(Pidato Bung Karno) Maka
tatkala saya membaca perkataan hari Natal, saya ingat kepada kalimat
Pembukaan di dalam Kitab Injil yang berbunyi: “Pada Mulanya adalah
Kata”. In den beginne was het Woord. Kata itu menjadi satu kepercayaan
daripada rakyat seluruhnya. In den beginne was het Woord, en het was bij
God, en het woord was God. En het woord was het leven der mensen. En
het leven was het licht dewr mensen en het licht niet begreoun. Pada
Mulannya adalah Kata. Dan, Kata itu adalah Tuhan. Kata itu adalah hidup
manusia dan hidup adalah cahaya cemerlang bagi manusia, dan cahaya
cemerlang itu telah bersinar di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tak
mengerti akan cahaya terang itu.
Pidato Bung Karno, New Emerging Forces Ciri Abad Kedua Puluh, di Jakarta, 18 Desember 1961. [1]
“Akulah Terang Dunia, Barangsiapa mengikut Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan tetapi memperoleh Terang Hidup”
Yohanes 8:12.
Disebut Pondok Daun kerana orang-orang Yahudi pada zaman itu mendirikan kemah-kemah dari daun-daun di pelataran Baitul Maqdis (Bait Suci) di Yerusalem, untuk memperingati pengembaraan mereka dari tanah Mesir (arets Mitsrayim) ke tanah Perjanjian di bawah pimpinan Nabi Musa dan Nabi Harun.
Mengapa hazrat Isa al-Masih tiba-tiba berkata mengenai Terang (Ibrani ‘Or, Arab Nur) ? Bagaimana konteksnya ? Sabda Sayidina al-Masih Isa diucapkan masih dalam rangkaian perayaan/ritus Hosanah Rabbah – Hosana Agung yang disebut juga “puncak perayaan”, yaitu pada hari yang kelapan (shemini atseret).
Untuk membayangkan latarbelakang ucapan Yesus, marilah kita ikuti literatur (sastera) Yahudi yang disebut Mishnah di Baitul Maqdis -Ibrani : Beit Hammiqdash Yerusalem, pada kemuncak perayaan tersebut :
“…terdapat empat menorah (kaki dian) emas dengan masing-masing empat tempat minyak semacam mangkok di atasnya dan empat tangga naik. Empat Imam (kohanim)
yang paling muda naik menuju menorah masing-masing dengan membawa kendi
yang berisi 9 liter minyak zaitun yang mereka tuangkan ke dalam tempat
penyimpanan minyak tersebut. Dari sebuah korset itu, para imam membuat
sumbu dan menyalakan menorah, sehingga tidak ada tempat di halaman Bait
Allah yang dikelilingi tembok-tembok itu tidak diterangi oleh cahaya
Beit ha Sho’evah (rumah perayaan). Orang-orang saleh dan orang-orang
yang berkehendak baik menari-nari mengelilingi menorah dengan membawa
obor di tangan mereka, sambil memainkan harpa, cymbal, terompat dan
alat-alat musik lainnya yang tidak terhingga banyaknya…
Sukkah 5 : 2-4 [3]
Jadi, ritual pencurahan air yang diambil dari kolam Siloam ini digabungkan dengan cahaya terang benderang dan tari-tarian, karena perayaan Sukkot (Pondok Daun) secara khusus adalah perayaan kegembiraan [4]. Dalam konteks upacara tersebutlah, sabda Isa al-Masih bahawa Dia adalah Terang Dunia telah diucapkan (Yohanes 8:12).
ISA AL-MASIH (SANG MESIAS) -TERANG BAGI SEMUA BANGSA-BANGSA
Dalam terang pengharapan akan kedatangan Al-Masih (menjadi bahasa Yunani/Latin Mesias – Penyelamat), TUHAN akan mengutus Messiah-Nya sebagai “terang bangsa-bangsa”. Istilah “bangsa-bangsa” dalam bahasa Ibrani menunjuk kepada bangsa-bangsa SELAIN ISRAEL.
Oleh karena itu sabda “Isa al-Masih bahwa barangsiapa yang mengikut Dia “tidak berjalan dalam kegelapan, melainkan akan memperoleh Terang Hidup”, secara cermat menggenapi nubuat Nabi Yesaya 8:23 – 9:1 yang dalam bahasa aslinya berbunyi :
“… derek hayyam, ‘aver
hayyarden gelil haggoyim. Ha ‘am haholekim behosyek ra’u ‘or gadol,
yosyevi be arets tsalmawet ‘or negah aleikhem”
“ …
jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea wilayah
bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan dalam kegelapan, telah melihat
terang yang besar, mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang
telah bersinar”.
Bangsa-bangsa yang dulu dianggap rendah, kaum yang dianggap “abangan” secara keagamaan, semua dilawat oleh cahaya-Nya yang terang benderang. Tidak mengenal perbedaan, tidak ada diskriminasi.
Dalam terminilogi Yahudi, istilah “ha ‘am haholekim behesyek” (bangsa-bangsa yang berjalan dalam kegelapan) dan “arets tsalmawet” (negeri kekelaman atau harfiah: “negeri yang dibayangi oleh maut”), kira-kira maknanya dekat dengan sebutan bahasa Arab “Jahiliah” (kebodohan). Sedangkan istilah goyim (Gentiles, “non-Yahudi”) juga mengandung makna “bangsa-bangsa Kafir” yang tidak mengenal Allah yang disembah Israel. Jadi, konotasinya sangat merendahkan. Tidak hanya agama-agama non-Yahudi, tetapi juga bangsa-bangsa lain.
Pengharapan Yahudi sendiri juga menyebut Messiah yang akan datang sebagai “Terang bagi bangsa-bangsa lain” ( ‘or haggoyim). Ungkapan Yesus lebih tegas lagi: Ani ‘or ha ‘olam (Akulah Terang Dunia). Dalam tafsir para rabbi Yahudi, ‘or (Terang) selalu dikaitkan dengan perbincangan tentang Messiah yang akan datang. Misalnya, dalam Yesaya 49:6 Allah berfirman kepada Messiah yang disebut Hamba TUHAN (‘ebed Yahweh): “Aku akan membuat Engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa (‘or goyyim), supaya keselamatan yang daripadaKu sampai ke ujung bumi” (Bandingkan juga: Yes. 60:1 dan Dan. 2:22).
Patut dicatat pula, pernyataan diri Yesus sebagai Terang Dunia tersebut juga menggenapi nubuat Nabi Zakaria (Za.14:16-20) bahawa kemuliaan-Nya akan dinyatakan di Yerusalem pada Hari Raya Pondok Daun. Taksiran-tafsiran Yahudi pra-Kristen, khususnya yang tertulis dalam targum-targum, juga menghubungkan ayat ini dengan kemuliaan dari Messiah yang akan datang.
MAKNA ‘OR (TERANG) DALAM MISTIK YAHUDI
Menariknya lagi, dalam tradisi mistik Yahudi selain menghubungkan ‘or (terang) dengan Messiah yang akan datang, ungkapan ini juga menunjuk pada kepra-Ada-an (praeksistensi) Penyelamat itu sendiri. Dalam Gematria diungkapkan “rahsia bilangan” beberapa ungkapan mistis Yahudi. Misalnya, 3 aksara yang membentuk kata Ibrani ‘or, “terang” (‘ayin, waw dan resh) adalah 1 + 6 + 200 = 207. Jumlah ini sama dengan kata raz, “misteri” (200 + 7 =207) dan zer, “mahkota” (7 + 200).
Selanjutnya, kata Ibrani ‘ein soph, “yang tidak berkesudahan” (‘ein, 1 = 10 = 50 dan sop, 60 + 6 + 80 = 207) dan frasa Adon ha ‘Olam, “Tuhan semesta alam” (Adon, 1 + 4 + 6 + 50 dan ha ‘olam, 70 + 6 + 30 + 40 = 207). 5)
Tiga kata dan 2 frasa di atas selalu diulang dalam Sidur atau doa-doa harian Yahudi. Apakah makna angka keramat dalam tradisi mistik Yahudi? Ternyata angka-angka itu dapat ditafsirkan bahwa Messiah yang akan datang adalah “Misteri Keilahian ( Mystery of the Godhead), Mahkota segala ciptaan (Crown of the creation), Tuhan semesta alam (Lord of the universe), Yang Tak Berkesudahan (without end) dan Terang yang Benar (the True of Light). (6)
Kecuali orang yang berlatar belakang kebudayaan Jawa, pola pikir mistis semacam ini tidak lazim di lingkungan Kristen. Namun, kebudayaan Yahudi kita tampilkan apa adanya, dan itu pula salah satu sisi dari latar belakang pemahaman mengenai Messiah dan makna kedatangan-Nya ke dunia bagi seorang Yahudi.
Memra (Firman/Sabda Allah) Adalah Terang bagi Manusia
Pada Mulanya adalah Firman, Firman itu
bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya
bersama dengan Allah. Segala sesuatu diciptakan melalui Dia, dan tanpa
Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi dari segala yang telah
dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Putra Tunggal Bapa, penuh anugerah dan kebenaran
(Yohanes 1:1-4, 14).
Barukh Atta Adonai Elohenu Melek ha ‘Olam,
Hakkal nihyah bi-Dabro
Terpujilah Engkau, Ya TUHAN Allah yang kami
sembah, Raja semesta alam, yang menciptakan
segala sesuatu melalui Firman-Nya.
Alam pikiran Yahudi inilah yang melatarbelakangi penulisan Injil Yohanes, yang serempak pula menyakini bahwa Yesus/Isa sendirilah Memra, Dabar atau Logos Allah yang telah menjadi Manusia (Yoh. 1:14). Sebelumnya, Yohanes juga menekankan bahwa dalam Sabda itu ada Hidup dan Hidup iut adalah Terang bagi manusia (Yoh. 1:4). Ungkapan ini mengingatkan kita pada ungkapan mazmur: “Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam Terang-Mu kami melihat terang” (Mzm. 36:10). Juga, nabi Yesaya yang menghubungkannya dengan Messiah yang akan datang.
“Qumi, Ori, ki ba orika”, demikianlah bunyi teks aslinya dalam bahasa Ibrani.
“Qumi, Astaniri, faa nuruki ja’a” dalam terjemahan Arab.
Artnya: “bangkitlah, menjadi teranglah, sebab Terangmu datang” (Yes. 60:1)
Tema mengenai pra-eksistensi Messiah dijumpai hampir merata dalam tradisi Yahudi. Dalam literatur Yahudi abad pertama sebelum Masehi yang berjudul The Book of Enoch, yang juga ditemukan pada tahun 1947 di antara naskah-naskah Qumran di Laut Mati, antara lain disebutkan:
“Messiah, Putra Allah, telah dipilih dan bersama-sama dengan Allah sebelum dunia diciptakan” (48:6).
Engkau telah menciptakan semua ini, dan dengan Hikmat rencana-Mu Engkau telah mempersiapkan hukum-hukum sebelum alam semesta ada. Oleh Sabda-Musemuanya telah ada, dan tanpa Engkau tidak ada sesuatu yang ada dari segala yang telah dijadikan
(Hodayot/1QH 1,19) 8 )
Segala yang ada dan akan datang berasal dari Ilmu Allah. Sebelum semua itu ada Ia telah menentukan dengan rencana-Nya
(1 QS 111:15-16) 9)
Semua orang yang melakukan kebenaran mereka dipimpin oleh Pangeran Terang dan mereka berjalan di dalam terang
(1 QS 111:20). 10)
Sebuah naskah Qumran yang ditemukan di gua pertama berjudul “Milhamah” (Perang). Perjanjian Baru juga mengenal sebutan “anak-anak Terang” (Yunani: houi photos,Yoh. 12:36; 1 Tes. 5:5; atau tekna photos, Ef. 5:8). Tetapi antara pemikiran Kristen dengan komunitas Qumran tetap sangat berbeda. Dalam naskah Qumran “Terang” belum mengalahkan kegelapan, dan peperangan antara gelap dan terang akan terus berlangsung sampai kedatangan Messiah pada akherit hayyamim (zaman akhir). Tetapi, dalam Injil Terang sudah fatang dan memproklamasikan kemenangan-Nya atas kegelapan: “Terang itu telah bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak mengusainya” (Yoh. 1:5).
Perbedaan lainnya, dalam Injil ditegaskan bahwa Messiah justru menjadi “Terang bagi bangsa-bangsa (asing) (yakni goyim)”. Tetapi dalam naskah Qumran, mereka diajarkan berdoa untuk memisahkan diri dari bangsa-bangsa:
“Avi we’lohai, ‘al ta’azbeni beyad haggoyim”.
Artinya: “Bapaku dan Tuhanku, bebaskanlah aku dari tangan bangsa-bangsa lain / goyim” (4 Q 372). (11)
Sementara itu, pemimpin sekte Eseni di Qumran yang bergelar “Guru Kebenaran” (moreh hassedeq) atau “guru persekutuan” (moreh hayyahad) memang tidak pernah menyatakan diri sebagai Messiah. Kedatangannya hanya untuk mempersiapkan kedatangan Messiah, seperti guru-guru Yahudi pada umumnya.
TERANG DARI TERANG:
KRISTOLOGI BAPA-BAPA GEREJA AWALAN
Bahawa ‘Or (Terang) dikaitkan dengan Mesiah dan pribadi Ilahi-Nya, terang dari latar belakang pengharapan mesianik Yahudi
seperti yang disebutkan di atas. Refleksi Bapa-bapa Gereja tentang
Kristus dapat dilihat lebih jelas dari latar belakang Yahudi ini. Mar
Anthanasius dari Iskandariyah (lahir tahun 296 TM) telah menulis”:“Ada bukti kuat dari Kitab Suci, bahwa Firman Allah adalah Putra-Nya, dan bahwa Putra adalah Firman dan Hikmat Bapa.”
Dalam Kitab Suci kedua gelar ini dipakai bersama-sama. Ia disebut Putra untuk menegaskan bahwa Isa al-Masih sungguh dan menurut kodrat berasal dari Bapa, dan di pihak lain untuk menghidari bahwa asal itu dimengerti secara manusiawi, maka ia juga disebut Firman, hakimat dan Cahaya untuk menunjuk kepada Hakikat-Nya (Contra Arian111, 28) (12).
Apakah makna Isa al-Masih sebagai Cahaya Kemuliaan Allah? Artinya, laksana matahari dikenal melalui cahaya-Nya, dan sinar matahari itu sungguh-sungguh sama dan sehakikat dengan wujud yang dipancarkan. Demikianlah sebagai Firman Allah Isa sungguh-sungguh memancarkan Wujud Allah.
Karena itu, Isa sudah bersabda, “Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu sudah mengenal juga Bapa-Ku” (Yoh. 8:19). Inilah maksud penegasan Kanun al-Iman (Syahadat Nikea 325), bahwa Dia adalah :
“nur min nur, idahu haqq min ilahu haqq:
yaitu Terang dari Terang, Allah sejati dari Allah yang sejati.” (13)
Laksana sinar matahari adalah bagian dari
matahari. Meskipun demikian hakikat matahari tidak terbagi dan
terkurangi karena sinarnya. Hakikat matahari adalah lengkap dan sinarnya
juga lengkap dan sempurna. Sinar itu tidak mengurangi hakikat terang,
tetapi pancarannya yang sejati. Demikian pula Putra dilahirkan bukan di
luar Bapa, tetapi dari Allah sendirir. Allah Bapa tetap lengkap,
sedangkan “Gambar Wujud-Nya” (Ibrani 1:3) adalah kekal serta memelihara kesatuan-Nya dengan Allah dan Rupa-Nya yang tidak berubah
(Contra Arian 11, 24.33).
Mengapa Ia tidak diciptakan? Karena jelas Isa adalah Firman Allah yang ‘azali (tanpa permulaan). Justru melalui Firman-Nya Allah menciptakan segala sesuatu (bihi kana kullu sya’in). Karena itu sebagai Firman Allah Isa Satu dengan Allah dalam Dzat-Nya (al-wahidi ma’al Abi fi dzartihi). Akhirnya, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa gelar “Nur” (Terang, Cahaya) bagi Isa menunjuk pada Firman Allah yang Qadim (kekal), seperti disebut dalam kidung ‘Id ul Milad (Perayaan Natal) yang biasa dinyanyikan umat Kristen Ortodoks Koptik di Mesir dalam bahasa Arab:
Ayuha as-Sayid ar-Rabb Ilahuna al-Khaliq,
alladzi arsala nurihi al-haqiqiy, Ibnahu
al-wahid Yasu’ al-Masih
al-Kalimat al-dzatiy.
Wahai Tuhan junjungan dan sembahan kami,
Sang Pencipta yang telah mengirimkan Nur-Nya
Yang sejati Putra-Nya yang tunggal, Yesus al-Masih,
Firman-Nya yang abadi. (14)
Nota-Nota dan Referensi:
Makalah ini diterbitkan dengan seizin penulisnya saudara Mas Bambang Noorsena dan disertakan setinggi-tinggi penghargaan kepadanya.
- Bambang Noorsena, Religi dan Religiusitas Bung Karno (Denpasar: Bali Jagadhita Press, 2000), hlm. 145
- Hal ini dapat dibaca dalam AlKitab al-Muqaddas (Alkitab berbahasa Arab). Misalnya istilah Ibrani syir ha-ma’a lot (nyanyian orang-orang yang naik ke kota suci Yerusalem untuk ber-Hag (berhari-raya) diterjemahkan dalam bahasa Arab Nasid al-Hujaj (nyanyian orang-orang yang ber-hajji). Lihat Mazmur 120-146, Alkitab Al-Muqaddas ay Kitab al-’Ahd al-Quran wa al-’Ahd al-jadid (Beirut: Dar al-Kitab Al-Muqaddas fii al-Syariq al-Ausath, 1996).
- David H. Stern, Jewish New Testament Commentary (Maryland: Jewish New Testament Publications, Inc. 1995), hlm. 181-182.
- Ibid, hlm. 182
- Risto Santala, The Messiah in the New Testament in the Light of Rabbinical Writings (Jerusalem: Keren Ahvah Meshihit, 1993), hlm. 70-71.
- 6. Ibid.
MANUSIA KOK DIJADIKAN TUHAN. DASAR ORANG2 GOBLOKK!!!!
BalasHapusMustahil Kristen bisa menjawab
BalasHapuspertanyaan setingkat SLTP ini?
1. Mana pengakuan yesus dalam
Bibel bahwa dirinya tuhan, dan
perintah untuk menyembah
dirinya ?
2. Mana keterangan dalam Bibel
tentang Tanggal Lahir yesus dan
perintah merayakan natal pada
tanggal 25 Desember ??
3. Mana perintah yesus untuk
beribadah hari minggu ?
4. Kenapa kristen meghallalkan
berzinah ? apa dasarnya ?
pemain bokep amerika 100%
kristen dan tidak dilarang oleh
agama kristen !
5. Siapa orang yang pertama kali
melukis wajah tuhan / yesus ?
sertakan dalil yang kuat
6. Apa agama yang di anut yesus
ketika masih hidup ? kristen atau
katolik ? sertakan dalil
7. Mana dalil dalam
bibel ,''asalkan percaya kepada
yesus pasti masuk surga'' ? ada
kata PASTI !!!
8. Kenapa jumlah ayat bibel
berbeda-beda, bibel indonesia
berbeda dengan bibel amerika,
dan negara lainnya. dan
perbedaanya sangat jauh !
9. Sebutkan siapa yang hafal
bibel di luar kepala, walau 1
surah saja !
10. Kenapa agama kristen
menghalalkan minuman keras ?
apa dasarnya ?
11. Kenapa agama kristen selalu
mengamandemen kitab sucinya
''bibel'' ?
12. Kenapa agama kristen
meghallalkan makan
anjing,babi,dan hewan najis
lainnya ? apa dasarnya ?
13. Jika yesus benar tuhan, tentu
sangat diabadikan makan
aslinya, dimana makan asli
yesus, sebutkan alasan tentang
kebenarannya !
14. Kenapa yesus
sembahyanag ? siapa yang ia
sembah ?
15. Kenapa yesus di baptis ?
kenapa tuhan di baptis oleh
manusia ?
16. Mana dalil bahwa yesus yang
menciptakan alam semesta
beserta isinya ?
17. Mana dalil tentang tuntunan
sembahyang dengan bernyanyi ?
18. Jika benar yesus tuhan.
Kenapa tuhan rela mati demi
makhluk ciptaanya sendiri ?
dimaa derajatnya sebagai tuhan ?
@ dean Pohan: Terimakasih atas serangkaian pertanyaan anda yg sangat menggelitik....saya rasa jika anda mmg ingin mendapatkan jawaban yg benar2 detil dan pasti silahkan anda mengikuti pendampingan iman Katolik yg akan dibimbing oleh Pastor atau para diakon....hanya point2 penting yg akan sy berikan kpd anda ialah..... Di dalam iman Katolik kami meyakini bahwa Yesus Kristus atau Isa Al-Masih ialah Allah Bapa dan Ialah Roh-Kudus,,,maka dari pada-Nya lah kita beroleh Keselamatan dan Pertolongan...namun bukan berarti umat katolik bisa semaunya berbuat dosa toh sdh ada jaminan keselamatan....Jawabnya ialah Tidak semudah itu...dalam iman katolik kami meyakini adanya api penyucian bagi setiap jiwa2 yg telah lepas dr raga duniawinya...dan di api penyucian ini lah jiwa nya akan di murnikan,,.,,namun barang siapa yg hidupnya baik dan seturut Kehendak Allah...niscaya Yesus telah menanti pada saat jiwa nya kembali ke surga dan di sanalah yesus mebawa jiwa2 yg tidak berdosa td utk tinggal bersama nya dan bersama para kudus di surga... Tentang Pelacur atau pemain bokep sy rasa tidak hanya umat kristen sj,.,,,bintang porno yg dr arab jg banyak, malaysia, brunei jg ada...dan bahkan byk TKW yg mengalami pemerkosaan dan pelecehan seksual di arab...so intinya bukan lah agamanya...tp oknumnya lah..... dan ttg zinah itu sendiri sangat di larang dalam katolik bahkan itu termasuk dalam 5 dosa pokok yg terdapat dalam 10 Perintah Allah yakni :
HapusJangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
Kuduskanlah hari Tuhan
Hormatilah ibu-bapamu
Jangan membunuh
Jangan berzinah
Jangan mencuri
Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
Jangan mengingini istri sesamamu
Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil
nah, kalau masih kurang puas dgn jawaban sy silahkan ikuti sj pendampingan Iman Katolik..... Oh Ya ttg salah satu ayat yg ada dalam Bible ini sy berikan kepada anda....: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9). "
@ dean Pohan: Terimakasih atas serangkaian pertanyaan anda yg sangat menggelitik....saya rasa jika anda mmg ingin mendapatkan jawaban yg benar2 detil dan pasti silahkan anda mengikuti pendampingan iman Katolik yg akan dibimbing oleh Pastor atau para diakon....hanya point2 penting yg akan sy berikan kpd anda ialah..... Di dalam iman Katolik kami meyakini bahwa Yesus Kristus atau Isa Al-Masih ialah Allah Bapa dan Ialah Roh-Kudus,,,maka dari pada-Nya lah kita beroleh Keselamatan dan Pertolongan...namun bukan berarti umat katolik bisa semaunya berbuat dosa toh sdh ada jaminan keselamatan....Jawabnya ialah Tidak semudah itu...dalam iman katolik kami meyakini adanya api penyucian bagi setiap jiwa2 yg telah lepas dr raga duniawinya...dan di api penyucian ini lah jiwa nya akan di murnikan,,.,,namun barang siapa yg hidupnya baik dan seturut Kehendak Allah...niscaya Yesus telah menanti pada saat jiwa nya kembali ke surga dan di sanalah yesus mebawa jiwa2 yg tidak berdosa td utk tinggal bersama nya dan bersama para kudus di surga... Tentang Pelacur atau pemain bokep sy rasa tidak hanya umat kristen sj,.,,,bintang porno yg dr arab jg banyak, malaysia, brunei jg ada...dan bahkan byk TKW yg mengalami pemerkosaan dan pelecehan seksual di arab...so intinya bukan lah agamanya...tp oknumnya lah..... dan ttg zinah itu sendiri sangat di larang dalam katolik bahkan itu termasuk dalam 5 dosa pokok yg terdapat dalam 10 Perintah Allah yakni :
BalasHapusJangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
Kuduskanlah hari Tuhan
Hormatilah ibu-bapamu
Jangan membunuh
Jangan berzinah
Jangan mencuri
Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
Jangan mengingini istri sesamamu
Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil
nah, kalau masih kurang puas dgn jawaban sy silahkan ikuti sj pendampingan Iman Katolik..... Oh Ya ttg salah satu ayat yg ada dalam Bible ini sy berikan kepada anda....: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:8-9). "
Alkitab berisi majalah Porno
BalasHapusAlkitab berisi majalah Porno
BalasHapus