sebuah kehampaan yang PASTI-lah bukan berasal dari wahyu Ilahi!
Muslim sibuk mencari-cari pembenaran terhadap nama ini dari segala sudut. Namun tak ada satupun yang mampu menjawab: Apa makna nama tersebut? Pelbagai teori di dunia turut mengisi kebingungan yang dihasilkan oleh wangsit Muhammad yang salah kaprah, a.l. sbb.
Asal mula nama “Isa” sampai sekarang tidak jelas. Injil tidak mengenal nama tersebut. Yesus dan muridNya pun tidak. Muhammad sendiripun tidak mengerti apa maknanya. Kata inipun bukanlah sebuah terjemahan bahasa Arab dari nama “Yesus”, maka ada berbagai pandangan/pendapat beragam diseputar nama ini, a.l.:
· Nama ini tidak memiliki kekhususan, melainkan ciptaan Muhammad sendiri untuk menyelaraskannya dengan ritme sajak (untuk Quran).
· Sebuah nama cenderung untuk orang Arab ketimbang Ibrani.
· Sebuah kata yang dibentuk dengan menyusupkan struktur Ibrani yang membentuk nama Yesu’a (Yoshua = Yesus)
· Nama ini kemungkinan merupakan bentuk Aramaik dari Yesu’a, yang melambangkan warna putih yang bercampur dengan warna merah.
· Kata ini kemungkinan terkait dengan kata Esau dalam bahasa Ibrani [dimana orang-orang Yahudi biasa melontarkan ketidak-senangan mereka akan seseorang (semisal Yesus) yang diibaratkannya dengan Esau (yang dilafalkan mirip dengan “isa” dalam lafal Arab].
Kebingungan Islamik ini memperlihatkan bahwa nama “Isa” tidak punya kaitan dengan figur Biblikal dan sejarah Yesus dari Nazaret, yang diakui oleh orang Kristen sebagai Juru Selamat dan Elohim. Nama Isa bahkan telah menghilangkan makna orisinil YESUS yang ilahiah, yang artinya adalah “Yahweh Menyelamatkan”.
AKHIR KATA, kita semua layak dan patut bertanya,
“Atas otoritas siapa maka nama Yesus yang disampaikan dua kali oleh Gabriel, dan yang dipakai oleh Yesus untuk dirinya sendiri itu bisa digantikan sewenang-wenang oleh wangsit (bukan wahyu) Muhammad dengan sebuah nama kosong? Dan dapatkah Muslim menerima bilamana Paus atau Penginjil Billy Graham atau Mirza Ghulam Ahmad misalnya mengubah nama Muhammad menjadi Mumet”?
PERBANDINGAN MUHAMAD, MUSA DAN ISA ALMASIH
Perhatikan Carita di bawah ini Untuk Teliti
Perbandingan dan Perbedaan yang Kentara Di antara Sayyidina Musa dan
Muhammad, dan Sebaliknya, Kemiripan yang Jelas di antara Sayiddina Isa
Al-Masih dengan Sayyidina Musa
• Zaman Kanak-kanak Sebelum Menjadi Baligh
1. Sayyidina Musa
“Pembesaran baginda serba lengkap, stabil lagi mewah. Musa dibesarkan di dalam Istana Firaun Mesir. Segala keperluannya mencukupi (Keluaran 2:1-9) Baginda telah dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri” (Keluaran 2: 6-9).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
“Pembesaran Baginda cukup stabil dan serba lengkap dalam keadaan rumahtangga yang damai sejahtera. Dia JUGA dibesarkan oleh ibu kandungNya sendiri.” (Matius 2:11, 2:19-21).
3. Muhammad
“Pembesaran beliau dalam keadaan serba berkurangan. Dia tiada berbapa bila dilahir, dan penjaganya bertukar tangan daripada datuknya ke pakciknya setelah kematian ibunya (dia yatim piatu). Dia TIDAK dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri.” (Sirat Rasulullah 73-79).
• Pendidikan dan Pembelarajan Mereka
1. Sayyidina Musa
“Musa telah menjadi Putera kepada Puteri Firaun. Puteri inilah yang menamakan baginda ‘Musa’ (Keluaran 2 ayat 10). Musa telah diberi pendidikan yang cukup tinggi dan istimewa sebagai seorang Putera dalam Istana Firaun” (Kisah Rasul-rasul 7: 22).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
“Isa Al-Masih telah dididik sebagai seorang Yahudi yang alim dalam akidah Taurat dan pengajarannya. Bila Baginda meningkat umur hanya 12 tahun, Isa Al-Masih sudah pun memiliki pengetahuan Taurat yang sangat mantap lagi amat mengagumi “(Lukas 2: 41-50)
3. Muhammad
“Muhammad dianggap sebagai Nabi yang Ummi dalam dunia Islam. Menurut tradisi Islam sendiri, beliau buta huruf dan dia TIDAK berpelajaran dan juga tidak berpendidikan. Ini adalah satu PERBEDAAN yang jelas ketara dan penting dengan Nabi Musa.”
• Perbuatan Keajaiban & Mukjizat–mukjizat Hebat yang menjadi Tanda-tanda Nyata semasa pelayanan masing-masing
1. Sayyidina Musa
“Musa telah melakukan banyak mukjizat-mukjizat di khalayak ramai dengan pertolongan Allah, dan ini telah menjadi tanda-tanda yang nyata kepada Firaun. Akhirnya dia membenarkan umat Yahudi keluar daripada negeri Mesir. “ (Keluaran 5:1-12, Keluaran 9,10,11,12,13,14), (Surah 7: 122-128, 14: 5,6, 17: 101).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
Isa Al-Masih juga telah melakukan banyak sekali keajaiban dan mukjizat-mukjizat hebat di depan khalayak ramai di muka umum. Seperti menghidupkan orang-orang yang sudah mati, menyembuhkan sakit penyakit mereka yang berpenyakit, memberi makanan dan minuman yang mencukupi kepada orangramai dan juga mengampuni dosa-dosa mereka yang ingkar kepada Allah. (Matius 8:1-17, Lukas 11:14-23,8:40-56) (Surah 3: 49, dll).
3. Muhammad
Muhammad, nabi Islam TIDAK melakukan satu pun keajaiban atau mukjizat di depan orang ramai. Bila di cabar orang ramai bagi satu mukjizat, dia tidak melakukannya, cuma kata Quranlah ‘peringatan’nya. (Surah 28:48-49, 29:50-51).
Ini SATU LAGI PERBEDAAN yang jelas dengan Musa.
• Perhubungan Mereka dengan Negeri Mesir
1. Sayyidina Musa
Musa telah tinggal di negeri Mesir selama 40 tahun yang pertama hayatnya dan juga Musa membesar di dalam Istana Firaun. Sesudah itu baginda telah berhijrah keluar dari Mesir, bersama-sama dengan saudara2 seumatnya sesuai dengan sabda dan perintah Allah. (Keluaran 12, 13,14 15).
Firaun Mesir, seorang pemerintah, telah mencuba membunuh Musa sesudah memusuhinya di zaman itu. (Keluaran 1:15-2:10).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
Al-Masih Isa bersama-sama dengan keluarga Baginda juga telah tinggal di negeri Mesir dengan kehendak Allah (Mat.2:13). Selepas itu, Baginda bersama-sama dengan saudara-mara Baginda telah berhijrah kembali ke tempat asal mereka di Israel, sesuai dengan sabda dan nubuat Allah dalam Hosea 11:1 (Mat.2:13-23). Raja Herod, pemerintah sezaman dengan Isa al-Masih juga telah mencuba membunuh Baginda di waktu itu. (Matius 2).
3. Muhammad
Muhammad tidak ada perhubungan yang penting atau istimewa dengan negeri Mesir. Muhammad TIDAK pernah lari ke Mesir untuk selamatkan diri daripada musuh-musuhnya! Lagi satu perbedaan yang sangat jelas di antara Muhammad DAN kedua-dua Musa dan Isa Al-Masih.
• Makam dan Tempat Bersemadi Mereka
1. Sayyidina Musa
Sehingga pada hari ini, tidak sesiapa pun yang tahu di mana letaknya Makam dan tempat pengkebumian Musa. Dia wafat di atas Gunung Nebo, tetapi tempat pengkebumian baginda di sana tidak dapat dicari atau ditemui, sesuai dengan firman dan sabda Allah. (Ulangan 34:1-5, Ulangan 34: 6).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
Orang ramai cuba mengagak lokasi Makam Isa Al-Masih. Tetapi terkaan mereka belum pasti lagi, kerana tidak ada bahan-bahan ketinggalan Isa A.M. di sana! Sesudah wafat, Baginda telah bangkit dari kematian 3 hari kemudian dan kembali ke alam Jannah. Ini pula adalah sesuai dengan sabda firman Allah dari Nabi Yesaya. (Lukas 23-24,Yesaya 53: 9-12).
3. Muhammad
Seluruh dunia tahu di mana letaknya Makam Muhammad. Beribu-ribu orang menziarahi makamnya di Kota Madinah tiap-tiap tahun.
Lagi SATU BUKTI jelas ketidak-miripan Muhammad dengan Nabi Musa.
• Pertalian Darah Di Antara Mereka
1. Sayyidina Musa
Nabi Musa berasal daripada suku kaum LEVI, salah satu daripada dua-belas suku sanak saudara Nabi Yakub dalam Bani Israel. (Keluaran 2 : 1-2).
2. Sayyidina Isa Almasih
Isa Al-Masih berasal daripada suku kaum JUDAH, salah satu daripada dua-belas suku sanak saudara Nabi Yakub dalam Bani Israel. (Matius 1 : 1-2). Jadi, Isa adalah saudara secara langsung dengan Musa melalui pertalian darah daging mereka.
3. Muhammad
Muhammad bin Abdullah berasal daripada suku Banu Hashim dari kaum Quraish. Mereka adalah satu bangsa Arab yang berpindah-randah (badui) di tanah Hijaz. Jelas sekali, Muhammad bukanlah saudara kepada Nabi Yakub atau pun Musa secara langsung.
Sudah amat jelaslah, dengan semua perbandingan ini, kita dapat melihat betapa ketara bezanya Nabi Muhammad daripada Nabi Musa. Ini sesungguhnya membuktikan umat Islam yang cuba mencari kemiripan antara Musa dan Muhammad hanya melakukannya kerana mereka sudah terdesak untuk mengesahkan ‘kerasulan’ nabi Muhammad konon, melalui rujukan-rujukan dari Kitab Taurat. Jadi, di manakah ‘pengesahan’ dan kemiripan itu ? LANGSUNG TIDAK ADA SAMA SEKALI!
Jadi siapakah yang dirujuki oleh nubuat di dalam Kitab Taurat itu:
“Seorang Nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudara kamu, sama seperti aku (yakni NABI MUSA), akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan..seorang Nabi akan Ku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka; seperti engkau (Nabi Musa) ini; Aku akan menaruh firman-ku dalam mulutnya, dan dia akan mengatakan kepada mereka segala yang Ku perintahkan kepadanya.” Ulangan 18: 15, 18
Jelas sekali dia bukanlah Muhammad! Oleh kerana dia bukan dari salah satu daripada dua belas suku saudara Bani Israel. Inilah nama-nama dua-belas suku sanak-saudara Bani Israel, yakni mengikut 12 anak lelaki Yakub :
“Reuben, Simeon, LEVI, Issachar, JUDAH, Zebulun, Yusuf, Benyamin, Dan, Naphtali, Gad dan Asyer” Kejadian 35: 23-26
Sebaliknya pula, Isa Al-Masih itu adalah dari suku JUDAH (Matius 1: 1-2) yaitu saudara dengan LEVI, dan Levi adalah leluhur kepada Nabi Musa (lihat Carta di atas). Jadi, jelaslah Sayyidina Isa al-Masih adalah saudara kepada Nabi Musa kerana pertalian mereka sesama sendiri melalui dua-belas Suku Bani Israel!
Sebaliknya, Muhammad bukanlah dari keturunan salah satu pun daripada dua-belas suku Bani Israel itu. Dia adalah seorang non-Jew atau non-Yahudi. Oleh itu beliau tidak layak sekalipun berhak tuntut pertalian saudara dengan Nabi Musa!
Sayidina Isa al-Masih, sebaliknya, telah berkata bahawa semua nubuat di dalam Taurat, Zabur dan Tulisan-tulisan Nabi merujuk kepada Baginda sendiri, dan TIDAK kepada mana-mana orang lain.
“Isa berkata kepada mereka: ‘Inilah perkataan-Ku, yang telah Ku katakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahawa HARUS DIGENAPI SEMUA YANG ADA TERTULIS TENTANG AKU (YAITU ISA) dalam Kitab Taurat Musa, dan Kitab nabi-nabi dan Kitab Zabur. Lalu Isa membuka fikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kata-Nya kepada mereka :
“Ada tertulis demikian: Al-Masih harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertaubatan dan pengampunan dosa harus disampaikan KEPADA SEGALA BANGSA, mulai dari Yerusalam. Kamu adalah saksi-saksi dari semuanya ini.” Lukas 24 ayat 44 - 48
Para Hawariyyun dan pengikut-pengikut Al-Masih Isa pun telah menyahut perintah Baginda dengan sebulat hati dan segenap jiwa mereka. Mereka telah benar-benar menyadari SIAPAKAH itu yang telah Allah janjikan melalui Nubuat Musa itu dalam Ulangan 18, serta apakah PERANANNYA AL-MASIH ITU. Adakah mereka pernah menunggu dan berharap kedatangan kononnya satu lagi rasul yang akan datang selepas Isa Al-Masih bernama ‘Muhammad’? Tidak sama sekali. Kerana sejak permulaan dan dari awal-awal lagi, Isa Al-Masih tidak pernah mengajari mereka tentang teori itu! Lebih-lebih lagi, BAGI SEMUA para Hawariyyun dan murid-murid Sayyidina Isa, nubuat agung dari Kitab Taurat itu yakni dari Ulangan 18: 15 dan 18 itu, DENGAN LAZIMNYA MEREKA TELAH MERUJUKKAN NUBUAT INI KEPADA ISA AL-MASIH dan TIDAK PERNAH kepada mana-mana individu lain.
Kajilah kata-kata khutbah Hawariyyun Shamoun Petrus yang diucapkannya di Serambi Sulaiman dalam Baitullah, Yerusalem, sesudah Kebangkitan rabbinya Al-Masih Isa kembali ke alam jannah :
“Bukankah telah dikatakan Musa sesungguhnya kepada nenek moyang kita, ‘Allah Tuhanmu akan membangkitkan untukmu seorang Nabi sepertiku Dari kalangan saudara-saudaramu. Dengarlah segala kata-Nya kepadamu dalam semua hal. Setiap jiwa yang tidak mendengar kata Nabi itu akan dibinasakan sama sekali dari kalangan kaumnya.’ Ya, semua nabi, dari Samuel dan selepasnya, semua yang telah bersuara, juga telah bernubuat tentang zaman ini. Kamu adalah anak cucu nabi-nabi itu, dan waris perjanjian yang dibuat Allah dengan nenek moyang kita melalui firman-Nya kepada Ibrahim, ‘Dalam benihmu (Ibrahim) semua kaum di dunia akan diberkati.’ Pertama sekali kepada kamu, Tuhan telah membangkitkan Al-Masih-Nya, Sayyidina Isa, dan menghantar-Nya untuk memberkatimu dengan memalingkan kamu sekalian daripada segala kejahatanmu.” Kisah Rasul-Rasul 3 : 22 - 26
Demikianlah bunyinya khutbah Petrus kepada saudara-maranya umat Yahudi di Baitullah di BaitulMaqddis. Petikan beliau dari Kitab Taurat Musa adalah dari Ulangan 18 : 15 dan 18. Rujukannya nubuat ini tidak lain dan tidak bukan dirujukkan Petrus kepada satu-satunya Rabbinya yakni Isa Al-Masih.
Rasul Petrus bukanlah seorang sahaja yang telah merujuk kepada nubuat ini! Seorang lagi dari para hawariyyun Al-Masih Isa – Stephanus, juga telah memetik daripada nubuat yang SAMA dari Ulangan 18. Kata-kata beliau telah termaktub di dalam Kitab Suci Injil seperti berikut:
Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir setelah melakukan pelbagai mukjizat dan keajaiban di Mesir, di Laut Merah dan kemudian di tanah belantara selama empat puluh tahun. Musa inilah yang berkata kepada bangsa Israel, ‘Allah akan mengutus seorang Nabi kepadamu, Sebagaimana Dia telah mengutuskan dari kalangan bangsamu. Dengarlah kata-Nya.’ Musa inilah yang bersama-sama bangsa Israel berhimpun di tanah belantara. Dia di sana berserta nenek moyang kita dan malaikat yang berkata-kata kepadanya di Gunung Sinai. Dialah yang menerima firman hidup, untuk disampaikan kepada kita. Kisah Para Rasul 7 : 36 – 38
Petikan di atas adalah sebahagian daripada ucapan pembelaan diri Stephanus apabila beliau telah dituduh oleh Imam Besar agama Yahudi yang mendakwakan pengikut-pengikut Isa Al-Masih dan menuduh bahawa Isa Al-Masih itu “Akan merubahkan tempat suci di Yerusalem dan mengubah adat istiadat orang-orang Yahudi” (Kisah Para Rasul 6 : 14-15).
Sesudah memberi ucapan pembelaannya di depan majelis agama dan Imam-imam besar Yahudi, Stephanus telah menyempurnakan kesaksiannya kepada Rabbinya Isa, dengan mengorbankan nyawa beliau sebagai syahid pertama dalam agama Kristian.
Nah, sudah menjadi amat jelaslah umat Kristian dan Yahudi sudah pun tahu tentang nubuat Ulangan 18:15 dan 18 itu. Dan semua murid-murid Al-Masih Isa sudah mengakui dan mengisytiharkan bahawa Isa Al-Masihlah yang sewajarnya disebut-sebutkan dan yang dinubuatkan di dalam nubuat Ulangan 18 : 15 dan 18 itu lebih daripada LIMA ABAD SEBELUM TIMBULNYA Muhammad nabi Islam.
Umat Kristian sudah pun kenal, tahu dan mengakui SIAPAKAH NABI YANG DINUBUATKAN ITU dari Ulangan 18, dan Baginda ialah tidak lain tidak bukan Isa Al-Masih sendiri, dan hakikat ini sudah termeterai dan termaktub dalam Kitab Suci Injil lebih daripada LIMA KURUN SEBELUM MUNCULNYA dan lahirnya Muhammad bin Abdullah, sebagaimana betapa jelas Carta Perbandingan di atas sudah memaparkan!
Hanya segelintir umat Muslim yang sudah terdesak, dan masih sanggup menyalah-tafsirkan Nas firman Allah dari Ulangan 18 ini dan cuba merujukinya kepada Muhammad nabi Islam. Tetapi sudah terbuktilah tindakan terdesak mereka itu adalah (i) suatu salah tafsiran yang ketara dan (ii) juga amat buta kepada fakta-fakta sejarah serta (iii) tidak sekali pun memihak kepada Kebenaran !
Selain daripada itu, umat Kristian keberatan untuk menerima Muhammad sebagai seorang ‘rasul’ kerana Sayyidina Isa Al-Masih tidak pernah bernubuat tentangnya atau mengajarinya! Jika Baginda ada mengajari tentang Muhammad, orang Nasrani Kristian akan datang beramai-ramai dan mempercayai ajaran Muhammad secara sukarela. Tetapi, kepada SEMUA PARA Sahabat Sayyidina Isa, Murid-murid, para pengikutnya DAN Para Hawariyyun sendiri teori ini amatlah JANGGAL KEPADA MEREKA SEMUA, dan tuntutan ini yang hanya timbul lebih daripada LIMA KURUN -YAITU LEBIH 600 tahun KEMUDIAN; adalah suatu penyelewengan yang tidak dapat masuk akal langsung bagi semua pengikut-pengikut Isa al-Masih yang tidak pernah mengajari teori itu sekalipun PADA ZAMAN BAGINDA! Dan Musa dan Kitab Taurat yang sejati juga tidak bernubuat tentang kedatangan Muhammad. Jikalau ada, umat Yahudi akan berduyun-duyun memeluk ajaran yang dipelopori Muhammad.
Tetapi apa yang sebenarnya telah terjadi adalah sebaliknya!
Tindakan umat Kristian ini adalah bukan sesuatu yang disengajakan sahaja! Tetapi sebaliknya mereka sesungguhnya tidak mempunyai sebab-sebab yang cukup wajar dan munasabah untuk mempercayai atau pun menerima kerasulan Muhammad itu.
• Zaman Kanak-kanak Sebelum Menjadi Baligh
1. Sayyidina Musa
“Pembesaran baginda serba lengkap, stabil lagi mewah. Musa dibesarkan di dalam Istana Firaun Mesir. Segala keperluannya mencukupi (Keluaran 2:1-9) Baginda telah dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri” (Keluaran 2: 6-9).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
“Pembesaran Baginda cukup stabil dan serba lengkap dalam keadaan rumahtangga yang damai sejahtera. Dia JUGA dibesarkan oleh ibu kandungNya sendiri.” (Matius 2:11, 2:19-21).
3. Muhammad
“Pembesaran beliau dalam keadaan serba berkurangan. Dia tiada berbapa bila dilahir, dan penjaganya bertukar tangan daripada datuknya ke pakciknya setelah kematian ibunya (dia yatim piatu). Dia TIDAK dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri.” (Sirat Rasulullah 73-79).
• Pendidikan dan Pembelarajan Mereka
1. Sayyidina Musa
“Musa telah menjadi Putera kepada Puteri Firaun. Puteri inilah yang menamakan baginda ‘Musa’ (Keluaran 2 ayat 10). Musa telah diberi pendidikan yang cukup tinggi dan istimewa sebagai seorang Putera dalam Istana Firaun” (Kisah Rasul-rasul 7: 22).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
“Isa Al-Masih telah dididik sebagai seorang Yahudi yang alim dalam akidah Taurat dan pengajarannya. Bila Baginda meningkat umur hanya 12 tahun, Isa Al-Masih sudah pun memiliki pengetahuan Taurat yang sangat mantap lagi amat mengagumi “(Lukas 2: 41-50)
3. Muhammad
“Muhammad dianggap sebagai Nabi yang Ummi dalam dunia Islam. Menurut tradisi Islam sendiri, beliau buta huruf dan dia TIDAK berpelajaran dan juga tidak berpendidikan. Ini adalah satu PERBEDAAN yang jelas ketara dan penting dengan Nabi Musa.”
• Perbuatan Keajaiban & Mukjizat–mukjizat Hebat yang menjadi Tanda-tanda Nyata semasa pelayanan masing-masing
1. Sayyidina Musa
“Musa telah melakukan banyak mukjizat-mukjizat di khalayak ramai dengan pertolongan Allah, dan ini telah menjadi tanda-tanda yang nyata kepada Firaun. Akhirnya dia membenarkan umat Yahudi keluar daripada negeri Mesir. “ (Keluaran 5:1-12, Keluaran 9,10,11,12,13,14), (Surah 7: 122-128, 14: 5,6, 17: 101).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
Isa Al-Masih juga telah melakukan banyak sekali keajaiban dan mukjizat-mukjizat hebat di depan khalayak ramai di muka umum. Seperti menghidupkan orang-orang yang sudah mati, menyembuhkan sakit penyakit mereka yang berpenyakit, memberi makanan dan minuman yang mencukupi kepada orangramai dan juga mengampuni dosa-dosa mereka yang ingkar kepada Allah. (Matius 8:1-17, Lukas 11:14-23,8:40-56) (Surah 3: 49, dll).
3. Muhammad
Muhammad, nabi Islam TIDAK melakukan satu pun keajaiban atau mukjizat di depan orang ramai. Bila di cabar orang ramai bagi satu mukjizat, dia tidak melakukannya, cuma kata Quranlah ‘peringatan’nya. (Surah 28:48-49, 29:50-51).
Ini SATU LAGI PERBEDAAN yang jelas dengan Musa.
• Perhubungan Mereka dengan Negeri Mesir
1. Sayyidina Musa
Musa telah tinggal di negeri Mesir selama 40 tahun yang pertama hayatnya dan juga Musa membesar di dalam Istana Firaun. Sesudah itu baginda telah berhijrah keluar dari Mesir, bersama-sama dengan saudara2 seumatnya sesuai dengan sabda dan perintah Allah. (Keluaran 12, 13,14 15).
Firaun Mesir, seorang pemerintah, telah mencuba membunuh Musa sesudah memusuhinya di zaman itu. (Keluaran 1:15-2:10).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
Al-Masih Isa bersama-sama dengan keluarga Baginda juga telah tinggal di negeri Mesir dengan kehendak Allah (Mat.2:13). Selepas itu, Baginda bersama-sama dengan saudara-mara Baginda telah berhijrah kembali ke tempat asal mereka di Israel, sesuai dengan sabda dan nubuat Allah dalam Hosea 11:1 (Mat.2:13-23). Raja Herod, pemerintah sezaman dengan Isa al-Masih juga telah mencuba membunuh Baginda di waktu itu. (Matius 2).
3. Muhammad
Muhammad tidak ada perhubungan yang penting atau istimewa dengan negeri Mesir. Muhammad TIDAK pernah lari ke Mesir untuk selamatkan diri daripada musuh-musuhnya! Lagi satu perbedaan yang sangat jelas di antara Muhammad DAN kedua-dua Musa dan Isa Al-Masih.
• Makam dan Tempat Bersemadi Mereka
1. Sayyidina Musa
Sehingga pada hari ini, tidak sesiapa pun yang tahu di mana letaknya Makam dan tempat pengkebumian Musa. Dia wafat di atas Gunung Nebo, tetapi tempat pengkebumian baginda di sana tidak dapat dicari atau ditemui, sesuai dengan firman dan sabda Allah. (Ulangan 34:1-5, Ulangan 34: 6).
2. Sayyidina Isa Al-Masih
Orang ramai cuba mengagak lokasi Makam Isa Al-Masih. Tetapi terkaan mereka belum pasti lagi, kerana tidak ada bahan-bahan ketinggalan Isa A.M. di sana! Sesudah wafat, Baginda telah bangkit dari kematian 3 hari kemudian dan kembali ke alam Jannah. Ini pula adalah sesuai dengan sabda firman Allah dari Nabi Yesaya. (Lukas 23-24,Yesaya 53: 9-12).
3. Muhammad
Seluruh dunia tahu di mana letaknya Makam Muhammad. Beribu-ribu orang menziarahi makamnya di Kota Madinah tiap-tiap tahun.
Lagi SATU BUKTI jelas ketidak-miripan Muhammad dengan Nabi Musa.
• Pertalian Darah Di Antara Mereka
1. Sayyidina Musa
Nabi Musa berasal daripada suku kaum LEVI, salah satu daripada dua-belas suku sanak saudara Nabi Yakub dalam Bani Israel. (Keluaran 2 : 1-2).
2. Sayyidina Isa Almasih
Isa Al-Masih berasal daripada suku kaum JUDAH, salah satu daripada dua-belas suku sanak saudara Nabi Yakub dalam Bani Israel. (Matius 1 : 1-2). Jadi, Isa adalah saudara secara langsung dengan Musa melalui pertalian darah daging mereka.
3. Muhammad
Muhammad bin Abdullah berasal daripada suku Banu Hashim dari kaum Quraish. Mereka adalah satu bangsa Arab yang berpindah-randah (badui) di tanah Hijaz. Jelas sekali, Muhammad bukanlah saudara kepada Nabi Yakub atau pun Musa secara langsung.
Sudah amat jelaslah, dengan semua perbandingan ini, kita dapat melihat betapa ketara bezanya Nabi Muhammad daripada Nabi Musa. Ini sesungguhnya membuktikan umat Islam yang cuba mencari kemiripan antara Musa dan Muhammad hanya melakukannya kerana mereka sudah terdesak untuk mengesahkan ‘kerasulan’ nabi Muhammad konon, melalui rujukan-rujukan dari Kitab Taurat. Jadi, di manakah ‘pengesahan’ dan kemiripan itu ? LANGSUNG TIDAK ADA SAMA SEKALI!
Jadi siapakah yang dirujuki oleh nubuat di dalam Kitab Taurat itu:
“Seorang Nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudara kamu, sama seperti aku (yakni NABI MUSA), akan dibangkitkan bagimu oleh Tuhan Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan..seorang Nabi akan Ku bangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka; seperti engkau (Nabi Musa) ini; Aku akan menaruh firman-ku dalam mulutnya, dan dia akan mengatakan kepada mereka segala yang Ku perintahkan kepadanya.” Ulangan 18: 15, 18
Jelas sekali dia bukanlah Muhammad! Oleh kerana dia bukan dari salah satu daripada dua belas suku saudara Bani Israel. Inilah nama-nama dua-belas suku sanak-saudara Bani Israel, yakni mengikut 12 anak lelaki Yakub :
“Reuben, Simeon, LEVI, Issachar, JUDAH, Zebulun, Yusuf, Benyamin, Dan, Naphtali, Gad dan Asyer” Kejadian 35: 23-26
Sebaliknya pula, Isa Al-Masih itu adalah dari suku JUDAH (Matius 1: 1-2) yaitu saudara dengan LEVI, dan Levi adalah leluhur kepada Nabi Musa (lihat Carta di atas). Jadi, jelaslah Sayyidina Isa al-Masih adalah saudara kepada Nabi Musa kerana pertalian mereka sesama sendiri melalui dua-belas Suku Bani Israel!
Sebaliknya, Muhammad bukanlah dari keturunan salah satu pun daripada dua-belas suku Bani Israel itu. Dia adalah seorang non-Jew atau non-Yahudi. Oleh itu beliau tidak layak sekalipun berhak tuntut pertalian saudara dengan Nabi Musa!
Sayidina Isa al-Masih, sebaliknya, telah berkata bahawa semua nubuat di dalam Taurat, Zabur dan Tulisan-tulisan Nabi merujuk kepada Baginda sendiri, dan TIDAK kepada mana-mana orang lain.
“Isa berkata kepada mereka: ‘Inilah perkataan-Ku, yang telah Ku katakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahawa HARUS DIGENAPI SEMUA YANG ADA TERTULIS TENTANG AKU (YAITU ISA) dalam Kitab Taurat Musa, dan Kitab nabi-nabi dan Kitab Zabur. Lalu Isa membuka fikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kata-Nya kepada mereka :
“Ada tertulis demikian: Al-Masih harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertaubatan dan pengampunan dosa harus disampaikan KEPADA SEGALA BANGSA, mulai dari Yerusalam. Kamu adalah saksi-saksi dari semuanya ini.” Lukas 24 ayat 44 - 48
Para Hawariyyun dan pengikut-pengikut Al-Masih Isa pun telah menyahut perintah Baginda dengan sebulat hati dan segenap jiwa mereka. Mereka telah benar-benar menyadari SIAPAKAH itu yang telah Allah janjikan melalui Nubuat Musa itu dalam Ulangan 18, serta apakah PERANANNYA AL-MASIH ITU. Adakah mereka pernah menunggu dan berharap kedatangan kononnya satu lagi rasul yang akan datang selepas Isa Al-Masih bernama ‘Muhammad’? Tidak sama sekali. Kerana sejak permulaan dan dari awal-awal lagi, Isa Al-Masih tidak pernah mengajari mereka tentang teori itu! Lebih-lebih lagi, BAGI SEMUA para Hawariyyun dan murid-murid Sayyidina Isa, nubuat agung dari Kitab Taurat itu yakni dari Ulangan 18: 15 dan 18 itu, DENGAN LAZIMNYA MEREKA TELAH MERUJUKKAN NUBUAT INI KEPADA ISA AL-MASIH dan TIDAK PERNAH kepada mana-mana individu lain.
Kajilah kata-kata khutbah Hawariyyun Shamoun Petrus yang diucapkannya di Serambi Sulaiman dalam Baitullah, Yerusalem, sesudah Kebangkitan rabbinya Al-Masih Isa kembali ke alam jannah :
“Bukankah telah dikatakan Musa sesungguhnya kepada nenek moyang kita, ‘Allah Tuhanmu akan membangkitkan untukmu seorang Nabi sepertiku Dari kalangan saudara-saudaramu. Dengarlah segala kata-Nya kepadamu dalam semua hal. Setiap jiwa yang tidak mendengar kata Nabi itu akan dibinasakan sama sekali dari kalangan kaumnya.’ Ya, semua nabi, dari Samuel dan selepasnya, semua yang telah bersuara, juga telah bernubuat tentang zaman ini. Kamu adalah anak cucu nabi-nabi itu, dan waris perjanjian yang dibuat Allah dengan nenek moyang kita melalui firman-Nya kepada Ibrahim, ‘Dalam benihmu (Ibrahim) semua kaum di dunia akan diberkati.’ Pertama sekali kepada kamu, Tuhan telah membangkitkan Al-Masih-Nya, Sayyidina Isa, dan menghantar-Nya untuk memberkatimu dengan memalingkan kamu sekalian daripada segala kejahatanmu.” Kisah Rasul-Rasul 3 : 22 - 26
Demikianlah bunyinya khutbah Petrus kepada saudara-maranya umat Yahudi di Baitullah di BaitulMaqddis. Petikan beliau dari Kitab Taurat Musa adalah dari Ulangan 18 : 15 dan 18. Rujukannya nubuat ini tidak lain dan tidak bukan dirujukkan Petrus kepada satu-satunya Rabbinya yakni Isa Al-Masih.
Rasul Petrus bukanlah seorang sahaja yang telah merujuk kepada nubuat ini! Seorang lagi dari para hawariyyun Al-Masih Isa – Stephanus, juga telah memetik daripada nubuat yang SAMA dari Ulangan 18. Kata-kata beliau telah termaktub di dalam Kitab Suci Injil seperti berikut:
Musa memimpin orang Israel keluar dari Mesir setelah melakukan pelbagai mukjizat dan keajaiban di Mesir, di Laut Merah dan kemudian di tanah belantara selama empat puluh tahun. Musa inilah yang berkata kepada bangsa Israel, ‘Allah akan mengutus seorang Nabi kepadamu, Sebagaimana Dia telah mengutuskan dari kalangan bangsamu. Dengarlah kata-Nya.’ Musa inilah yang bersama-sama bangsa Israel berhimpun di tanah belantara. Dia di sana berserta nenek moyang kita dan malaikat yang berkata-kata kepadanya di Gunung Sinai. Dialah yang menerima firman hidup, untuk disampaikan kepada kita. Kisah Para Rasul 7 : 36 – 38
Petikan di atas adalah sebahagian daripada ucapan pembelaan diri Stephanus apabila beliau telah dituduh oleh Imam Besar agama Yahudi yang mendakwakan pengikut-pengikut Isa Al-Masih dan menuduh bahawa Isa Al-Masih itu “Akan merubahkan tempat suci di Yerusalem dan mengubah adat istiadat orang-orang Yahudi” (Kisah Para Rasul 6 : 14-15).
Sesudah memberi ucapan pembelaannya di depan majelis agama dan Imam-imam besar Yahudi, Stephanus telah menyempurnakan kesaksiannya kepada Rabbinya Isa, dengan mengorbankan nyawa beliau sebagai syahid pertama dalam agama Kristian.
Nah, sudah menjadi amat jelaslah umat Kristian dan Yahudi sudah pun tahu tentang nubuat Ulangan 18:15 dan 18 itu. Dan semua murid-murid Al-Masih Isa sudah mengakui dan mengisytiharkan bahawa Isa Al-Masihlah yang sewajarnya disebut-sebutkan dan yang dinubuatkan di dalam nubuat Ulangan 18 : 15 dan 18 itu lebih daripada LIMA ABAD SEBELUM TIMBULNYA Muhammad nabi Islam.
Umat Kristian sudah pun kenal, tahu dan mengakui SIAPAKAH NABI YANG DINUBUATKAN ITU dari Ulangan 18, dan Baginda ialah tidak lain tidak bukan Isa Al-Masih sendiri, dan hakikat ini sudah termeterai dan termaktub dalam Kitab Suci Injil lebih daripada LIMA KURUN SEBELUM MUNCULNYA dan lahirnya Muhammad bin Abdullah, sebagaimana betapa jelas Carta Perbandingan di atas sudah memaparkan!
Hanya segelintir umat Muslim yang sudah terdesak, dan masih sanggup menyalah-tafsirkan Nas firman Allah dari Ulangan 18 ini dan cuba merujukinya kepada Muhammad nabi Islam. Tetapi sudah terbuktilah tindakan terdesak mereka itu adalah (i) suatu salah tafsiran yang ketara dan (ii) juga amat buta kepada fakta-fakta sejarah serta (iii) tidak sekali pun memihak kepada Kebenaran !
Selain daripada itu, umat Kristian keberatan untuk menerima Muhammad sebagai seorang ‘rasul’ kerana Sayyidina Isa Al-Masih tidak pernah bernubuat tentangnya atau mengajarinya! Jika Baginda ada mengajari tentang Muhammad, orang Nasrani Kristian akan datang beramai-ramai dan mempercayai ajaran Muhammad secara sukarela. Tetapi, kepada SEMUA PARA Sahabat Sayyidina Isa, Murid-murid, para pengikutnya DAN Para Hawariyyun sendiri teori ini amatlah JANGGAL KEPADA MEREKA SEMUA, dan tuntutan ini yang hanya timbul lebih daripada LIMA KURUN -YAITU LEBIH 600 tahun KEMUDIAN; adalah suatu penyelewengan yang tidak dapat masuk akal langsung bagi semua pengikut-pengikut Isa al-Masih yang tidak pernah mengajari teori itu sekalipun PADA ZAMAN BAGINDA! Dan Musa dan Kitab Taurat yang sejati juga tidak bernubuat tentang kedatangan Muhammad. Jikalau ada, umat Yahudi akan berduyun-duyun memeluk ajaran yang dipelopori Muhammad.
Tetapi apa yang sebenarnya telah terjadi adalah sebaliknya!
Tindakan umat Kristian ini adalah bukan sesuatu yang disengajakan sahaja! Tetapi sebaliknya mereka sesungguhnya tidak mempunyai sebab-sebab yang cukup wajar dan munasabah untuk mempercayai atau pun menerima kerasulan Muhammad itu.
Langganan:
Postingan (Atom)